Lebih dari 350 Tenaga Kesehatan Tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober
Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza. (Anadolu Agency/Antara)
12:33
23 April 2024

Lebih dari 350 Tenaga Kesehatan Tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober

–Sedikitnya 350 tenaga kesehatan terbunuh dan 520 lainnya terluka di Jalur Gaza. Jumlah itu tercatat sejak agresi Israel ke daerah tersebut pada 7 Oktober 2023, menurut Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti dilansir dari Antara.

”Kami mengetahui bahwa sekitar 520 tenaga medis terluka, serta 350 pekerja medis termasuk tenaga kesehatan lainnya, telah tewas,” ucap Pelapor Khusus PBB untuk hak kesehatan Tlaleng Mofokeng dalam konferensi pers pada Senin (22/4).

Dia menyatakan, jumlah korban tewas tersebut tidak termasuk sejumlah remaja Gaza yang berinisiatif membantu tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit sejak jumlah korban tewas dan cedera akibat serangan Israel meningkat drastis.

Hal tersebut, kata dia, adalah karena para remaja tersebut tidak terdaftar secara resmi sebagai tenaga kesehatan. Akibat agresi Israel, infrastruktur dan sistem kesehatan di Jalur Gaza luluh lantak dan hak rakyat Palestina untuk sehat tidak dapat dijamin sama sekali.

”Serangan, penganiayaan, pembunuhan tenaga kesehatan termasuk banyak kolega saya, penghancuran fasilitas kesehatan, dan pemusnahan organisasi penyedia bantuan kemanusiaan terus membubung tinggi hingga pada tingkat yang tak terkira,” kata Tlaleng Mofokeng, pelapor khusus PBB itu.

Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 sebagai balasan atas serangan Hamas ke teritorinya yang disebut menewaskan 1.200 orang. Mereka mengklaim agresi darat tersebut adalah untuk mengalahkan Hamas dan menyelamatkan sandera.

Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas sempat tercapai pada 24 November 2023 atas prakarsa Qatar sebagai mediator. Hal tersebut memungkinkan dilakukan pertukaran tahanan dan sandera serta penghantaran bantuan kemanusiaan yang amat dibutuhkan ke Jalur Gaza.

Setelah diperpanjang beberapa kali, gencatan senjata tersebut berakhir pada 1 Desember 2023 dan pertempuran kembali berlanjut. Sampai saat ini, diyakini lebih dari 100 sandera Israel masih berada di Jalur Gaza.

Pada 7 April, babak baru negosiasi antara Israel dan Hamas berlangsung di Kairo, Mesir. Kesepakatan gencatan senjata yang diajukan saat itu diusulkan terdiri atas tiga fase serta mencakup pertukaran 40 sandera Israel dengan 900 warga Palestina yang ditahan Israel. Merespons usul tersebut, Hamas menyatakan akan mengajukan usul gencatan senjatanya sendiri.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #lebih #dari #tenaga #kesehatan #tewas #jalur #gaza #sejak #oktober

KOMENTAR