30.000 IDF Potensi Cacat usai Perang di Gaza, 4.000 Dinonaktifkan, Israel Diduga Sembunyikan Data
KRISIS KRONIS - Petugas medis Israel mengevakuasi tentara IDF yang terluka. Layanan kesehatan Israel dilaporkan dalam situasi krisis kronis karena banyaknya korban IDF yang terluka dalam perang Gaza melawan Hamas. 
09:50
14 Januari 2024

30.000 IDF Potensi Cacat usai Perang di Gaza, 4.000 Dinonaktifkan, Israel Diduga Sembunyikan Data

- Sebuah data menunjukkan sekitar 30.000 pasukan pertahanan Israel (IDF) berpotensi mengalami cacat usai bertempur dan melakukan agresi di Gaza, Palestina.

Seperti diketahui 4.000 tentara Israel kini telah dinonaktifkan, lantaran dalam kondisi cacat sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.

“Negara ini (Israel) bersiap menerima sejumlah besar tentara Israel yang cacat, dan setelah 100 hari perang, sekitar 4.000 tentara telah diakui menderita cacat,” kata laporan itu. 

Menurut situs Israel, operasi militer yang dilakukan oleh gerakan Perlawanan Palestina Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 membawa Israel ke dalam fase perang yang belum pernah dialami sebelumnya.

Di mana efeknya banyak tentara Isarel yang tewas, terluka, namun yang lebih penting mengalami cedera sangat parah.

Walla menambahkan bahwa tentara Israel yang mengalami luka parah hanya dapat bertahan hidup dengan perawatan medis berkualitas tinggi yang diberikan oleh tim penyelamat dan tim medis.

Sementara terkait potensi jumlah IDF yang mengalami cacat sebanyak 30.000, diduga pihak Israel menutupi data tersebut, mengutip Palestine Chronicle.

Situs itu mengatakan bahwa tentara Israel tidak memberikan semua data tentang korban luka kepada publik, karena khawatir hal itu akan menurunkan moral masyarakat.

“Saat ini, sekitar 4.000 tentara (penyandang disabilitas) telah diakui menurut klasifikasi 3, yang berarti mereka berhak atas semua perlakuan dan haknya (dibebastugaskan),” jelas Walla.

PBB: Warga Gaza Tidak Bisa Dipindahkan secara Paksa

Dewan Keamanan PBB mengatakan pada hari Jumat (13/1/2023), bahwa warga Palestina di Jalur Gaza tidak dapat dipindahkan secara paksa dan harus dapat kembali ke rumah mereka.

Amar Bendjama, perwakilan tetap Aljazair untuk PBB, mengatakan apa yang terjadi di Gaza akan tetap menjadi ‘aib’.

“Sebuah aib bagi hati nurani umat manusia,” katanya pada pertemuan Dewan PBB mengenai situasi kemanusiaan di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina.

Pengeboman terhadap Gaza dan penghancuran infrastruktur serta penargetan semua tanda-tanda kehidupan di Gaza jelas membuat Gaza tidak dapat dihuni, kata Bendjama.

“Selain itu, hal ini bertujuan untuk mematikan harapan untuk kembali ke rumah di hati dan pikiran warga Palestina untuk memfasilitasi dan menerapkan strategi mengusir warga Palestina ke luar tanah mereka,” katanya.

Bendjama mengatakan pemindahan paksa warga Palestina harus ditolak.

“Rencana pemindahan paksa kini terjadi di seluruh wilayah Palestina, melalui pemboman dan penghancuran, serta melalui pemukiman dan aneksasi,” katanya, mengutip Anadolu Agency.

“Setiap orang harus memahami bahwa tidak ada tempat bagi warga Palestina kecuali di tanah mereka,” lanjutnya.

Bendjama juga mendesak komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan, untuk berbicara dengan satu suara yang kuat menentang pengungsian paksa warga Palestina.

“Tidak seorang pun di dalam ruangan ini bisa tinggal diam. Ketika rencana tersebut terungkap, diam adalah bentuk keterlibatan,” tambahnya

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #30000 #potensi #cacat #usai #perang #gaza #4000 #dinonaktifkan #israel #diduga #sembunyikan #data

KOMENTAR