



AS Tak Cetak Uang Koin Lagi demi Efisiensi
- Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menghentikan pencetakan uang koin baru sebagai bagian dari upaya efisiensi anggaran. Kebijakan ini diumumkan Presiden AS Donald Trump pada Minggu (16/2/2025).
Melalui pernyataannya di platform Truth Social, Trump menegaskan bahwa pencetakan uang koin menjadi pemborosan keuangan negara yang harus dihentikan.
“Sudah terlalu lama Amerika Serikat mencetak uang koin yang harga produksinya lebih dari 2 sen. Ini sangat boros!” tulis Trump, dikutip dari kantor berita AFP.
Ia juga menyatakan telah menginstruksikan Menteri Keuangan AS untuk segera menghentikan produksi uang koin baru.
“Mari kita hentikan pemborosan dari anggaran negara kita yang besar ini, meskipun hanya satu sen,” tambahnya.
Langkah ini diambil setelah berbagai kajian menunjukkan bahwa biaya produksi satu koin kerap melebihi nilai nominalnya.
Masalah ini sudah lama menjadi bahan diskusi di parlemen AS, tetapi berbagai rancangan undang-undang terkait efisiensi produksi uang koin kerap gagal disahkan.
Sejumlah pihak mendukung kebijakan ini, termasuk Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) Elon Musk, yang melalui akun X-nya turut mengkritik besarnya biaya produksi uang koin.
Sebagai perbandingan, Kanada lebih dulu mengambil langkah serupa. Sejak 2012, pemerintah Kanada mulai menghapus penggunaan uang logam karena biaya produksi yang mencapai 1,6 sen per koin serta dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat.
Kebijakan ini sejalan dengan visi pemerintahan Trump yang berfokus pada pemangkasan anggaran federal.
Sebelumnya, Pemerintah AS juga telah melakukan efisiensi lain, termasuk pengurangan jumlah pegawai negeri sipil hingga ratusan ribu orang.