AS Hubungi China Usai Perang Tarif Ratusan Persen, Tanda Washington Tertekan?
Foto tertanggal 29 Juni 2019 menunjukkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan KTT G-20 di Osaka, Jepang.(AP PHOTO/SUSAN WALSH)
17:48
1 Mei 2025

AS Hubungi China Usai Perang Tarif Ratusan Persen, Tanda Washington Tertekan?

- Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menghubungi China untuk memulai dialog terkait tarif impor, yang selama ini memperburuk kondisi pasar global serta mengganggu rantai pasok internasional.

Informasi ini kali pertama diungkap oleh Yuyuan Tantian, media yang berafiliasi dengan stasiun televisi nasional China, CCTV.

Dalam laporannya, disebutkan bahwa Washington kini mengambil langkah proaktif dengan mengontak Beijing melalui berbagai jalur komunikasi demi memulai kembali pembicaraan dagang.

“Dilihat dari sudut pandang negosiasi, saat ini pihak yang lebih tertekan adalah AS,” tulis Yuyuan Tantian lewat platform Weibo.

Saling balas tarif impor tinggi

Ketegangan dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia ini terus bereskalasi dalam beberapa waktu terakhir.

Pemerintah AS diketahui menerapkan tarif impor hingga 145 persen terhadap berbagai produk asal China.

Sebagai respons, Pemerintah China menaikkan tarif atas produk-produk AS hingga 125 persen. Washington kemudian membalas kembali dengan tarif yang lebih tinggi, mencapai 245 persen.

Ironisnya, peningkatan tarif terhadap China ini terjadi di tengah keputusan AS untuk menangguhkan tarif impor bagi sejumlah negara lain selama 90 hari.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengeklaim bahwa China telah lebih dulu menghubunginya untuk memulai negosiasi. Namun, klaim tersebut langsung dibantah oleh pihak Beijing.

Laporan terbaru justru menyebut bahwa AS-lah yang kini aktif mengajukan pembicaraan, bukan sebaliknya.

Sikap tegas China

Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri China belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan tersebut.

Namun, Beijing berulang kali menyatakan kesiapan untuk berdialog, asalkan dilakukan secara adil, saling menghormati, dan bersifat timbal balik.

Meski terbuka untuk negosiasi, China juga menegaskan tidak akan gentar jika pembicaraan menemui jalan buntu.

Dalam video yang diunggah melalui akun media sosial resmi Kementerian Luar Negeri China pekan ini, pemerintah menyatakan akan terus berjuang hingga akhir dan “tidak akan pernah berlutut.”

Tag:  #hubungi #china #usai #perang #tarif #ratusan #persen #tanda #washington #tertekan

KOMENTAR