Komite PBB Soroti Metode Perang Israel di Gaza: Konsisten dengan Praktik Genosida
Warga Palestina yang mengungsi dari operasi militer Israel di Beit Lahia di Jalur Gaza utara berjalan di sepanjang jalan utama Salah al-Din di Kota Gaza timur menuju pusat kota, pada tanggal 22 Oktober 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. 
08:30
15 November 2024

Komite PBB Soroti Metode Perang Israel di Gaza: Konsisten dengan Praktik Genosida

Komite Khusus PBB untuk Menyelidiki Praktik Israel mengungkapkan bahwa Israel masih menggunakan metode perang yang sama di Gaza, yaitu genosida.

"Metode perang Israel di Gaza, termasuk penggunaan kelaparan sebagai senjata, jatuhnya banyak warga sipil, dan kondisi yang mengancam jiwa yang sengaja ditimbulkan terhadap warga Palestina di wilayah itu, sesuai dengan karakteristik genosida," kata Komite Khusus PBB untuk Menyelidiki Praktik Israel dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis (14/11/2024), dikutip dari Arab News.

Menurut laporan Komite PBB yang mencakup peristiwa dari 7 Oktober 2023 hingga Juli, Israel secara sengaja membunuh warga Palestina dengan cara membuat mereka kelaparan dan melukai mereka.

"Korban sipil massal dan kondisi yang mengancam jiwa yang sengaja dijatuhkan kepada warga Palestina," jelas laporan baru Komite Khusus PBB, dikutip dari Al Mayadeen.

Kampanye pengeboman Israel yang luas telah memusnahkan layanan penting di Gaza dan menyebabkan bencana lingkungan yang akan menimbulkan dampak kesehatan yang berkelanjutan.

Tidak hanya itu, ini menjadi kekhawatiran yang serius terlebih ketika Israel menggunakan teknologi kecerdasan buatan oleh Israel untuk memilih targetnya dengan pengawasan manusia yang minimal.

Dengan penggunaan AI ini mengakibatkan jumlah kematian wanita dan anak-anak yang sangat banyak.

"Hal ini menggarisbawahi pengabaian Israel terhadap kewajibannya untuk membedakan antara warga sipil dan kombatan dan mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk mencegah kematian warga sipil," tambahnya.


Genosida ini terus terjadi meskipun adanya seruan PBB yang berulang, perintah mengikat dari Mahkamah Internasional, dan resolusi Dewan Keamanan.

Selama serangan terus berlanjut, Israel juga terus menargetkan jurnalis.

Menurut laporan Komite PBB, ini adalah hal yang disengaja Israel untuk membungkam media.

"Ini merupakan upaya yang disengaja untuk memblokir akses global terhadap informasi," demikian temuan komite tersebut.

Komite tersebut juga mengutuk tindakan Israel yang selalu menyudutkan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, dan PBB secara keseluruhan.

Ini dianggap sebagai pencamaran nama baik yang disengaja oleh Israel agar bantuan tidak terus mengalir di Gaza.

“Pembungkaman pelaporan yang disengaja ini, dikombinasikan dengan disinformasi dan serangan terhadap pekerja kemanusiaan, merupakan strategi yang jelas untuk melemahkan pekerjaan penting PBB, memutus jalur bantuan yang masih mencapai Gaza, dan menghancurkan tatanan hukum internasional,” katanya.

Pada awal tahun 2024, Komite PBB membuat laporan yang mengatakan Israel menyerang Gaza dengan lebih dari 25.000 ton bahan peledak yang setara dengan dua bom nuklir.

Atas serangkaian laporan terkait serangan Israel di Gaza ini, Komite PBB meminta kepada seluruh masyarakat Internasional untuk menghentikan pelanggaran hukum oleh Israel.

“Menegakkan hukum internasional dan memastikan akuntabilitas atas pelanggaran merupakan tanggung jawab negara-negara anggota,” kata komite tersebut.

Konflik Palestina vs Israel

Israel terus melancarkan serangan dahsyat terhadap Gaza sejak Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Total korban tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 mencapai lebih dari 43.700 orang.

Sebagian besar korban tewas merupakan wanita dan anak-anak.

Sementara lebih dari 103.000 lainnya terluka akibat serangan Israel.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Komite PBB dan Konflik Palestina vs Israel

Editor: Sri Juliati

Tag:  #komite #soroti #metode #perang #israel #gaza #konsisten #dengan #praktik #genosida

KOMENTAR