Perang Psikologis Netanyahu Jadi Bumerang, Ekonomi Israel Malah Memburuk
Distrik Kirya, Tel Aviv sepi warganya ketakutan diserang oleh poros Iran 
14:00
17 Agustus 2024

Perang Psikologis Netanyahu Jadi Bumerang, Ekonomi Israel Malah Memburuk

Perang psikologis yang dilancarkan oleh Israel justru membuat kondisi negara Yahudi tersebut tidak menentu.

Perang psikologis yang dilancarkan oleh pemerintahan Benjamin Netanyahu yang didukung oleh Barat dengan memberikan sanksi dan ancaman-ancaman untuk meruntuhkan mental pihak-pihak yang bersekutu dengan Iran.

Akan tetapi pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei berkeras akan menyerang Israel jika tak ada hasil perdamaian dalam rencana pembicaraan mengenai Gaza.

Meski demikian, sekutu Iran, Houthi dan Hizbullah terus menembakkan senjata mereka ke arah Israel.

Akibatnya Israel kini memasuki kekacauan ekonomi yang parah. Kegiatan ekonomi negara zionis tersebut lumpuh.

Media Israel Channel 13 mengabarkan, sejak pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel, ekonomi negara itu makin kacau.

Dua pekan setelah pembunuhan itu menjadi hari-hari yang "melelahkan" pasar Israel.

"Beberapa acara ekonomi dibatalkan di wilayah yang diduduki Israel, sementara yang lain dikurangi karena keadaan cemas yang dialami di antara para pemukim," kata kanal berita tersebut.

Janji Hizbullah dan Iran yang akan menyerang bersamaan membuat kegiatan ekonomi negara itu terpengaruh.

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan otoritas pun semakin tidak pasti, karena menunggu serangan tersebut.

Media tersebut mengabarkan bahwa pariwisata menjadi sektor paling terpengaruh. Sektor ini hancur total karena hingga kini tak ada turis yang berani datang ke Israel.

Saat ini bahkan penerbangan di seluruh Israel membatalkan rute-rute internasional.

Akibat pembatalan tersebut, makin banyak pemukim Israel yang terdampar di negara lain karena pembatalan penerbangan skala besar.

Kemungkinan tanggapan yang diluncurkan oleh Poros Perlawanan juga berdampak pada hotel dan bisnis perhotelan dan pariwisata lainnya di wilayah utara yang diduduki Israel, yang mungkin secara langsung terpengaruh oleh serangan di masa mendatang.

Dengan kondisi seperti ini diperkirakan juga akan berdampak pada sektor-sektor lainnya.

"Sektor medis dan energi mulai terkena dan diperkirakan akan berlanjut hingga September depan," kata seorang komentator dikutip oleh Almayadeen.

Jika penantian berlanjut hingga bulan depan, sektor pendidikan Israel juga akan sangat terpengaruh oleh tindakan operasional, yang memaksa lembaga untuk "bermanuver dalam skenario pertempuran."

Iran Siap Berperang

Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei menganggap bahwa pembatasan-pembatasan dan sanksi Barat tersebut sebagai perang psikologis.

Sementara Iran melayani tindakan Barat dan Israel tersebut dengan menolak upaya damai yang terus dilakukan oleh pihak ketiga.

"Perang psikologis musuh di ranah militer ditujukan untuk menimbulkan rasa takut. Para suhada tetap melawan perang psikologis. Kebenaran ini harus diperingati," kata Khamenei, dikutip Mehr News.

Iran menyatakan akan menyerang Israel. Saat ini negara para mullah tersebut sedang menempatkan rudal dan drone Iran yang terkenal tersebut ke wilayah-wilayah yang tepat untuk menyerang.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #perang #psikologis #netanyahu #jadi #bumerang #ekonomi #israel #malah #memburuk

KOMENTAR