



Hamas Bebaskan 2 Sandera Israel Hidup-hidup, Dilepas lewat Seremoni
Hamas membebaskan dua sandera Israel, Tal Shoham dan Mengistu, dalam pertukaran sandera ketujuh selama gencatan senjata di Gaza pada Sabtu (22/2/2025).
Melansir AFP, Sabtu (22/2/2025), suasana pembebasan saat itu cukup ramai dengan kerumunan yang bersorak saat pasukan bertopeng membawa dua sandera Israel ke atas panggung.
Di sekitar panggung, para anggota kelompok Hamas berdiri dengan tertib saat kedua sandera diserahkan kepada Palang Merah.
Seperti para sandera yang sebelumnya dibebaskan, Tal Shoham dan Mengistu diberikan sertifikat pembebasan dalam bahasa Ibrani sebelum dibantu naik ke kendaraan Palang Merah, yang bertindak sebagai perantara.
Hamas juga berencana membebaskan empat sandera lainnya dari kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada pagi harinya.
Demi memperlihatkan para sandera yang akan dibebaskan, Hamas telah mempersiapkan upacara di Rafah dan Nuseirat dengan membangun panggung, yang disertai poster dan papan reklame besar untuk mempromosikan perjuangan mereka atau menghormati pasukannya yang tewas.
Di atas panggung, terdapat meja yang ditutupi kain kamuflase, dengan senapan serbu buatan AS yang biasa digunakan militer Israel dipajang. Senjata-senjata itu diklaim diambil dari tentara Israel dalam pertempuran.
Di belakang meja, terdapat slogan mencolok dalam bahasa Arab, Inggris, dan Ibrani yang berbunyi, "Kami adalah banjir. Kami adalah kekuatan ekstrem".
Slogan ini merujuk pada “Operasi Al-Aqsa Flood”, nama yang digunakan oleh Hamas dan faksi-faksi Palestina sekutunya untuk serangan mereka terhadap Israel.
Spanduk lain menampilkan komandan militer Hamas yang telah tewas, termasuk mantan pemimpin sayap bersenjata Muhammad Deif, yang dibunuh dalam serangan udara Israel pada 2024.
Di sekitar alun-alun, ratusan warga Gaza berkumpul untuk menyaksikan upacara pembebasan sandera di pagi musim dingin yang berkabut dan hujan.
Sebagian berdiri di atas puing-puing beton dari bangunan yang hancur akibat bom, sementara yang lain berada di lantai atas bangunan yang dinding depannya telah roboh akibat ledakan.
Seorang pria terlihat menggendong anak kecil yang mengenakan seragam militer dan ikat kepala Hamas, sementara pasukan bersenjata berparade di atas bak truk pikap.
Dalam pernyataannya, Hamas memuji pembebasan sandera ini dan menyatakan masyarakat Israel hanya memiliki dua pilihan.
"Mereka bisa menerima tahanan mereka dalam peti mati, seperti yang terjadi pada Kamis lalu akibat kesombongan Netanyahu, atau mereka bisa menyambut para tahanan mereka dalam keadaan hidup dengan berkomitmen pada syarat-syarat perlawanan Palestina,” kata Hamas.
Hingga kini, sebanyak 65 sandera yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober masih ditahan di Gaza, dengan 35 di antaranya dinyatakan tewas oleh militer Israel.
Tag: #hamas #bebaskan #sandera #israel #hidup #hidup #dilepas #lewat #seremoni