Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1052: Ukraina Dapat Suntikan Rp 30 T dari Sekutu Barat
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pihaknya mendapat bantuan tambahan dari sekutu barat sebesar 2 milyar USD atau sekitar Rp 30 T.
Selain itu, Zelensky meminta 34 negara sekutu untuk terus mendukung Ukraina.
Perdana Menteri Italia bantah tuduhan terkait Trump berhenti mendukung Ukraina.
Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1052 dikutip dari TheGuardian:
-
Bantuan Tambahan dari Sekutu Barat untuk Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan bahwa pertemuan terbaru dengan sekutu Barat di Jerman telah menghasilkan komitmen tambahan sebesar 2 miliar USD dalam bentuk bantuan militer untuk melawan invasi Rusia.
Pernyataan ini disampaikan Zelenskyy dalam wawancaranya dengan saluran televisi My-Ukraina setelah menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG) yang digelar di Ramstein pada Kamis (10/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Zelenskyy menyebutkan, dukungan dari 34 negara mencakup berbagai aspek kebutuhan militer Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara, teknologi informasi, ranjau, pasukan angkatan laut, angkatan udara, serta artileri.
"Kami memiliki pertemuan yang sangat baik, hasil yang sangat baik. Ada $ 2 miliar dalam paket dukungan tambahan untuk Ukraina," katanya dalam sebuah video yang diunggah di akun Telegram saluran televisi tersebut.
-
Desakan untuk Dukungan Jangka Panjang
Zelensky juga meminta sekutu-sekutu Barat untuk tidak mengendurkan dukungannya dan terus memberikan bantuan militer jangka panjang.
Pernyataan ini, muncul di tengah kekhawatiran akan potensi perubahan kebijakan jika Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
"Jelas bahwa babak baru dimulai bagi Eropa dan seluruh dunia hanya dalam waktu 11 hari dari sekarang," katanya.
-
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni Bantah Dukungan AS untuk Ukraina Berhenti
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menepis kekhawatiran bahwa Trump akan menghentikan dukungan bagi Ukraina dan memaksa negara itu, menerima perjanjian damai yang merugikan.
“Trump memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan diplomasi dan pencegahan, dan saya memprediksi bahwa ini akan terjadi kali ini juga,” ujar Meloni.
Dalam pertemuan dengan Zelensky, Meloni menegaskan, kembali komitmen penuh Italia dalam mendukung pertahanan Ukraina.
-
Dukungan terhadap Pengerahan Pasukan Barat
Zelensky juga menyoroti pentingnya pengerahan pasukan Barat ke Ukraina sebagai salah satu instrumen terbaik untuk memaksa Rusia menyetujui perdamaian.
"Tujuan kami adalah menemukan sebanyak mungkin instrumen untuk memaksa Rusia berdamai," kata Zelensky.
Meski demikian, Zelensky tidak memberikan rincian lebih lanjut apakah yang dimaksud adalah pasukan tempur atau pasukan penjaga perdamaian dari negara-negara NATO.
-
Slowakia Pertimbangkan Tindakan Balasan
Perdana Menteri Slowakia, Robert Fico, menyatakan bahwa negaranya mempertimbangkan tindakan balasan terhadap Ukraina jika tidak ditemukan solusi atas keputusan Kyiv yang memutus jalur transit pasokan gas Rusia.
Fico mengancam, akan memutus pasokan listrik darurat ke Ukraina dan mengurangi bantuan bagi pengungsi Ukraina.
Ukraina sendiri memutus jalur transit gas setelah perjanjian dengan Rusia yang ditandatangani pada 2019 berakhir pada awal Januari lalu.
-
Rusia Lancarkan 51.000 Bom Udara Pemandu ke Ukraina
Rusia dilaporkan telah meluncurkan lebih dari 51.000 bom udara berpemandu terhadap Ukraina sejak invasi besar-besaran dimulai hampir tiga tahun lalu.
Informasi ini disampaikan oleh angkatan udara Ukraina pada hari Kamis.
Bom-bom berpemandu, yang dikenal juga sebagai bom meluncur, dikenal karena daya hancurnya yang tinggi serta sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Senjata jenis ini merupakan modifikasi dari persenjataan konvensional era Soviet yang dilengkapi teknologi modern seperti sayap dan navigasi berbantuan satelit, sehingga memiliki jangkauan lebih jauh dan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
Menurut pejabat militer Ukraina, intensitas serangan udara yang terus meningkat telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur penting dan memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah yang terkena dampak.
-
Pasukan Kremlin Dirikan Pangkalan di Garis Depan Timur
Di bagian timur Ukraina, pasukan Rusia telah mendirikan pangkalan jembatan di sisi sungai garis depan yang sebelumnya dikuasai Ukraina.
Sungai Oskil, yang terletak di wilayah Kharkiv timur, telah menjadi garis depan de facto antara pasukan Ukraina di tepi barat dan pasukan Rusia di sisi timur.
Menurut pejabat setempat Andrii Besedin, pasukan Rusia berhasil menyeberangi sungai dan mendirikan posisi strategis di sisi timur.
"Pasukan Rusia telah melancarkan upaya berani untuk menyeberangi sungai, dan mereka kini berhasil membangun pangkalan di sisi yang mereka kuasai," ujar Besedin kepada televisi pemerintah pada Kamis.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina
Tag: #perang #rusia #ukraina #hari #1052 #ukraina #dapat #suntikan #dari #sekutu #barat