Sosok Nizar Awadallah: Kunci Tersembunyi dalam Negosiasi Gencatan Senjata Gaza
HAMAS DAN IRAN - Nizar Awadallah (depan, kiri) bertemu dengan Ali Khamenei di Teheran pada Sabtu 8 Februari 2025. Awadallah disebut sebagai sosok penting namun jarang terlihat dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel. 
16:30
10 Februari 2025

Sosok Nizar Awadallah: Kunci Tersembunyi dalam Negosiasi Gencatan Senjata Gaza

- Saat Hamas membebaskan sejumlah tawanan Israel pada hari Sabtu (8/2/2025), sumber-sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengungkapkan bahwa seorang pemimpin senior memainkan peran penting namun tidak terlihat dalam negosiasi kesepakatan gencatan.

Menurut sumber-sumber tersebut, yang dikutip oleh Asharq Al Awsat, Nizar Awadallah adalah “kunci tersembunyi” dalam perundingan Gaza, terutama ketika proses negosiasi memasuki fase kedua.

Nizar Awadallah, seorang pemimpin senior Hamas, disebut sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam mengelola negosiasi.

Perannya sangat penting dalam mengidentifikasi celah-celah krusial dalam perundingan dan menanganinya sebelum menjadi hambatan.

Meskipun ia tidak selalu hadir langsung dalam semua pertemuan dengan mediator, Awadallah sering terlibat dalam diskusi internal dengan pimpinan Hamas, memastikan bahwa tim negosiasi terhindar dari kesalahan strategis.

Saat ini, Awadallah berada di luar Gaza.

Ia meninggalkan Gaza sebelum pecahnya perang baru-baru ini, bersama sejumlah anggota senior biro politik Hamas lainnya.

HAMAS DAN IRAN - Ayatollah Ali Khamenei bertemu dengan Ketua Dewan Syura Hamas Muhammad Ismail Darwish​​​​​​​ (kedua dari kanan), penjabat pemimpin Hamas Khalil al-Hayya (tengah), pejabat tinggi Hamas Nizar Awadallah, dan anggota politbiro kelompok lainnya di Teheran pada Sabtu (8/2/2025). Khamenei puji gencatan senjata Hamas dengan Israel. HAMAS DAN IRAN - Ayatollah Ali Khamenei bertemu dengan Ketua Dewan Syura Hamas Muhammad Ismail Darwish​​​​​​​ (kedua dari kanan), penjabat pemimpin Hamas Khalil al-Hayya (tengah), pejabat tinggi Hamas Nizar Awadallah, dan anggota politbiro kelompok lainnya di Teheran pada Sabtu (8/2/2025). Khamenei puji gencatan senjata Hamas dengan Israel. (Khamenei.ir)

Sumber-sumber menyebutkan bahwa Awadallah memainkan peran penting dalam serangkaian pertemuan intensif dengan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, sebelum Haniyeh dibunuh di Teheran tahun lalu.

Awadallah dilaporkan bersikap skeptis terhadap komitmen Israel untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata.

Ia sering kali menganjurkan syarat-syarat yang lebih ketat, agar Israel benar-benar tunduk pada perjanjian tersebut.

Ia juga mendorong pendekatan yang lebih tegas terkait mekanisme pertukaran tahanan, dengan tujuan memastikan bahwa Hamas tidak mudah dimanipulasi oleh manuver Israel.

Meskipun sumber-sumber tersebut tidak menyebut Awadallah sebagai “perencana” dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan saat ini, mereka menegaskan peran penting yang dimainkannya bersama para tokoh penting Hamas lainnya.

Awadallah telah berperan penting dalam negosiasi sebelumnya, termasuk dalam kasus penangkapan tentara Israel, Gilad Shalit, pada tahun 2006 dan pertukaran tahanan pada tahun 2011.

Setahun setelah pertukaran tersebut, media Israel mengidentifikasi Awadallah sebagai salah satu otak di balik operasi tersebut, bersama Ahmad al-Jaabari, komandan Brigade Al-Qassam yang kemudian terbunuh.

Selain negosiasi dengan Israel, Awadallah juga berperan penting dalam pembicaraan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.

Ia terlibat dalam berbagai putaran diskusi yang diselenggarakan oleh beberapa negara untuk mencapai kesepakatan nasional Palestina.

Awadallah sempat memimpin biro politik Hamas di Gaza antara akhir 2004 dan awal 2007, sebuah periode yang ditandai dengan tantangan politik dan militer yang sangat intens.

Selama masa tersebut, Hamas berhasil menguasai Gaza secara paksa, menangkap Shalit, serta menghadapi isolasi internasional setelah membentuk pemerintahan Palestina pada tahun 2006.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, kemudian membubarkan pemerintahan Hamas tersebut tak lama setelahnya.

Awadallah dianggap sebagai bagian dari generasi pendiri Hamas, yang memiliki hubungan erat dengan pemimpin spiritual gerakan tersebut, Sheikh Ahmed Yassin, serta tokoh-tokoh senior seperti Abdel Aziz al-Rantisi. Ia terlibat secara mendalam dalam pembentukan strategi awal dan arah politik Hamas.

Selama perang di Gaza, Awadallah kehilangan putra sulungnya, Ubaida, yang tewas dalam serangan udara Israel.

Kunjungan ke Teheran, Iran

Baru-baru ini, Nizar Awadallah berkunjung ke Teheran untuk bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, pada Sabtu (8/2/2025).

Nizar Awadallah datang bersama penjabat pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya, dan Mohammad Darwish, kepala dewan syura kepemimpinan Hamas, sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera.

Dalam pertemuan tersebut, Ali Khamenei memuji keberhasilan Hamas dalam mencapai gencatan senjata.

"Anda telah mengalahkan rezim Zionis, yang pada kenyataannya juga merupakan kekalahan bagi Amerika," kata Khamenei kepada para pemimpin senior Hamas tersebut.

"Anda tidak membiarkan mereka mencapai tujuan mereka."

Khamenei juga memberikan penghormatan kepada para martir Gaza dan komandan yang gugur, khususnya Ismail Haniyeh, sebagaimana tertulis di situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #sosok #nizar #awadallah #kunci #tersembunyi #dalam #negosiasi #gencatan #senjata #gaza

KOMENTAR