Israel Kurangi Ketergantungan Senjata Impor, Gandeng Elbit Systems untuk Genjot Produksi Amunisi
Kementerian Pertahanan Israel hari ini mengatakan pihaknya telah menandatangani kesepakatan senilai sekitar 275 juta dolar AS dengan pembuat senjata domestik terbesar di negara itu, Elbit ESLT.TA, untuk membuat bom berat dan bahan baku yang dibutuhkan untuk perang 
08:30
8 Januari 2025

Israel Kurangi Ketergantungan Senjata Impor, Gandeng Elbit Systems untuk Genjot Produksi Amunisi

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan telah menandatangani kesepakatan dengan produsen senjata swasta domestik terbesar di negara itu, Elbit System,

Dengan kerjasama senilai 275 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,4 triliun, Elbit akan berkomitmen menyediakan berbagai senjata yang dibutuhkan untuk pertahanan Israel selama perang berlangsung.

Di antaranya ribuan amunisi udara berat untuk Angkatan Udara Israel, serta berbagai jenis bom berat yang mirip seperti bom impor asal AS.

Tak hanya itu dalam kesepakatan tersebut Elbit  juga akan mendirikan pabrik untuk memproduksi bahan baku yang sebelumnya diimpor besar berasal dari luar negeri. 

Kementerian tidak merinci bahan baku yang dimaksud, tetapi kemungkinan besar bahan baku tersebut digunakan untuk membuat amunisi.

Pemerintah Israel mengklaim, langkah ini merupakan upaya terbaru negara Zionis untuk mengurangi ketergantungan pada impor senjata, mengingat beberapa waktu lalu AS telah menahan pengiriman bom berat di akhir musim semi.

"Perjanjian strategis ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan operasional dan kemampuan pembangunan kekuatan Angkatan Pertahanan Israel," kata Eyal Zamir, direktur jenderal kementerian pertahanan, mengutip Middle East Monitor.

"Hari ini, kami meletakkan dasar untuk memperluas kemandirian manufaktur di dua bidang penting bagi keberlanjutan operasional IDF produksi amunisi udara berat di dalam negeri dan membangun pabrik bahan baku nasional,” imbuhnya.

99 Persen Senjata Israel Diimpor

Mengutip data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), hampir 99 persen senjata Israel diimpor dari para sekutu.

Sebanyak 69 persen impor senjata Yerusalem berasal dari produsen Amerika, sedangkan 30 persen lainnya dibeli dari Berlin.

Hal tersebut juga turut dikonfirmasi Kementerian Ekonomi Jerman, dimana tahun lalu negara mengizinkan ekspor hampir 303 juta euro atau 323 juta dolar AS ke Israel .

“Pada akhir tahun 2023, AS dengan cepat mengirimkan ribuan bom berpemandu dan rudal ke Israel,” catat laporan SIPRI, seraya menambahkan bahwa 61 pesawat tempur dari AS dan empat kapal selam dari Jerman sedang menunggu pengiriman.

SIPRI mengklaim bahwa senjata yang diimpor Israel dari sekutunya telah memainkan peran utama dalam tindakan militernya melawan Hamas dan Hizbullah.

Sejumlah Negara Stop Pasok Senjata ke Israel

Kendati sebagian besar senjata Israel dipasok oleh AS dan Jerman, tapi sejumlah negara berkomitmen untuk menghentikan kejahatan perang yang telah dilanggar Israel.

Salah satu caranya dengan menghentikan pasokan senjata ke negara Zionis tersebut.

Inggris tahun lalu mengumumkan penangguhan segera sekitar 30 dari 350 lisensi ekspor senjata ke Israel, termasuk penjualan komponen untuk pesawat militer, jet tempur, helikopter, dan pesawat tak berawak, serta barang-barang yang digunakan untuk penargetan di darat.

"Dengan menyesal saya menginformasikan kepada House (of Commons, majelis rendah parlemen) hari ini bahwa penilaian yang saya terima membuat saya tidak dapat menyimpulkan apa pun selain bahwa untuk ekspor senjata Inggris tertentu ke Israel, memang ada risiko yang jelas bahwa senjata tersebut dapat digunakan untuk melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional," kata Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy.

Penangguhan juga dilakukan oleh Italia, meski demikian pemerintah setempat mengatakan bahwa kesepakatan yang ditandatangani sebelumnya tetap berlaku.

Dengan syarat bahwa senjata-senjata itu tidak akan digunakan untuk melawan warga sipil, demikian menurut laporan Reuters.

Disusul Kementerian Luar Negeri Spanyol yang mengatakan pada Februari 2024, negara itu tidak memasok senjata apa pun ke Israel sejak 7 Oktober. 

Kemudian Pengadilan Belanda memerintahkan pemerintah pada Februari untuk menghentikan pasokan suku cadang jet tempur F-35 ke Israel karena adanya risiko pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly pada September 2024, mengatakan pemerintahnya menangguhkan 30 izin penjualan senjata ke Israel dan membatalkan kontrak dengan perusahaan Amerika Serikat yang menjual amunisi buatan negara itu kepada militer Israel.

Mengikuti yang lainnya, Pemerintah Belgia mengumumkan pada awal tahun ini bahwa mereka telah menangguhkan izin untuk mengekspor amunisi, khususnya mesiu, ke Israel.

Sementara itu perusahaan Jepang Itochu Corporation mengumumkan bahwa mereka mengakhiri kerja sama dengan Israel setelah ICJ memerintahkan negara zionis untuk mencegah tindakan genosida terhadap warga Palestina.

(Tribunnews.com / Namira Yunia)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #israel #kurangi #ketergantungan #senjata #impor #gandeng #elbit #systems #untuk #genjot #produksi #amunisi

KOMENTAR