Para Pemimpin Negara Arab Kumpul Hari Ini, Bahas Strategi Bendung Rencana Trump Beli Gaza
TENDA PENGUNGSIAN GAZA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Senin (17/2/2025) menunjukkan Situasi tenda pengungsian di Jalur Gaza pada sejak gencatan senjata dimulai bulan lalu pada Kamis (14/2/2025). Negara-negara di Arab bakal menggelar pertemuan, membahas strategi untuk membendung rencana Trump yang ingin membeli Gaza. 
09:50
21 Februari 2025

Para Pemimpin Negara Arab Kumpul Hari Ini, Bahas Strategi Bendung Rencana Trump Beli Gaza

Para pemimpin di negara-negara Arab bakal menggelar pertemuan, membahas strategi untuk membendung rencana Trump yang ingin membeli Gaza.

Selain membahas masalah Trump, para pemimpin Arab juga akan merundingkan "rencana rekonstruksi bagi Gaza".

"Pertemuan tersebut tidak resmi, dan diadakan dalam kerangka hubungan persaudaraan yang mempertemukan para pemimpin," lapor SPA, dikutip oleh Al Jazeera.

"Mengenai aksi bersama Arab dan keputusan yang dikeluarkan terkait hal itu, hal itu akan menjadi agenda pertemuan puncak darurat Arab mendatang yang akan diselenggarakan di Republik Arab Mesir," imbuh SPA.

Pertemuan darurat tersebut nantinya akan digelar di Riyadh, Arab Saudi pada hari ini, Jumat (21/2/2025).

Menurut sumber yang dekat dengan Saudi, sejauh ini Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah mengundang sejumlah pemimpin negara-negara Teluk Arab, Mesir dan Yordania untuk ikut berdiskusi terkait Gaza.

Hal itu turut dikonfirmasi langsung oleh Kantor Berita Resmi Saudi, yang menyatakan bahwa Mesir dan Yordania berpartisipasi dalam pertemuan puncak Riyadh bersama dengan enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk.

Pada hari Kamis, kantor Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa ia telah tiba di Arab Saudi, untuk bergabung bersama yang lainnya.

Sebelumnya seorang sumber Saudi mengatakan kepada AFP bahwa Otoritas Palestina juga akan mengambil bagian dalam pembicaraan tersebut.

Pakar kebijakan luar negeri Saudi, Umer Karim, mengatakan bahwa pertemuan negara-negara Arab itu akan menjadi pertemuan yang "paling penting" dalam beberapa dekade terakhir sehubungan dengan dunia Arab dan masalah Palestina.

Trump Sesumbar Beli Gaza

Adapun rapat darurat digelar tepat setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk membeli dan memiliki Gaza.

Dalam keterangan resminya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, AS akan mengambil alih Jalur Gaza, sementara orang-orang Palestina yang tinggal di sana harus pergi.

Menurut Trump Gaza telah lama dianggap sebagai "zona kehancuran" (demolition site) yang perlu dibangun kembali dari nol.

Alasan tersebut yang mendorong ambisi Trump untuk mengubah wilayah itu menjadi Riviera-nya Timur Tengah.

Riviera sendiri merupakan salah satu destinasi wisata paling ikonik di Italia, terkenal dengan pantai-pantainya yang eksotis, desa-desa berwarna-warni di tebing, serta kaya sejarah dan kuliner khas.

Setelah itu Trump akan mengembangkannya secara ekonomi, Trump tampaknya ingin agar Gaza bisa mengalami transformasi serupa dengan Riviera ala Italia.

“AS akan mengambil alih Jalur Gaza, membersihkannya dari senjata berbahaya, mengembangkan ekonomi di sana, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan menjadikannya sesuatu yang bisa dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah,” kata Trump.

Usulan Trump Dikecam

Namun usulan ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka dengan tegas mengecam gagasan mendeportasi orang-orang dari Gaza, menilai tindakan Trump sebagai pelanggaran internasional.

"Sekretaris Jenderal akan mengatakan bahwa dalam mencari solusi, kita tidak boleh memperburuk masalah. Sangat penting bagi kita untuk tetap setia pada dasar hukum internasional,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric dikutip dari Al Jazeera.

“Sangat penting untuk menghindari segala bentuk pembersihan etnis. Dan, tentu saja, ia akan menegaskan kembali solusi dua negara," imbuhnya.

Kecaman Serupa juga turut dilontarkan para pejabat dunia menyebut langkah tersebut sebagai bentuk lain dari "cancel culture" yang dilakukan oleh Barat.

Sementara itu, merespon usulan Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa pihaknya memiliki tawaran lain.

Yakni mempersiapkan rencana komprehensif untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa menggusur warga Palestina.

Rencana itu menjadi alternatif dari usulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait wilayah kantong Palestina tersebut.

Senada dengan Mesir Negara-negara Arab, terutama Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar, juga bersiap untuk memberikan penawaran keuangan untuk mendanai rekonstruksi tersebut.

Namun, dengan catatan bahwa warga Palestina diberikan hak untuk tetap berada di Gaza dan tidak dipaksa untuk mencari perlindungan di Mesir atau Yordania.

Tidak jelas kapan usulan ini akan direalisasikan, namun rekonstruksi Gaza diperkirakan akan memakan waktu tiga hingga lima tahun, lantaran 65 persen properti di Gaza telah hancur.

(Tribunnews.com / Namira)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #para #pemimpin #negara #arab #kumpul #hari #bahas #strategi #bendung #rencana #trump #beli #gaza

KOMENTAR