Houthi Tak Serang Kapal Rusia dan China di Laut Merah, Ternyata Ada Imbalannya
Mahasiswa yang direkrut ke dalam kelompok pemberontak Houthi Yaman mengibarkan bendera Palestina selama unjuk rasa melawan AS, Inggris dan Israel pada 21 Februari 2024. -- Houthi janji tidak akan serang kapal Rusia dan China di Laut Merah dan Teluk Aden. 
20:50
21 Maret 2024

Houthi Tak Serang Kapal Rusia dan China di Laut Merah, Ternyata Ada Imbalannya

Surat kabar Bloomberg melaporkan kelompok Houthi yang berbasis di Yaman setuju untuk tidak menyerang kapal China dan Rusia di Laut Merah dan Teluk Aden dalam perundingan baru-baru ini.

Pihak Houthi bertemu dengan perwakilan China dan Rusia untuk membahas jaminan keamanan bagi pelayaran dua negara tersebut menuju Laut Merah.

"China dan Rusia mencapai kesepahaman setelah pembicaraan antara diplomat mereka di Oman dan Mohammed Abdel Salam, salah satu tokoh politik terkemuka Houthi," kata sumber Bloomberg yang mengetahui masalah itu dan minta dirahasiakan identitasnya, Kamis (21/3/2024).

"Sebagai imbalannya, kedua negara (China dan Rusia) dapat memberikan dukungan politik kepada Houthi di badan-badan seperti Dewan Keamanan PBB," lanjutnya.

Tidak sepenuhnya jelas bagaimana dukungan tersebut akan diwujudkan menurut sumber tersebut.

Namun, hal ini dapat mencakup menghalangi lebih banyak tuntutan terhadap Houthi, terutama oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang saat ini menyerang Houthi di Laut Merah.

Juru bicara pemerintah China, Rusia, dan Houthi, termasuk Abdel Salam, tidak menjawab permintaan komentar Bloomberg.

Houthi Izinkan Kapal China dan Rusia Melintasi Laut Merah

Di tengah agresi Israel di Jalur Gaza, Houthi menyatakan dukungannya untuk warga Palestina dengan menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah dan Teluk Aden di dekat Yaman sejak 19 Oktober 2023.

Houthi mengecualikan kapal dari beberapa negara termasuk China dan Rusia.

Pada Januari 2024 lalu, Houthi mengizinkan kapal China dan Rusia melintasi Laut Merah dan Teluk Aden, yang merupakan zona serangan Houthi terhadap kapal terkait Israel.

Meskipun Houthi telah memberi isyarat kapal Rusia dan China tidak akan dijadikan sasaran, perundingan terbaru tersebut menggarisbawahi meningkatnya kegelisahan di antara negara-negara besar mengenai serangan rudal dan drone Houthi di Laut Merah dan Teluk Aden.

Sejak AS membentuk aliansi bersama Inggris dan negara-negara lain untuk memerangi serangan Houthi di Laut Merah, Houthi meningkatkan operasinya dan menargetkan kapal terkait AS, Inggris, dan Israel.

Houthi tampaknya pernah salah mengidentifikasi beberapa kapal.

Hal ini kemungkinan mendorong Rusia dan China untuk meminta jaminan keamanan yang lebih kuat dari Houthi.

Pada Maret ini, Houthi menyerang True Confidence, sebuah kapal pengangkut komoditas curah, yang menyebabkan kematian pertama sejak mereka memulai serangan maritim, seperti diberitakan Al Araby.

Houthi mengatakan kapal itu milik Amerika, yang dulunya dimiliki oleh Oaktree Capital yang berbasis di Los Angeles, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, namun baru-baru ini sebuah perusahaan baru di luar AS mengambil alih.

Jumlah Korban

Saat ini agresi Israel masih berlanjut di Jalur Gaza, tercatat ada 31.923 kematian warga Palestina dan 74.096 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (21/3/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #houthi #serang #kapal #rusia #china #laut #merah #ternyata #imbalannya

KOMENTAR