Asma Istri Presiden Bashar Al Assad, Dulu Disebut 'Si Mawar Gurun', Kini Dapat Julukan Mengerikan
Demikian pula dengan pemimpin Suriah Bashar Al Assad (59), presiden yang kini telah dijungkalkan oleh pemberontakan selama belasan tahun.
Adalah Asma seorang ahli komputer dan ekonomi putri dari Fawaz Akhras seorang dokter ahli jantung terkenal dari Inggris dan Sahar wanita diplomat Suriah.
Harapan Wanita Suriah
Pada tahun 2000 Asma menjadi istri dari Bashar Al Assad yang beberapa bulan sebelumnya menjadi pemimpin Suriah menggantikan Presiden Hafez Al Assad yang meninggal dunia.
Asma tadinya menjadi harapan bagi rakyat Suriah terutama kaum perempuan yang selama bertahun-tahun hidup terkekang dalam tirani sang presiden, mertuanya.
Bagaimana pun nyonya Al Assad ini adalah seorang yang lahir dan dibesarkan di negara liberal dan demokratis, Inggris.
Lahir di London pada tahun 1975, ia dikirim ke Queen's College, di Marylebone dengan biaya kuliah hampir 9.000 poundsterling atau setara Rp 180 juta per semester.
Dari sana ia lulus dari King's College London pada tahun 1996 dengan gelar di bidang ilmu komputer dan sastra Prancis dan memulai karier di bidang perbankan investasi di perusahaan-perusahaan besar termasuk Deutsche Bank dan JPMorgan.
Di panggung internasional, Asma adalah sosok yang sopan, dengan pakaiannya yang sederhana dan penampilannya yang fotogenik, wajahnya yang tanpa cadar merupakan lambang reputasi Suriah yang relatif bebas bagi kaum perempuan di negara Muslim.
Sebuah gambar selebaran yang dirilis oleh Kantor Berita Arab Suriah (SANA) resmi menunjukkan Presiden Suriah Bashar al-Assad (kanan) berbicara di samping istrinya Asma ketika mereka menerima anggota tentara dan ibu mereka untuk merayakan Hari Ibu di ibu kota Damaskus pada bulan Maret. 21, 2016. (STRINGER / AFP / SANA)Mawar Gurun
Citra ini tampaknya semakin kuat ketika pada bulan Februari 2010, majalah Vogue menyebut wawancaranya dengan judul 'A Rose in the Desert' atau 'Sekuntum Mawar Gurun' dan menggambarkannya sebagai 'Ibu Negara yang paling segar dan paling menarik'.
Selama bertahun-tahun ia digambarkan sebagai wajah pembebasan perempuan di Timur Tengah; dengan kariernya yang sukses di perbankan dan pendidikannya yang sekuler di Inggris
Daily Mail mengabarkan, pada 2011 pecah pemberontakan akibat Bashar tak ingin menyerahkan jabatan. Assad atas rezimnya yang sangat represif membuat reputasi sebagai pemimpin negara yang terbuka dan sekuler pun hancur.
Namun Asma masih dianggap sebagai harapan masyarakat Suriah. Bahkan hubungan dengan suaminya dikabarkan renggang, Asma lebih memilih pulang ke Inggris menemani sang ibunda yang sedang sakit-sakitan.
Peras Rakyat
Sepak terjang Asma dalam politik di Suriah kembali dirasakan setelah ibunya meninggal karena sakit kanker, wanita ini kembali ke Suriah menamani sang suami di tahun 2016.
Ia dituding berada di balik kebijakan ekonomi Assad, ia dianggap menjadi biang keladi kebijakan pemerintah yang 'memeras' para pengusaha.
Wanita ini mengatur labirin rahasia komite dan kebijakan, yang dijalankan oleh anteknya, yang mengendalikan segalanya mulai dari akses ke internet hingga jatah makanan bersubsidi.
Kekuasaannya juga meluas hingga distribusi bantuan asing, pada dasarnya Asma yang mengendalikan siapa yang mendapat apa dan kapan diberikan. Bantuan diberikan kepada kelompok tertentu saja.
Dengan semakin berkembangnya perannya dalam kediktatoran Assad, ia tidak dapat mempertahankan citra awalnya sebagai wanita yang terbebas yang beroperasi di jantung kekuasaan di negara Muslim.
Julukan Baru
Seketika mantan Ibu Negara Suriah itu pernah dijuluki 'Bunga Mawar di Gurun' tetapi sekarang ia adalah sosok yang dibenci oleh sebegian besar warga Suriah.
Ia kini mendapat julukan yang mengerikan. Asma kini disamakan dengan Lady Macbeth.
Lady Macbeth adalah karakter dalam drama Macbeth karya William Shakespeare. Ia adalah wanita yang kuat, ambisius, dan kejam yang menikah dengan Macbeth. Lady Macbeth adalah salah satu karakter wanita Shakespeare yang paling terkenal kejam dan menakutkan.
Bahkan media Inggris The Guardian memberikan julukan sebagai 'First Lady of Hell' atau 'ibu negara dari neraka'
Nyonya Assad dan suami dianggap saling medukung dalam penindasan mengerikan rezim Suriah terhadap rakyatnya.
Kini rezim Al Assad telah runtuh. Menurut Daily Mail tiga hari lagi, keluarga Assad akan merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-24, di tempat yang tidak diragukan lagi kurang menyenangkan daripada bekas pusat kekuasaan mereka di ibu kota Suriah, Damaskus.
Rusia, yang selama ini menjadi kawan setia Assad secara samar mengumumkan bahwa keluarga itu telah meninggalkan Damaskus, dan mengonfirmasi bahwa mereka sedang berunding dengan faksi pemberontak untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan, tetapi tidak mengonfirmasi apakah keluarga Assad telah memasuki wilayah Rusia.
Kemana pun mereka kabur, akan menjadi jalan yang panjang bagi keduanya serta ketiga anaknya untuk pulang kembali ke Suriah.
Asma al assad (net)Rumah Mertua Assad di Inggris
Sementara rumah orang tua Asma di London Barat sangat luas, dengan bagian depan dari batu cokelat dan jendela ceruk berpanel kaca bergaya Edwardian berwarna putih.
Dikabarkan oleh Daily Mail, di jalan masuk rumah di sebelahnya, berderet mobil BMW, Mercedes, dan Four by Four.
Keluarga orang tua Asma merupakan warga kelasmenengah dengan rumah klasik yang dipenuhi pepohonan dengan daun berguguran di bulan Desember.
Rumah-rumah tersebut dijual dengan harga minimal 600.000 poundsterling atau setara Rp 12 miliar hingga satu juta di jalan tersebut, yang dekat dengan taman dan jalan perbelanjaan yang ramai yang dipenuhi dengan butik, toko roti artisan, dan kafe.
Menurut tetangga, mertua Presiden Assad sudah lama tidak terlihat.
Meskipun demikian, jalan masuk rumah mereka terawat dengan sangat baik, tidak ada tanda-tanda kerusakan yang terlihat pada cat pintu hitam dan bingkai jendela putih.
Sebuah antena parabola TV besar menjorok dari bagian depan rumah, yang dapat diakses melalui gerbang hitam dan sepanjang jalan beraspal. (The Guardian/Daily Mail)
Tag: #asma #istri #presiden #bashar #assad #dulu #disebut #mawar #gurun #kini #dapat #julukan #mengerikan