Houthi Jatuhkan Drone MQ9 AS Kedua dalam 72 Jam
Kejadian ini terjadi di atas perairan teritorial Yaman, khususnya di wilayah Marib.
Ini menjadi momen penting, karena drone tersebut adalah yang kedua yang berhasil mereka tembak jatuh dalam waktu 72 jam terakhir.
Apa yang Diketahui Tentang Drone MQ9 yang Ditembak Jatuh?
Berdasarkan laporan dari Mehrnews, drone tersebut ditembak dengan rudal yang diproduksi di dalam negeri oleh Yaman.
Yahya Saree menegaskan bahwa drone MQ9 yang mereka jatuhkan adalah yang ke-14 sejak dimulainya operasi mereka untuk mendukung Gaza.
Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya perlawanan terhadap setiap upaya yang dianggap mengancam kedaulatan negara.
“Kami akan terus menjalankan operasi kami untuk mendukung Gaza hingga serangan di Gaza dihentikan dan blokade dicabut,” pungkasnya.
Drone MQ9 Reaper, yang masing-masing bernilai sekitar 30 juta dollar AS (sekitar Rp 450 miliar), mampu terbang pada ketinggian hingga 50.000 kaki (15.240 meter) dan dapat bertahan hingga 24 jam sebelum harus mendarat.
Sejak dimulainya serangan oleh rezim Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, rakyat Yaman telah menunjukkan dukungan yang kuat terhadap perjuangan Palestina.
Yaman, melalui angkatan bersenjatanya, menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan hingga tindakan Israel di Gaza berakhir.
Tindakan ini merupakan bagian dari dukungan mereka terhadap Palestina yang menghadapi pendudukan Israel.
Serangan Terbaru AS dan Inggris Terhadap Yaman
Sementara itu, serangan terbaru dilakukan oleh pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris terhadap Yaman pada Selasa (31/12/2024).
Menurut laporan dari Press TV, serangan udara terjadi di ibu kota Yaman, Sanaa, dengan total delapan serangan yang menargetkan beberapa lokasi strategis, termasuk Taman 21 September dan Kompleks Industri Militer 22 Mei.
Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengonfirmasi bahwa pasukannya telah melakukan serangan presisi terhadap beberapa target di Sanaa dan daerah lain di Yaman dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Mohammed Abdul-Salam, juru bicara gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, menilai bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara yang merdeka dan menekankan pentingnya Yaman untuk mempertahankan diri dari segala bentuk agresi yang terjadi.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).