



Aksi Damai Yahudi di AS Jadi Target Serangan, Jebakan Maut di Lokasi Distribusi Bantuan Gaza
- Aksi damai komunitas Yahudi di Boulder, Colorado, Amerika Serikat, berubah menjadi insiden berdarah pada Minggu (1/6) siang waktu setempat. Seorang pria menyerang peserta aksi dengan penyembur api darurat dan bom molotov, menyebabkan enam orang lanjut usia terluka, satu di antaranya dalam kondisi kritis.
Aksi damai ini merupakan bagian dari acara mingguan bertajuk Boulder Run for Their Lives, yang secara rutin digelar komunitas Yahudi untuk menyerukan pembebasan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza. Aksi tersebut telah berlangsung sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Menurut laporan AFP dan keterangan saksi serta pihak berwenang, pelaku menyerang sambil berteriak “Bebaskan Palestina!”, “Akhiri Zionis!”, dan “Mereka pembunuh!”. Rumput di sekitar lokasi terbakar hebat dan asap hitam membumbung akibat serangan tersebut.
FBI mengklasifikasikan insiden ini sebagai serangan teroris yang ditargetkan. Pelaku telah ditangkap dan diidentifikasi sebagai Mohamed Sabry Soliman. Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Stephen Miller, menyatakan bahwa Soliman adalah warga negara asing yang telah tinggal di AS secara ilegal setelah visanya kedaluwarsa.
Kepala Polisi Boulder, Steve Redfearn, menyebut para korban berusia antara 67 hingga 88 tahun. “Setidaknya satu korban mengalami luka serius dan dalam kondisi kritis,” ujarnya. Pelaku juga mengalami luka sebelum berhasil diamankan petugas.
Awalnya, polisi menerima laporan adanya pelaku kedua. Namun, setelah penyelidikan, mereka memastikan hanya ada satu tersangka. "Kami cukup yakin tidak ada pelaku lain yang masih bebas," kata Redfearn.
Agen FBI Mark Michalek mengonfirmasi bahwa pelaku menggunakan penyembur api dan melempar bahan pembakar ke arah kerumunan. Dia menegaskan bahwa serangan tersebut terjadi di acara damai yang telah terjadwal secara rutin.
Presiden AS Donald Trump telah menerima laporan resmi mengenai insiden ini. Sementara itu, Senator Partai Demokrat Chuck Schumer menyebutnya sebagai "aksi teror keji dan antisemit".
Di sisi lain, pada hari yang sama, serangan Israel di Rafah, Gaza, menewaskan sedikitnya 32 warga Palestina. Menurut laporan Al Jazeera, warga sipil yang sedang berkumpul di lokasi distribusi bantuan menjadi sasaran tembakan dari tank-tank Israel. Selain korban jiwa, sekitar 200 orang lainnya mengalami luka-luka.
“Distribusi bantuan telah berubah menjadi perangkap maut,” kata Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Namun, militer Israel membantah keterlibatannya. Dalam pernyataan resminya, mereka menegaskan bahwa pasukan Israel tidak menembaki warga sipil di sekitar atau di dalam lokasi distribusi bantuan. Mereka menyebut laporan tersebut sebagai informasi palsu.
Tag: #aksi #damai #yahudi #jadi #target #serangan #jebakan #maut #lokasi #distribusi #bantuan #gaza