Hamas Menang Lagi, Israel Tawarkan Jeda Perang Dua Bulan
Pelepasan sandera Hamas. Belakangan Israel kembali mengajukan proposal jeda perang ke Hamas untuk pelepasan sandera periode kedua. Jeda perang yang ditawarkan Israel adalah selama dua bulan. 
17:10
23 Januari 2024

Hamas Menang Lagi, Israel Tawarkan Jeda Perang Dua Bulan

Israel dilaporkan telah mengajukan proposal melalui mediator Qatar dan Mesir terkait jeda perang Gaza melawan milisi pembebasan Palestina, Hamas dan gerakan lainnya.

Proposal yang diajukan Israel itu berisi persetujuan penghentian sementara pertempuran di Gaza selama dua bulan, dengan imbalan pembebasan bertahap 136 sandera Israel tersisa di Gaza yang masih berada di tangan Hamas.

Usulan tersebut tidak mengindahkan permintaan Hamas agar Israel mengakhiri perang sepenuhnya.

"Namun tampaknya melangkah lebih jauh dari tawaran Israel sebelumnya," menurut situs berita Axios, yang mengutip dua pejabat Israel.

Tawaran tersebut dipublikasikan ketika utusan Gedung Putih untuk Timur Tengah, Brett McGurk berada di wilayah tersebut untuk melakukan pertemuan dengan rekan-rekan Mesir dan Qatar yang bertujuan untuk membahas kemajuan kesepakatan penyanderaan, kata seorang pejabat AS kepada The Times of Israel.

"Israel sekarang menunggu tanggapan Hamas terhadap proposal baru tersebut dan sangat optimis mengenai peluang kemajuan dalam beberapa hari mendatang," kata para pejabat Israel kepada Axios.

KEMPING- Keluarga para sandera berkemah di luar rumah benjamin Netanyahu di Kaisarea, menuntut pembebasan segera orang-orang yang mereka cintai, yang menurut mereka, waktunya hampir habis. KEMPING- Keluarga para sandera berkemah di luar rumah benjamin Netanyahu di Kaisarea, menuntut pembebasan segera orang-orang yang mereka cintai, yang menurut mereka, waktunya hampir habis. (Tangkapan layar Twitter)

Hamas Menang Lagi

Sejumlah pakar dan analis militer sebelumnya mengatakan kalau Israel memang gagal mencapai tujuan perangnya di Gaza dalam hampir empat bulan membombardir kantung wilayah Palestina tersebut.

Tujuan perang yang ditetapkan Israel adalah membebaskan sandera warga negara mereka yang ditahan di Gaza, serta memberangus Hamas.

Sejauh ini, alih-alih mencapai target, Israel justru didera perpecahan kabinet dengan bumbu tekanan atas pembebasan sandera secara segera, krisis multiaspek dari keuangan hingga kesehatan mental masyarat, plus kerenggangan hubungan dengan sekutu abadi mereka, Amerika Serikat (AS) perihal rencana pasca-perang atas Gaza.

Ajuan Israel ini menandakan kalau Hamas kembali menang setelah pada akhir November lalu memaksa pendudukan untuk menyetujui jeda pertempuran selama tujuh hari demi pembebasan sandera Israel dan pelepasan ratusan tahanan Palestina.

Adapun proposal terbaru Israel yang dilaporkan Axios, disebutkan akan meminta Hamas membebaskan anak-anak, perempuan, laki-laki yang berusia di atas 60 tahun dan tawanan yang sakit kritis dalam tahap pertama.

Tahap selanjutnya adalah tentara perempuan dan laki-laki di bawah usia 60 tahun yang bukan tentara, diikuti dengan pembuatan tentara dan jenazah sandera.

Tawaran Israel menyatakan, Israel dan Hamas akan menyepakati terlebih dahulu mengenai berapa banyak tahanan keamanan yang akan dibebaskan oleh Israel di setiap tahap sebelum mengadakan negosiasi terpisah mengenai nama-nama tahanan Palestina.

Tawaran tersebut juga akan mencakup penarikan pasukan Israel dari pusat-pusat populasi utama di Gaza dan kembalinya warga Palestina secara bertahap ke Jalur utara, dimana mereka diperintahkan untuk mengungsi.

Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 22 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 22 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP)

Tak Mau Penghentian Total Perang

Tawaran tersebut menetapkan bahwa Israel tidak akan setuju untuk mengakhiri perang sepenuhnya, atau membebaskan 6.000 tahanan keamanan Palestina, namun para pejabat Israel mengatakan kepada Axios bahwa mereka bersedia membebaskan sejumlah besar orang.

"Jika diterapkan, cakupan operasi tentara Israel di Gaza akan jauh lebih kecil setelah jeda berakhir," kata Axios.

Tawaran tersebut relatif serupa dengan tawaran yang dilaporkan telah diajukan sejak gencatan senjata tujuh hari berakhir hampir dua bulan lalu.

Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan setuju untuk melepaskan tawanan kecuali pertempuran di Gaza berhenti sepenuhnya.

(oln/toi/jn/*)

Tag:  #hamas #menang #lagi #israel #tawarkan #jeda #perang #bulan

KOMENTAR