![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Atas Inisiasi Iran, OKI Akan Gelar Rapat Darurat Terkait Rencana Trump untuk Relokasi Warga Gaza](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/tribunnews/atas-inisiasi-iran-oki-akan-gelar-rapat-darurat-terkait-rencana-trump-untuk-relokasi-warga-gaza-1230498.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Atas Inisiasi Iran, OKI Akan Gelar Rapat Darurat Terkait Rencana Trump untuk Relokasi Warga Gaza
Pertemuan ini diinisiasi oleh Iran sebagai respons diplomatik terhadap rencana tersebut.
Mengutip PressTV, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa dirinya telah melakukan upaya diplomatik yang intens selama beberapa hari terakhir.
Araghchi berdiskusi dengan para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Mesir, Aljazair, Turki, Pakistan, Malaysia, dan Gambia, yang saat ini memegang jabatan sebagai presiden bergilir OKI.
Dalam surat resmi kepada Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, Araghchi menekankan pentingnya mengadakan pertemuan guna membahas dan menghadapi upaya kolonial yang bertujuan untuk memindahkan paksa penduduk Palestina dari Jalur Gaza.
Usulan Iran ini mendapatkan dukungan luas dari negara-negara anggota OKI.
Waktu pasti pelaksanaan pertemuan tersebut belum diumumkan, tetapi pertemuan diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, menurut seorang koresponden IRNA pada Rabu (12/2/2025) yang mengutip sumber dari Kementerian Luar Negeri Iran.
Sebelumnya, Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan atau mendukung rencana eksodus paksa warga Gaza ke negara-negara seperti Mesir, Yordania, dan bahkan Arab Saudi.
Iran mendesak negara-negara Muslim untuk bersatu dan mengambil sikap kolektif terhadap tindakan ini.
"Rencana pemindahan paksa ini adalah kelanjutan dari upaya kolonial untuk menghapus Palestina," kata Araghchi, menekankan pentingnya tindakan internasional yang cepat dan tegas.
Ia juga mengutuk upaya terang-terangan untuk menormalisasi genosida dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh rezim pendudukan.
Araghchi lebih lanjut mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel yang menyarankan "pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi."
Ia menyebut pernyataan ini sebagai bentuk agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sebagai ancaman serius bagi perdamaian serta keamanan regional.
Menegaskan kembali pentingnya tindakan kolektif, Araghchi mendorong OKI untuk mengambil langkah signifikan dalam menghadapi skema gabungan AS-Israel tersebut.
"Masyarakat internasional, khususnya negara-negara regional dan Islam, harus segera mengambil langkah-langkah mendesak untuk mencegah legitimasi tindakan kriminal ini," tegasnya.
Pengamat mengatakan bahwa pertemuan OKI mendatang akan menjadi platform penting bagi negara-negara anggota untuk mengoordinasikan respons mereka terhadap krisis yang berkembang, serta memperkuat dukungan mereka terhadap kedaulatan Palestina.
Daftar Anggota OKI
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah organisasi antarpemerintah dengan 57 negara anggota yang memiliki perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa.
OKI Didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam.
Pertemuan itu digelar sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsa oleh Israel.
OKI mengubah namanya dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam pada 28 Juni 2011 pada saat pertemuan 38 dewan Menteri Luar Negeri di Astana, Kazakhstan.
OKI saat ini mempunyai 57 negara anggota. Beberapa di antaranya bukan merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Berikut daftar negara anggota OKI.
- Afghanistan (Diskors 1980–Maret 1989)
- Aljazair
- Chad
- Guinea
- Indonesia
- Iran
- Kuwait
- Lebanon
- Libya
- Malaysia
- Mali
- Maroko
- Mauritania
- Mesir (Diskors Mei 1979–Maret 1984)
- Niger
- Pakistan (Menghalangi keanggotaan India)
- Palestina
- Arab Saudi
- Senegal
- Sudan
- Somalia
- Tunisia
- Turki
- Yaman
- Yordania
- Bahrain
- Oman
- Qatar
- Suriah
- Uni Emirat Arab
- Sierra Leone
- Bangladesh
- Gabon
- Gambia
- Guinea-Bissau
- Uganda
- Burkina Faso
- Kamerun
- Komoro
- Irak
- Maladewa
- Jibuti
- Benin
- Brunei Darussalam
- Nigeria
- Azerbaijan
- Albania
- Kirgizstan
- Tajikistan
- Turkmenistan
- Mozambik
- Kazakhstan
- Uzbekistan
- Suriname
- Togo
- Guyana
- Pantai Gading
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Tag: #atas #inisiasi #iran #akan #gelar #rapat #darurat #terkait #rencana #trump #untuk #relokasi #warga #gaza