AS Optimis Gencatan Senjata Israel-Hamas Bisa Dicapai Minggu Ini
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara selama pengarahan harian di Gedung Putih di Washington, Senin, 13 Mei 2024. 
08:30
14 Januari 2025

AS Optimis Gencatan Senjata Israel-Hamas Bisa Dicapai Minggu Ini

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, mengatakan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas di Gaza mungkin dicapai minggu ini.

"Kami hampir mencapai kesepakatan, dan itu dapat diselesaikan minggu ini," kata Jake Sullivan, Senin (13/1/2025), menurut laporan Bloomberg.

"Saya tidak memberikan janji atau prediksi, tetapi itu sudah ada untuk diambil. Kami akan bekerja keras untuk mewujudkannya," tambahnya.

Ia mengakui ada tekanan yang meningkat menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Joe Biden, di mana AS yang merupakan sekutu Israel memainkan peran penting untuk ikut menengahi perundingan Israel-Hamas.

"Tekanan yang meningkat di sini menjelang akhir masa jabatan Presiden Biden cukup besar. (Kesepakatan) Itu sudah di depan mata," klaimnya.

Joe Biden akan segera lengser dan digantikan oleh Donald Trump pada pelantikan presiden AS pada 20 Januari 2025.

"Pertanyaannya sekarang: Bisakah kita semua bersama-sama memanfaatkan momen ini dan mewujudkannya," kata Jake Sullivan.

Sebelumnya, Jake Sullivan mengonfirmasi kesepakatan mengenai tahanan yang ditahan di Gaza sudah sangat dekat.

"Pemerintah AS bertekad untuk menggunakan waktu setiap hari untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut,” katanya kepada CNN.

Ia mengatakan Presiden AS Joe Biden menerima informasi terkini setiap hari mengenai situasi tersebut. 

"Kemungkinan besar Presiden Biden akan segera berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel," lanjutnya.

Sementara itu, J.D. Vance, Wakil Presiden terpilih Donald Trump, mengatakan kesepakatan Gaza akan segera selesai.

J.D. Vance menuduh gerakan Hamas takut dengan ancaman Trump jika ia dilantik tanpa ada kemajuan dalam perundingan tersebut.

"Saya berharap pemerintahan saat ini dapat mencapai kesepakatan di hari-hari terakhir masa jabatannya, namun terlepas dari waktunya, Hamas takut akan konsekuensi yang mungkin dihadapi jika Trump menjabat," katanya.

Sebelumnya, Donald Trump mengancam akan menciptakan 'neraka' di Gaza jika Hamas tidak segera membebaskan para tahanan.

Menurut J.D. Vance, ancaman Donald Trump mendorong AS untuk mencapai kemajuan signifikan dalam negosiasi, dan menekankan para pemimpin dunia jelas menyadari dampak dari ancaman tersebut.

Sementara itu, sumber Israel membantah laporan yang menyebut mereka telah menerima draf akhir perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas.

Sebelumnya, Radio Tentara Pendudukan Israel mengumumkan perundingan pertukaran tahanan mencakup kesenjangan kecil mengenai identitas tahanan yang akan dibebaskan pada gelombang pertama.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengonfirmasi pada Senin, memang ada kemajuan dalam perjanjian tahanan dengan Hamas.

Ia mengatakan Israel tertarik untuk mencapai kesepakatan tersebut dan akan segera mengetahui apakah Hamas juga tertarik pada hal tersebut.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.584 jiwa dan 109.731 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (13/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #optimis #gencatan #senjata #israel #hamas #bisa #dicapai #minggu

KOMENTAR