Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1045: Ratusan Tentara Ukraina yang Dilatih Prancis Diduga Kabur
Ilustrasi tentara Ukraina. 
10:50
3 Januari 2025

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1045: Ratusan Tentara Ukraina yang Dilatih Prancis Diduga Kabur

Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1045 pada Jumat (3/1/2025).

Setidaknya 30 UAV dari berbagai jenis tercatat di berbagai wilayah di Ukraina pada pukul 01.00 waktu setempat.

Selama 24 jam terakhir, militer Ukraina mencatat 27 kali untuk menerobos pertahanan kami di dekat pemukiman Mirolubovka, Lisovka, Novy Trud, Peschanoye, Shevchenko, Uspenovka, Solenoye dan Novovasilovka.

Zelensky Berharap Trump Bisa Bantu Akhiri Perang dengan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan harapan bahwa "ketidakpastian" presiden terpilih AS Donald Trump dapat membantu mengakhiri perang dengan Rusia.

Donald Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari, telah mengatakan ia akan mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun dalam 24 jam setelah berkuasa, sebuah klaim yang telah menuai skeptisisme dari Kyiv, yang khawatir akan dipaksa menyerahkan tanahnya untuk perdamaian.

"Ia sangat kuat dan tidak terduga, dan saya benar-benar ingin melihat ketidakpastian Presiden Trump berlaku untuk Rusia. Saya yakin ia benar-benar ingin mengakhiri perang," kata Zelensky dalam sebuah wawancara yang ditayangkan dengan TV Ukraina pada Kamis (2/1/2025), dikutip dari The Guardian.

Donald Trump Dianggap Penentu Perang Rusia-Ukraina

Presiden Ukraina telah berusaha membangun jembatan dengan Trump dan timnya sejak pemilihan November di tengah kekhawatiran bahwa Partai Republik dapat memperlambat bantuan militer vital AS atau menghentikannya sepenuhnya.

Zelensky mengatakan Donald Trump dapat menjadi penentu dalam perang tersebut. 

"Dia mampu menghentikan Putin atau, dengan kata lain, membantu kita menghentikan Putin. Dia mampu melakukan ini," katanya.

Menurut Zelensky, mencapai perdamaian yang adil bagi Ukraina berarti menerima jaminan keamanan yang kuat dari sekutu-sekutunya, bergabung dengan UE dan menerima undangan untuk bergabung dengan aliansi NATO, sebuah gagasan yang ditolak oleh Rusia.

Rusia Lakukan Serangan Presisi Tinggi ke Pasukan Ukraina di Kursk

Militer Ukraina melakukan serangan presisi tinggi pada hari Kamis di sebuah pos komando Rusia di Maryino, di wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina menguasai sebagian wilayah setelah serangan besar.

Pasukan Ukraina tetap berada di wilayah Kursk lima bulan setelah mengirim pasukan melintasi perbatasan, meskipun militer Rusia mengatakan sebagian besar wilayah yang hilang telah direbut kembali.

"Serangan ini mengganggu kemampuan Federasi Rusia untuk melakukan terorisme terhadap warga sipil Ukraina yang tidak bersalah," kata militer Ukraina di aplikasi Telegram.

Militer Rusia mengatakan unit pertahanan udara telah menjatuhkan empat rudal Ukraina di wilayah tersebut, dan gubernur regional mengatakan serangan itu telah merusak sebuah gedung apartemen bertingkat tinggi dan bangunan lain di desa yang berdekatan.

Ukraina Selidiki Ratusan Tentaranya yang Kabur

Ukraina telah membuka penyelidikan kriminal atas desersi dan "penyalahgunaan kekuasaan" setelah ratusan tentara dilaporkan telah melarikan diri dari satuan militer yang sebagian dilatih oleh Prancis.

Brigade Mekanis ke-155, yang dijuluki Anne dari Kyiv, adalah salah satu dari beberapa kelompok militer yang dibentuk tahun lalu ketika Ukraina berusaha meningkatkan persiapan untuk kemungkinan serangan baru Rusia.

Satuan itu akan terdiri dari 4.500 tentara, dengan Prancis melatih sekitar setengah dari mereka dan menyediakan peralatan.

Namun, pengembangannya telah dipenuhi dengan masalah termasuk apa yang digambarkan oleh seorang anggota parlemen sebagai manajemen yang buruk.

Pasokan Gas Rusia Diputus, Perusahaan di Transniestria Tutup

Pemutusan pasokan gas Rusia ke wilayah Transniestria yang memisahkan diri dari Moldova telah memaksa penutupan semua perusahaan industri kecuali produsen makanan.

Wilayah yang sebagian besar berbahasa Rusia dengan penduduk sekitar 450.000 orang, yang memisahkan diri dari Moldova pada 1990-an saat Uni Soviet runtuh, telah menderita pukulan yang menyakitkan dan langsung dari pemutusan pasokan gas Rusia ke Eropa tengah dan timur melalui Ukraina pada Rabu (1/1/2025).

"Semua perusahaan industri menganggur, kecuali yang terlibat dalam produksi pangan – yaitu, secara langsung memastikan ketahanan pangan untuk Transdniestria," kata Sergei Obolonik, wakil perdana menteri pertama wilayah tersebut.

"Masalahnya begitu luas sehingga jika tidak diselesaikan untuk waktu yang lama, kita akan memiliki perubahan yang tidak dapat diubah – yaitu, perusahaan akan kehilangan kemampuan mereka untuk memulai," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #perang #rusia #ukraina #hari #1045 #ratusan #tentara #ukraina #yang #dilatih #prancis #diduga #kabur

KOMENTAR