Balon Sampah Korut Meledak di Atas Kantor Presiden Korsel, Ibu Negara Dikirimi Surat Propaganda
Ibu negara Korsel Kim Keon Hee 
14:40
25 Oktober 2024

Balon Sampah Korut Meledak di Atas Kantor Presiden Korsel, Ibu Negara Dikirimi Surat Propaganda

Sampah yang dibawa balon Korea Utara (Korut) jatuh di kompleks kepresidenan Korea Selatan (Korsel) untuk kedua kalinya.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran mengenai kerentanan lokasi-lokasi penting utama di Korea Selatan.

Insiden tersebut terjadi pada Kamis (24/102024) waktu setempat.

Pengiriman balon sampah Korut ini semakin meningkatkan ketegangan antara negara-negara Korea yang bertikai di tengah ancaman dan tuduhan yang terus berlanjut.

Balon Meledak di Atas Kompleks

Dinas keamanan kepresidenan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa sampah tersebut jatuh ketika balon Korea Utara meledak di atas kompleks kepresidenan di pusat kota Seoul.

Tidak ditemukan bahan berbahaya pada puing-puing tersebut, yang sebagian besar berupa sampah plastik dan kertas.


Ini menandai kedua kalinya insiden semacam itu terjadi.

Balon serupa jatuh di di kompleks  kepresidenan tersebut pada bulan Juli, juga tidak mengandung barang berbahaya.

Korea Selatan dan Korea Utara sejak lama terlibat dalam Perang Dingin.

Korea Utara kembali menggunakan balon untuk menyebarkan sampah di negara tetangga selatannya sejak bulan Mei.

Korea Utara mengklaim tindakan ini merupakan respons terhadap dugaan penggunaan pesawat tak berawak oleh Korea Selatan untuk menyebarkan selebaran propaganda di atas Pyongyang.

Menambah ketegangan dua negara, media Korea Selatan melaporkan bahwa selebaran propaganda Korea Utara ditemukan di distrik Yongsan, Seoul pada Kamis.

Selebaran tersebut mengecam Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan istrinya, Kim Keon Hee.

Beberapa diantaranya menggambarkan Kim sebagai Marie Antoinette zaman modern, ratu Prancis yang dipenggal selama revolusi karena pengkhianatan terhadap Prancis.

Meskipun dinas keamanan presiden Korea Selatan tidak mengonfirmasi laporan ini, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan kemudian mengeluarkan peringatan keras kepada Korea Utara.

Mendesaknya untuk berhenti mengirim "selebaran kasar" dan meminta pertanggungjawaban Pyongyang atas segala konsekuensinya.

Para ahli tetap skeptis tentang kemampuan teknologi Korea Utara dalam mengarahkan balon ke target tertentu.

Lee Choon Geun, seorang peneliti kehormatan di Institut Kebijakan Sains dan Teknologi Korea Selatan , menjelaskan bahwa balon-balon Korea Utara kemungkinan besar mengandalkan pola angin, bukan sistem pemandu yang canggih.

"Semuanya tentang meluncurkan balon dalam jumlah besar dan mencapai ketinggian yang tepat berdasarkan arah dan kecepatan angin," katanya, seraya mencatat bahwa angin musiman dapat meningkatkan akurasi balon.

Korea Utara Tingkatkan Kerjasama Militer dengan Rusia

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah meningkatkan kerja sama militer dengan Rusia dan mengintensifkan uji coba senjata.

Laporan terkini menunjukkan bahwa 3.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Rusia , dengan rencana untuk mengirim lebih banyak lagi untuk mendukung upaya perang Rusia di Ukraina.

Korea Selatan khawatir bahwa Rusia dapat memberi penghargaan kepada Korea Utara dengan teknologi militer canggih, yang berpotensi meningkatkan program nuklir dan rudal Korea Utara, yang mengancam Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #balon #sampah #korut #meledak #atas #kantor #presiden #korsel #negara #dikirimi #surat #propaganda

KOMENTAR