Takut Dikejar Rudal Hizbullah, Netanyahu Pindahkan Kantor Pemerintahan ke Bunker Bawah Tanah
Gerakan Hizbullah Lebanon melancarkan serangan terkoordinasi pada Minggu (10/11/2024), menghantam situs militer utama Israel. Serangan dinyatakan untuk mendukung perjuangan Palestina dan mempertahanan Lebanon dari agresi militer Israel. 
12:30
11 November 2024

Takut Dikejar Rudal Hizbullah, Netanyahu Pindahkan Kantor Pemerintahan ke Bunker Bawah Tanah

Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu memindahkan kantor pemerintahannya ke sebuah ruangan bawah tanah, menyusul serangan Hizbullah yang semakin intensif.

“Netanyahu sekarang menghabiskan sebagian besar hari kerjanya di ruangan bawah tanah yang dijaga ketat, setelah kantornya berdinding kaca yang dikenal sebagai "akuarium ikan mendapat serangan Hizbullah,” jelas laporan Channel 12 Israel mengutip Al Mayadeen.

Pemindahan ini dilakukan menanggapi kekhawatiran atas potensi serangan pesawat tak berawak Hizbullah yang  kerap menyasar gedung-gedung penting Israel.

Termasuk rumah pribadi Netanyahu yang berada di Caesarea, di mana pada Oktober lalu rumah pribadi Netanyahu mendapat serangan dari tiga drone atau pesawat nirawak yang disisipi peledak 'Sayyad 107'.

Imbas serangan tersebut rumah Netanyahu yang terletak di sebelah utara wilayah pendudukan itu mengalami kerusakan signifikan, bahkan kaca jendela kamar tidur rumah Netanyahu hancur parah.

Tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, lantaran saat serangan terjadi Netanyahu beserta Istrinya Sara Netanyahu sedang tidak berada di dalam rumah itu.

Namun serangan tersebut memicu kekhawatiran terkait adanya serangan lanjutan yang menargetkan nyawa Netanyahu.

Kabinet Netanyahu Gelar Rapat di Bawah Tanah

Situasi perang yangs emakin memanas juga memaksa PM Netanyahu menggelar rapat kabinet di ruang bawah tanah yang berlokasi di kompleks pemerintahan Yerusalem.


Rapat bawah tanah itu digelar atas saran Dinas Intelijen Israel, Shin Bet, karena alasan keamanan dan untuk menghindari serangan drone tempur Hizbullah.

Sumber-sumber pemerintah Israel melaporkan bahwa transfer lokasi rapat kabinet ini tidak akan digelar satu kali saja, tetapi juga akan dilakukan untuk rapat-rapat selanjutnya.

Hal ini dilakukan untuk menjaga para pejabat kabinet dari serangan-serangan tidak terduga saat mereka sedang menggelar rapat.

Ratusan Rudal Hizbullah Bombardir Israel

Selama sepekan terakhir militan Hizbullah asal Lebanon telah meluncurkan lebih dari 300 rudal dengan menargetkan posisi-posisi penting tentara rezim Zionis.

Imbas serangan tersebut sejumlah wilayah di Israel Utara mengalami kebakaran, hingga menyebabkan para pemukim Israel harus mengungsi mencari tempat perlindungan.

Yona Yahav, kepala otoritas lokal Haifa yang diduduki, mengatakan kepada media, "Suasana di jalan-jalan menyedihkan—semuanya kosong, lalu lintas sangat minim, perdagangan jauh dari normal, dan orang-orang takut meninggalkan rumah mereka. Hotel-hotel kecil di kota itu berada di ambang kehancuran."

"Migrasi negatif dari Haifa mulai muncul ke permukaan. Perang tidak membawa hal baik apa pun, dan saya tidak tahu ke mana hal itu akan membawa kita," kata Yahav kepada Al Mayadeen.

“Bisnis di sepanjang garis pantai Haifa tutup, dan orang-orang mencari alternatif karena migrasi ke negara lain meningkat,” imbuhnya

Walla juga mengutip pejabat di Haifa yang menggambarkannya wilayahnya sebagai kota mati yang terus-menerus diserang roket.

Hal senada juga dilontarkan para pejabat Israel di kota Haifa yang diduduki, menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya jumlah serangan rudal dan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Hizbullah yang menargetkan kota-kota Israel

Sebelumnya, Iran dilaporkan meluncurkan serangan roket jenis balistik  ke Tel Aviv, Israel.

Dalam serangan tersebut setidaknya Iran meluncurkan sekitar 180 rudal ke Israel secara bertubi-tubi.

Tembakan rudal ini jadi serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel sejak bulan April.

Meski sebagian serangan Iran berhasil dihalau, iron dome, sistem keamanan udara Israel.

Namun, banyaknya serangan yang diluncurkan membuat sistem iron dome kewalahan sehingga beberapa roket berhasil mencapai jalanan.

Sirine peringatan kembali berbunyi di penjuru Israel termasuk di Yerusalem, tepat setelah adanya peluncuran proyektil dari Lebanon.

Memicu kepanikan hingga militer setempat mendesak penduduk Israel wilayah selatan dan tengah untuk segera memasuki ruang perlindungan sampai instruksi lebih lanjut diberikan.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #takut #dikejar #rudal #hizbullah #netanyahu #pindahkan #kantor #pemerintahan #bunker #bawah #tanah

KOMENTAR