Semakin Panas! Presiden Joe Biden Bahas Serangan Balik ke Iran dengan Netanyahu
Rudal Iran mengenai wilayah Tel Aviv tanpa terhalang Iron Dome [X/Ist]
05:16
10 Oktober 2024

Semakin Panas! Presiden Joe Biden Bahas Serangan Balik ke Iran dengan Netanyahu

Konflik Israel vs Hamas-Hizbullah nampaknya semakin panas, apalagi negara Zionis tersebut belum lama mendapatkan serangan mematikan dari Iran.

Kali ini konflik politik dunia itu semakin panas, bahkan pada Rabu waktu setempat, Presiden AS Joe Biden berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas soal Israel untuk melakukan serangan balasan terhadap Iran.

Percakapan tersebut merupakan pembicaraan pertama yang diketahui para pemimpin sejak Agustus dan bertepatan dengan peningkatan tajam konflik Israel dengan Iran dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, tanpa ada tanda-tanda gencatan senjata untuk mengakhiri konflik dengan Hamas yang didukung Iran di Gaza.

Timur Tengah gelisah menunggu tanggapan Israel terhadap serangan rudal pekan lalu yang dilakukan Teheran sebagai pembalasan atas eskalasi militer Israel di Lebanon. Serangan Iran pada akhirnya tidak membunuh seorang pun di Israel dan Washington menyebutnya tidak efektif.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Bubarkan Parlemen

Netanyahu telah berjanji bahwa musuh bebuyutannya, Iran, akan membayar atas serangan misilnya, sementara Teheran mengatakan setiap pembalasan akan menimbulkan kehancuran besar, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas di wilayah penghasil minyak yang dapat menarik Amerika Serikat.

Respon Gedung Putih

Hubungan antara Biden dan Netanyahu tegang karena cara pemimpin Israel menangani perang di Gaza dan konflik dengan Hizbullah.

Dalam buku “War” yang akan terbit minggu depan, jurnalis Bob Woodward melaporkan bahwa Biden sering menuduh Netanyahu tidak punya strategi, dan berteriak, “Bibi, apa-apaan ini?” padanya pada bulan Juli, setelah serangan Israel di dekat Beirut dan di Iran.

Ketika ditanya tentang buku tersebut, seorang pejabat AS yang mengetahui interaksi kedua pemimpin tersebut di masa lalu mengatakan Biden telah menggunakan bahasa yang tajam, langsung, tanpa filter, dan penuh warna baik dengan maupun tentang Netanyahu saat menjabat.

Baca Juga: Amerika Serikat Mulai Tak Percaya ke Netanyahu, Ini Penyebabnya

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant membatalkan kunjungannya pada Rabu ke Pentagon, kata Pentagon, karena media Israel melaporkan Netanyahu ingin berbicara terlebih dahulu dengan Biden.

Seorang warga menatap kehancuran pasca serangan Israel di Mreijeh, pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024).  [AFP]Seorang warga menatap kehancuran pasca serangan Israel di Mreijeh, pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). [AFP]

Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena para pejabat AS berulang kali dibutakan oleh tindakan Israel, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Ini termasuk pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel dan peledakan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon yang tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Israel.

Israel juga lambat dalam menyampaikan rincian rencana pembalasan terhadap serangan rudal balistik Iran, kata sumber tersebut.

'Tidak Mau Mati Sia-sia'

Tidak mau mati sia-sia di tangan Hizbullah dan Hamas menjadi alasan kuat ratusan tentara Israel yang menolak perintah dari Perdana Menteri Netanyahu.

Berdasarkan laporan media luar negeri yang dilansir, ada sebanyak 130 kurang lebih tentara Israel menyatakan bahwa mereka akan menolak bertugas di tentara pendudukan kecuali rezim sayap kanan di Tel-Aviv secara aktif mengejar kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata di Gaza, Palestina.

Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya kritik internal terhadap penanganan pemerintah Netanyahu terhadap genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan eskalasi regional.

Menurut Haaretz, para prajurit telah mengirim surat kepada menteri kabinet dan kepala staf angkatan darat.

Para penandatangan surat tersebut meliputi para prajurit cadangan dan wajib militer di berbagai cabang militer, termasuk Korps Lapis Baja, Korps Artileri, Komando Front Dalam Negeri, angkatan udara, dan angkatan laut.


Tekanan itu juga termasuk agar eskalasi peperangan itu tidak bertambah luas dan menimbulkan krisis kemanusiaan yang semakin banyak, kata dia, menambahkan.

Habib menjelaskan bahwa terkait kondisi terkini yang terjadi di Gaza, khususnya di Gaza utara, Tim MER-C, kata dia, telah berhasil masuk ke Gaza utara dan membantu pelayanan kesehatan di Gaza utara, khususnya untuk kasus-kasus trauma.

Dia mengatakan bahwa RS Indonesia di Gaza sebenarnya telah berfungsi, walaupun tidak optimal, dan melakukan pelayanan untuk kasus-kasus trauma, khususnya trauma massal, yang terjadi karena serangan-serangan yang ada di sekitar rumah sakit.

Dalam tiga hari terakhir, dirinya mengaku telah mendapat informasi dari relawan yang masih di Gaza utara, bahwa kembali terjadi penyerangan di daerah utara, sehingga Tim MER-C RS Indonesia harus bergeser ke daerah yang lebih aman, ke Gaza tengah.

"Alhamdulillah, saat ini kami ada empat orang tim di Gaza, terdiri dari tiga orang logistik dan satu liason officer, masih berada dalam kondisi sehat walafiat," ungkap Hadiki.

Editor: Andi Ahmad S

Tag:  #semakin #panas #presiden #biden #bahas #serangan #balik #iran #dengan #netanyahu

KOMENTAR