Brigade Al-Qassam Bersumpah Akan Melancarkan Hujan Darah setelah Israel Bunuh 2 Komandannya di Jenin
Rafaat Mahmoud Dawasi (kanan) dan Ahmed Walid Abu Ora, mantan komandan sayap bersenjata gerakan perlawanan Palestina Hamas, Brigade al-Qassam 
10:30
18 Agustus 2024

Brigade Al-Qassam Bersumpah Akan Melancarkan Hujan Darah setelah Israel Bunuh 2 Komandannya di Jenin

Hamas bersumpah untuk menghadapi rezim Israel dengan pembalasan yang kuat setelah dua komandannya tewas di Tepi Barat.

Dilansir PressTV, dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (17/8/2024), sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, menegaskan bahwa darah para komandannya yang gugur akan menjadi pertanda "banjir darah" bagi penjajah.

Pembalasan semacam itu akan dilakukan melalui operasi-operasi yang lebih besar yang akan dilakukan oleh pejuang Qassam dari seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki, ujar kelompok tersebut.

Sebelumnya di hari yang sama, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa serangan udara yang dilakukan oleh pesawat nirawak Israel terhadap sebuah kendaraan yang melaju di kota Jenin di Tepi Barat utara, mengakibatkan gugurnya dua komandan.

Dua komandan tersebut bernama Rafaat Mahmoud Dawasi dan Ahmed Walid Abu Ora.

Al-Qassam menyebut Dawasi sebagai komandan sayap bersenjata di Jenin dan Abu Ora adalah salah satu tokoh militer senior unit tersebut.

“Bersama-sama, mereka melaksanakan dan merencanakan beberapa operasi kualitatif melawan rezim pendudukan dalam tiga bulan terakhir,” imbuh al-Qassam.

Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaida. Al Qassam menyatakan, insiden terbaru mengakibatkan tewasnya sandera Israel yang ditahan di Gaza oleh para petempur Qassam yang bertugas menjaga sandera. Pakar militer mengindikasikan kalau Qassam mengirimkan pesan peringatan ke Israel kalau mereka mulai mengeksekusi sandera Israel sebagai balasan atas pembataian demi pembantaian yang dilakukan IDF di Jalur Gaza. Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaida. (khaberni)

Pembunuhan dua komandan Al-Qassam terjadi kurang dari sebulan setelah tewasnya pemimpin Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran Iran.

Haniyeh berada di ibu kota Iran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Hamas menegaskan bahwa kekejaman itu tidak akan dibiarkan begitu saja.

Iran juga berjanji untuk merespons kematian Haniyeh dengan balas dendam yang keras.

Update Perang Israel-Hamas

Sementara itu, berikut perkembangan terkini seputar perang di Jalur Gaza, mengutip Al Jazeera.

- Pasukan Israel menewaskan empat warga Palestina dalam sebuah serangan di Khan Younis di Gaza selatan dan sedikitnya satu orang lagi di Jabalia di utara, beberapa jam setelah menewaskan 15 anggota keluarga yang sama di az-Zawayda.

- Ribuan warga Palestina mengungsi dari sebagian kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah setelah pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk daerah tersebut pada Sabtu pagi.

- Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Netanyahu masih menjadi hambatan utama bagi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan.

Di saat yang sama, ribuan warga Israel turun ke jalan-jalan di Tel Aviv dan kota-kota lain menuntut perdana menteri Israel menandatangani perjanjian tersebut.

- Hizbullah meluncurkan sedikitnya 50 roket dari Lebanon selatan menuju Israel utara, sebagai balasan atas serangan Israel yang menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya lima lainnya di Nabatieh pada hari Jumat.

- Secara keseluruhaan, setidaknya 40.074 orang tewas dan 92.537 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #brigade #qassam #bersumpah #akan #melancarkan #hujan #darah #setelah #israel #bunuh #komandannya #jenin

KOMENTAR