Pangeran William Speak Up soal Agresi di Gaza: Segera Akhiri Perang, Terlalu Banyak Korban
Tentunya ini bukan hal yang biasa dilakukan oleh anggota keluarga kerajaan.
Anggota keluarga kerajaan sebelumnya tidak pernah buka suara tentang isu-isu penting di Gaza karena takut terlibat dalam perdebatan politik.
Pewaris takhta kerajaan Inggris ini akan melakukan sejumlah upaya untuk mengakui penderitaan warga yang disebabkan oleh konflik di Timur Tengah.
Pria berusia 41 tahun ini dijadwalkan akan melakukan sejumlah kegiatan terkait konflik di Timur Tengah ini pada hari Selasa (21/2/2024).
Oleh karena itu, saat memulai pembicaraan terkait konflik di Gaza ini, ia menggunakan bahasa yang hati-hati dengan fokus pada kemanusiaan universal.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya di Istana Kensington, ia menyerukan diakhirinya perang di Gaza sesegera mungkin.
Menurutnya, agresi ini telah menimbulkan banyak korban jiwa.
“Saya tetap sangat prihatin dengan besarnya korban jiwa akibat konflik di Timur Tengah sejak serangan 7 Oktober. Terlalu banyak korban jiwa,” kata William, dikutip dari The New Arab.
Ia berharap agresi di Gaza segera diakhiri agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke wilayah tersebut.
“Saya, seperti banyak orang lainnya, ingin mengakhiri pertempuran secepat mungkin. Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dukungan kemanusiaan ke Gaza. Sangat penting bagi bantuan untuk masuk dan para sandera dibebaskan," jelasnya.
Pangeran William menjelaskan saat ini yang dibutuhkan adalah kesadaran manusia terhadap penderitaan orang-orang.
“Terkadang hanya ketika dihadapkan dengan besarnya penderitaan manusia barulah kita sadar akan pentingnya perdamaian permanen. Bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, kita tidak boleh menyerah pada nasihat keputusasaan,” tambah William.
Pernyataan mereka pada bulan Oktober mengakui kengerian yang dialami oleh keluarga-keluarga di kedua belah pihak.
Juru bicara kerajaan mengatakan, mereka sangat prihatin dengan peristiwa tersebut.
"Pangeran dan Putri Wales sangat tertekan oleh peristiwa-peristiwa menghancurkan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir," kata juru bicara kerajaan, dikutip dari Sky News.
Pada Juni 2018, Pangeran William menjadi anggota keluarga kerajaan pertama yang mengunjungi Israel.
Perjalanan ini terus dipandang sebagai salah satu perjalanan diplomatiknya yang paling sensitif dan menantang hingga saat ini.
Selama perjalanan empat hari tersebut, ia mengungkapkan harapannya akan 'perdamaian abadi' terkait konflik ini.
Sebagai informasi, Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober.
Hingga saat ini, korban tewas di Gaza akibat serangan Israel mencapai lebih dari 29.000 orang.
Serangan ini juga melukai lebih dari 69.000 warga di Gaza.
Tidak hanya itu, serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi.
Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #pangeran #william #speak #soal #agresi #gaza #segera #akhiri #perang #terlalu #banyak #korban