Kejahatan Internet di Jepang Sangat Memprihatinkan, Inilah Modelnya
"Sangat memprihatinkan kejahatan dijital internet saat ini di Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com seorang polisi Jepang bagian cyber hari Jumat (27/9/2024).
Beberapa cara dapat menjebol saldo uang kita terutama pengguna pembayaran lewat telepon genggang (HP) misalnya saya penggunaan bar-code untuk membayar di kasih.
"Jangan pernah buka bar-code itu sebelum di depan kasir. Apalagi sampai dibuka lalu dipegang dengan arah ke luar di belakang tubuh kita sambil menunggu giliran. Orang di belakang kita bisa memotretnya lalu menggunakan bar-code itu untuk pembayaran tidak sah (ilegal)."
Saat di hotel pun ada pembayaran otomatis lewat alat di dalam kamar, self payment.
Baiknya pembayaran di kasir di depan saat check-out hotel sehingga melihat orang yang melakukan pembayaran kartu kredit kita di depan mata kita.
"Jangan pernah mengungkapkan kepada siapa pun PIN kartu kita dengan alasan apa pun. Orang bisa mengambil nomor kartu kita dengan scamming, tapi tak bisa menggunakan kartu kalau tak ada PIN kita."
Demikian pula di tempat umum jangan pernah sampai terlihat kartu kredit kita karena bisa difoto secara ilegal oleh orang lain kartu tersebut.
"Terpenting jangan pernah ambil jangan pernah ke luarkan, apalagi dimain-mainkan terbuka kartu kredit kita di tempat umum. Keluarkan hanya di depan kasir saat pembayaran. Resiko scamming kini semakin tinggi apabila ke luar terbuka sambil pegang kartu kredit kita atau kartu debit kita."
Ada lagi satu hal yang juga sering kita terima lewat email yaitu link-link URL palsu.
"Kelihatannya URL misalnya dari bank kita, ternyata menjerat ke URL lain dan begitu di klik program berjalan, data HP kita terambil orang jahat tersebut."
Jadi, selalulah menggunakan komputer dalam meng klik URL lihat dulu asli tidak URL tersebut.
"Kalau pakai komputer kita bisa melihat keaslian URL dengan hanya menempelkan browser kita ke link tersebut, jangan di klik."
Hal ini dilakukan penjahat di Jepang.
"Ada yang pura-pura booking lewat email, ke sebuah hotel dengan lampiran. Ternyata lampiran berisi program bahaya yang bisa mengambil data database komputer hotel tersebut. Itu sebabnya baiknya bagi konsumen pun konfirmasi lewat telpon saja jangan lewat email karena data atau program bahaya bisa terikutkan pula ke email hotel yang bersangkutan untuk kemudian secara tidak sadar mengambil data komputer kita."
Sebuah kasus terjadi di Jepang, kartu kredit seorang tamu tak bisa dipakai lagi karena saldonya tak cukup.
"Setelah diperiksa ternyata dana saldonya sudah tersedot terambil oleh penjahat dijital finansial tanpa sepengetahuannya, gara-gara komputer database hotel tercemar virus komputer sang penjahat yang sengaja mengirimkan virus komputer ke hotel dan di klik pihak hotel."
Jadi bagaimana sebaiknya antisipasi penggunaan kartu kredit atau kartu debit kita?
"Langsung ambil dan berikan di depan kasir, lalu menggesek, PIN kita jangan terlihat siapa pun, selesailah transaksi pembayaran."
Jadi, tambah sumber itu lagi, justru yang simple sederhana itulah yang terbaik, di depan kasir yang bersangkutan, ketimbang lewat gesekan di kamar tidak diketahui oleh siapa pun, walaupun bernama self payment.
"Banyak sekali kejahatan di bidang dijital saat ini dan kita semua perlu sangat hati-hati menggunakan kartu finansial kita tersebut," tekannya lagi.
Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Tag: #kejahatan #internet #jepang #sangat #memprihatinkan #inilah #modelnya