PM Australia Tolak Tuduhan Netanyahu yang Mengaitkan Pengakuan Palestina dengan Serangan Antisemit di Bondi Beach

 

— Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menegaskan penolakannya terhadap tuduhan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengaitkan keputusan Canberra mengakui negara Palestina dengan serangan teroris antisemit di Bondi Beach, Sydney, Minggu lalu. Insiden tersebut menewaskan 15 orang dan melukai puluhan lainnya saat perayaan Hanukah komunitas Yahudi.

Serangan di Bondi Beach ini termasuk salah satu aksi kekerasan paling mematikan dalam dekade terakhir di Australia dan memicu kecaman internasional. Dua pelaku menembaki kerumunan sebelum akhirnya ditembak mati atau ditangkap oleh kepolisian setempat. Peristiwa ini juga menimbulkan sorotan tajam terkait antisemitisme, keamanan nasional, dan ketegangan diplomatik antara Australia dan Israel.

Dilansir dari The Guardian, Selasa (16/12/2025), Albanese dalam wawancara dengan beberapa lembaga penyiaran nasional ditanya apakah ia melihat “adanya hubungan antara pengakuan tersebut dan pembantaian di Bondi.” Ia menegaskan, "Tidak, mayoritas besar dunia mengakui solusi dua negara sebagai jalan ke depan di Timur Tengah,” dan menekankan bahwa langkah Australia sesuai dengan konsensus internasional.

Sementara itu, Netanyahu menyampaikan pernyataan keras yang menyalahkan kebijakan luar negeri Australia atas meningkatnya antisemitisme yang menurutnya memicu serangan tersebut. “Pemerintah mereka tidak melakukan apa pun untuk menghentikan penyebaran antisemitisme di Australia… Anda membiarkan penyakit itu menyebar dan hasilnya adalah serangan mengerikan terhadap orang Yahudi yang kita lihat hari ini,” ujar Netanyahu. 

Tuduhan ini juga disampaikan melalui surat resmi dan pernyataan media beberapa bulan sebelumnya, menegaskan bahwa pengakuan terhadap Palestina seharusnya mempertimbangkan dampak terhadap komunitas diaspora Yahudi di seluruh dunia.

Menanggapi kritik tersebut, Albanese memilih fokus pada persatuan nasional. Dia menegaskan, “Ini adalah momen persatuan nasional di mana kita perlu mendukung komunitas Yahudi yang sedang mengalami masa yang sangat sulit,” sambil menekankan bahwa bukan saatnya menyalahkan kebijakan luar negeri.

Sementara itu, ketegangan diplomatik antara Canberra dan Tel Aviv memuncak sejak Agustus ketika Israel mencabut visa diplomat Australia di wilayah Palestina yang diduduki, menyusul pengakuan Australia terhadap negara Palestina. Langkah Canberra ini merupakan bagian dari upaya internasional untuk menghidupkan kembali prospek solusi dua negara guna menghentikan konflik Israel–Palestina.

Di sisi lain, di dalam negeri, serangan Bondi Beach memicu kritik terhadap pemerintah Albanese dari partai oposisi konservatif yang menuduh pemerintah "membiarkan antisemitisme berkembang". Namun, pemimpin komunitas Yahudi dan utusan khusus pemerintah menekankan perlunya tindakan tegas, termasuk reformasi hukum ujaran kebencian, penguatan keamanan komunitas, serta langkah preventif terhadap potensi kekerasan.

Serangan ini juga memengaruhi diskursus global tentang kebijakan luar negeri dan keamanan dalam negeri. Beberapa pemimpin dunia menyerukan sikap tegas terhadap segala bentuk kebencian dan intoleransi, sambil menekankan bahwa kritik terhadap kebijakan pemerintah suatu negara tidak sama dengan menyerang kelompok etnis atau agama.

Dengan latar belakang ini, ketegangan antara Canberra dan Tel Aviv menggambarkan dilema yang lebih luas di panggung internasional: bagaimana negara dapat memperjuangkan solusi diplomatik secara tegas, sekaligus menjamin perlindungan warganya dari ancaman ekstremisme dan kebencian. Pola perdebatan ini diperkirakan akan terus muncul dalam diskursus internasional menyusul tragedi yang mengguncang Australia ini.

 

***

Tag:  #australia #tolak #tuduhan #netanyahu #yang #mengaitkan #pengakuan #palestina #dengan #serangan #antisemit #bondi #beach