Putin Buka Peluang Kerja Sama, Tawarkan Logam Tanah Jarang Rusia ke AS
PRESIDEN RUSIA - Tangkapan layar YouTube Kremlin pada Selasa (25/2/2025), menunjukkan wawancara jurnalis Pavel Zarubin dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (24/2/2025). Kremlin mengumumkan, Rusia memiliki banyak deposit logam tanah jarang. 
21:10
25 Februari 2025

Putin Buka Peluang Kerja Sama, Tawarkan Logam Tanah Jarang Rusia ke AS

Kremlin mengumumkan pada hari Selasa (25/2/2025) bahwa Rusia memiliki banyak deposit logam tanah jarang.

Tidak hanya itu, Kremlin membuka kesempatan bagi Amerika Serikat apabila ingin bekerja sama.

Hal ini disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov setelah Presiden Vladimir Putin mengindikasikan kemungkinan kolaborasi dengan Amerika Serikat di sektor tersebut.

"Amerika membutuhkan logam tanah jarang. Kami punya banyak logam tersebut," ujar Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters.

Peskov mengatakan, sebenarnya Rusia telah memiliki rencana dalam mengembangkan logam tanah jarang ini.

Namun mengetahui apabila AS menginginkannya, maka Rusia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk prospek kerja sama yang cukup luas.

Dalam wawancaranya dengan TV pemerintah pada hari Senin, Putin menyatakan, Rusia terbuka untuk proyek bersama dengan mitra Amerika, termasuk pemerintah dan sektor swasta, dalam kesepakatan ekonomi di masa depan antara Rusia dan Amerika Serikat.

Putin mengatakan, kesepakatan potensial AS-Ukraina mengenai mineral langka tidak menjadi masalah.

Ia menekankan, yang terpenting saat ini, pihaknya siap bekerja sama dengan AS.

"Untuk wilayah baru, sama saja. Kami siap menarik mitra asing ke wilayah yang disebut baru, ke wilayah bersejarah kami, yang telah kembali ke Federasi Rusia," jelasnya, dikutip dari BBC.

Presiden AS Donald Trump juga sebelumnya menyatakan janjinya bahwa akan ada transaksi pembangunan ekonomi besar antara kedua negara.

Namun Peskov menekankan, masih banyak yang perlu dilakukan dalam kerja sama antara Rusia dan AS ini.

Mineral langka, yang terdiri dari 17 unsur penting dalam industri teknologi tinggi, digunakan dalam produksi kendaraan listrik, telepon seluler, sistem rudal, dan berbagai komponen elektronik lainnya.

Menurut data Survei Geologi AS, Rusia memiliki cadangan logam tanah jarang terbesar kelima di dunia setelah China, Brasil, India, dan Australia.

Selain logam tanah jarang, Putin mengusulkan kerja sama dengan AS dalam sektor aluminium. 

Ia menyarankan, kedua negara dapat berkolaborasi dalam produksi dan pasokan aluminium, termasuk dari fasilitas peleburan aluminium terbesar di Rusia yang berlokasi di Krasnoyarsk, Siberia.

Kolaborasi ini, menurut Putin, berpotensi membantu menstabilkan harga global dan meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral.

Namun, mengingat hubungan yang tegang antara Rusia dan AS dalam beberapa tahun terakhir, masih menjadi tanda tanya apakah kesepakatan ini dapat benar-benar terwujud.

Peskov menegaskan, sebelum kerja sama ekonomi dapat berjalan, masalah krisis Ukraina harus terlebih dahulu diselesaikan.

Ketegangan Ukraina dan Trump

Sementara itu, diskusi mengenai akses ke mineral langka juga terjadi antara AS dan Ukraina.

Presiden AS Donald Trump berulang kali mendesak Kyiv untuk menyerahkan sebagian cadangan mineralnya sebagai imbalan atas dukungan ekonomi dan militer dari Washington. 

Menurut laporan, negosiasi antara AS dan Ukraina mengenai akses ke deposit mineral langka sudah mendekati tahap akhir.

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak klaim Trump bahwa bantuan AS telah mencapai 500 miliar USD.

Ia menegaskan bahwa setiap kesepakatan ekonomi harus mencakup jaminan keamanan bagi Ukraina.

Kyiv sendiri memperkirakan, sekitar 5 persen dari bahan baku mineral dunia berada di wilayahnya. 

Namun, sejak invasi Rusia ke Ukraina tiga tahun lalu, beberapa deposit mineral telah jatuh ke tangan Rusia

Putin bahkan menyebut, sumber daya yang dikuasai Rusia saat ini jauh lebih besar daripada yang dimiliki Ukraina.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Donald TrumpVladimir Putin dan Konflik Rusia vs Ukraina

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #putin #buka #peluang #kerja #sama #tawarkan #logam #tanah #jarang #rusia

KOMENTAR