Efisiensi Anggaran Vietnam: Pemerintah Hemat Rp 72 Triliun, Pangkas 8 K/L
Ilustrasi bendera Vietnam.(Freepik/wirestock)
17:48
11 Februari 2025

Efisiensi Anggaran Vietnam: Pemerintah Hemat Rp 72 Triliun, Pangkas 8 K/L

– Pemerintah Vietnam tengah melakukan reformasi besar-besaran dalam struktur pemerintahan demi efisiensi anggaran.

Salah satu langkah utama adalah memangkas jumlah kementerian dan lembaga (K/L) pemerintah dari 30 menjadi 22, yang berdampak pada hilangnya sekitar seperlima lapangan kerja di sektor publik.

Langkah ini diperkirakan akan menghemat anggaran negara hingga 4,5 miliar dollar AS atau setara Rp 72,5 triliun dalam lima tahun ke depan.

Meski demikian, pemerintah juga harus mengalokasikan dana lebih dari 5 miliar dollar AS (Rp 80 triliun) untuk pesangon dan pensiun dini bagi para pegawai yang terdampak.

Efisiensi anggaran di Vietnam

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam memiliki rencana mengurangi jumlah kementerian, lembaga negara, dan lembaga penyiaran di Vietnam untuk mempermudah birokrasiKremlin.ru Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam memiliki rencana mengurangi jumlah kementerian, lembaga negara, dan lembaga penyiaran di Vietnam untuk mempermudah birokrasiRencana efisiensi anggaran ini akan diajukan ke parlemen dalam beberapa hari mendatang.

Namun, kebijakan tersebut menuai pro dan kontra, terutama di kalangan pekerja sektor publik yang merasa kehilangan kepastian pekerjaan mereka.

Menteri Keamanan Publik Vietnam sekaligus pemimpin tertinggi negara itu, To Lam, menegaskan bahwa reformasi ini bertujuan meningkatkan efektivitas pemerintahan.

Ia menekankan bahwa lembaga negara tidak boleh menjadi tempat berlindung bagi pejabat yang tidak kompeten.

"Jika kita ingin memiliki tubuh sehat, terkadang kita harus minum obat pahit dan menahan rasa sakit untuk mengangkat tumor," kata To Lam pada Desember 2024, dikutip dari kantor berita AFP, Senin (10/2/2025).

Kebijakan efisiensi anggaran ini juga berdampak luas, tidak hanya pada kementerian, tetapi juga pada lembaga penyiaran, kepolisian, dan militer.

Menurut pemerintah, sekitar 100.000 pekerja akan diberhentikan atau ditawarkan pensiun dini sebagai bagian dari program ini.

Dampak bagi pekerja

Ilustrasi pegawai, bekerja di kantor.PEXELS/MIKHAIL NILOV Ilustrasi pegawai, bekerja di kantor.Bagi sebagian pekerja, pemangkasan ini membawa ketidakpastian.

Thanh (bukan nama sebenarnya), seorang produser televisi, kehilangan pekerjaannya bulan lalu setelah saluran berita yang dikelola negara tempatnya bekerja ditutup. Ia merupakan satu dari lima penyiar yang dihentikan.

"Sangat menyakitkan membicarakannya," kata pria 42 tahun itu, yang kini beralih profesi menjadi sopir taksi untuk menghidupi keluarganya.

Kebijakan pemangkasan ini terinspirasi dari langkah serupa yang pernah dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam upaya mengurangi beban anggaran negara.

Meski ekonomi Vietnam tumbuh 7,1 persen pada 2024 dan negara ini terus mengukuhkan posisinya sebagai pusat manufaktur global, pemerintah menilai efisiensi anggaran tetap diperlukan agar target pertumbuhan delapan persen tahun ini dapat tercapai.

Ambisi Vietnam menuju negara berpendapatan tinggi

Dalam jangka panjang, Pemerintah Vietnam menargetkan negaranya naik ke status berpendapatan menengah pada 2030 dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.

Langkah-langkah efisiensi anggaran dinilai sebagai bagian dari strategi mencapai target tersebut.

"Mereka benar-benar ingin mencapai tujuan itu," kata Nguyen Hong Hai, akademisi dari Vietnam Fulbright di American University, Washington DC.

Namun, tantangan tetap ada. Vietnam masih harus menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan potensi kebijakan tarif impor dari pemerintahan AS di bawah Donald Trump, yang dapat berdampak pada sektor ekspor negara tersebut.

Editor: Albertus Adit

Tag:  #efisiensi #anggaran #vietnam #pemerintah #hemat #triliun #pangkas

KOMENTAR