Houthi Yaman Kembali Beri Ancaman akan Serang Kapal Inggris, AS dan Israel
Militer AS mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa kapal milik Inggris Rubymar telah tenggelam setelah terkena rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan oleh militan Houthi Yaman pada 18 Februari.
“Yaman akan terus menenggelamkan lebih banyak kapal Inggris, dan segala dampak atau kerusakan lainnya akan dimasukkan dalam rencana Inggris,” kata Hussein Al-Ezzi, wakil menteri luar negeri di pemerintahan yang dipimpin Houthi dalam sebuah postingan di X seperti dilansir dari Arabnews.com.
“Mereka adalah negara jahat yang menyerang Yaman dan bermitra dengan Amerika dalam mensponsori kejahatan yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Gaza," katanya.
Saat ini sudah banyak kapal yang jalan memutar lebih lanjut sehingga memberikan dampak tarif asuransi yang lebih tinggi pada kapal-kapal yang berlayar di perairan itu sehingga berpotensi meningkatkan inflasi global dan mempengaruhi pengiriman bantuan ke wilayah tersebut.
Houthi telah menyampaikan larangan tersebut kepada industri pelayaran pada hari Kamis (22/2/2024), yang seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh individu atau entitas Israel, AS, dan Inggris.
Wilayah perairan yang diawasi Houthi adalah Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab.
Melansir Al Jazeera, semua kapal yang berlayar di bawah bendera ketiga negara itu juga akan menjadi target hukuman.
Houthi, yang didukung Iran, telah berulang kali melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut sejak November 2023.
Houthi menegaskan bahwa aksi mereka merupakan balasan terhadap operasi militer Israel di Gaza yang hingga saat ini telah menewaskan puluhan ribu orang Palestina.
Mereka juga berjanji akan terus melanjutkan operasi militernya di perairan kawasan itu sampai Israel menghentikan perang.
Diketahui, AS dan Inggris, melancarkan serangan militer ke wilayah Yaman beberapa waktu lalu.
Serangan itu dimaksudkan untuk menghentikan blokade Laut Merah kapal-kapal Israel.
Tag: #houthi #yaman #kembali #beri #ancaman #akan #serang #kapal #inggris #israel