Menlu Baru AS Marco Rubio Tegaskan Perubahan di Deplu: Tidak Dimaksudkan untuk Merusak
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Rubio menyatakan bahwa meskipun akan ada perubahan dalam Departemen Luar Negeri, perubahan tersebut tidak dimaksudkan untuk merusak atau menghukum staf, melainkan untuk memperkuat kebijakan luar negeri AS. 
12:10
22 Januari 2025

Menlu Baru AS Marco Rubio Tegaskan Perubahan di Deplu: Tidak Dimaksudkan untuk Merusak

Kabinet Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai terbentuk dengan pelantikan Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri.

Pada Selasa (21/1/2025), Rubio, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota parlemen dari Florida, dilantik untuk memegang posisi sebagai kepala diplomat negara

Ia mengemban peran tertinggi dalam kabinet, hanya di bawah Presiden dan Wakil Presiden AS.

Pelantikan Rubio dilakukan setelah pemungutan suara yang langka di Senat, yang memutuskan secara bulat untuk mengangkatnya, Al Jazeera melaporkan.

Seluruh 99 anggota Senat memberikan suara mendukung.

Rubio sendiri yang harus mengundurkan diri sebagai senator untuk mengambil alih jabatan barunya.

Dalam sambutannya pada upacara pelantikan, Wakil Presiden JD Vance memuji Rubio sebagai figur yang membawa perubahan yang sangat dibutuhkan dalam kebijakan luar negeri AS.

"Dia adalah pencari solusi bipartisan yang dapat menyelesaikan berbagai masalah, namun tetap berpegang pada prinsip konservatif dan memiliki visi yang jelas," kata Vance, ANI News melaporkan.

Sebagai Menteri Luar Negeri, Rubio memuji pegawai federal yang bekerja di Departemen Luar Negeri.

Dalam pidatonya, ia menyebutkan bahwa bekerja dengan staf yang memiliki keahlian luar biasa adalah kehormatan terbesar baginya.

“Departemen Luar Negeri AS adalah lembaga dengan korps diplomatik terbaik di dunia. Tanpa dukungan mereka, misi kami tidak akan terlaksana,” ujar Rubio.

Rubio menegaskan bahwa dia datang dengan niat untuk mendukung dan mengapresiasi staf Departemen Luar Negeri.

Dia juga menyampaikan komitmennya untuk menerapkan kebijakan "America First" milik Presiden Trump.

Ia menyatakan bahwa meskipun akan ada perubahan dalam Departemen Luar Negeri, perubahan tersebut tidak dimaksudkan untuk merusak atau menghukum staf, melainkan untuk memperkuat kebijakan luar negeri AS.

"Perubahan ini tidak akan merusak, tetapi akan membawa Departemen Luar Negeri ke peran yang lebih penting dalam kebijakan luar negeri AS,"

"Kami ingin menjadi pusat perhatian dalam merumuskan kebijakan luar negeri," jelas Rubio.

Rubio dikenal dengan sikap agresifnya terhadap negara-negara yang dianggap sebagai musuh AS, seperti Tiongkok.

“Partai Komunis Tiongkok adalah musuh terbesar AS. Mereka adalah pesaing dalam banyak bidang seperti ekonomi, teknologi, dan geopolitik,” kata Rubio.

Meskipun memiliki sikap keras terhadap beberapa negara, Rubio juga menekankan pentingnya perdamaian global.

“Kita akan selalu menjadi pembela prinsip hak asasi manusia dan perdamaian dunia,” tambahnya.

“Tanpa perdamaian, sulit untuk menjadi negara yang kuat dan makmur,” ujar Rubio.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #menlu #baru #marco #rubio #tegaskan #perubahan #deplu #tidak #dimaksudkan #untuk #merusak

KOMENTAR