Shadi Barghouti Dibebaskan, Ayahnya Mengalami Kekerasan oleh Israel

Salah satu keluarga tahanan Palestina yang dipenjara di Israel menghadapi ancaman untuk tidak merayakan pembebasan anggota keluarganya.

Fakhri Barghouti (71) mengalami sakit fisik sebelum putranya, Shadi, dibebaskan oleh Israel.

Shadi Barghouti menjadi salah satu tahanan Palestina yang dibebaskan dalam kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Menurut laporan AFP pada Minggu (9/2/2025), Fakhri Barghouti meneteskan air mata kebahagiaan saat melihat putranya pulang, meskipun ia juga merasakan sakit fisik akibat penggerebekan yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Malam sebelum pembebasan Shadi, pasukan Israel menyerbu rumah keluarga Barghouti di desa Kobar, Tepi Barat yang diduduki.

Mereka memperingatkan Fakhri untuk tidak merayakan pembebasan putranya.

"Mereka masuk setelah tengah malam, menghancurkan segalanya, membawa saya ke ruang samping dan memukuli saya sebelum pergi," ungkap Fakhri Barghouti kepada AFP.

Menurut kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina, pasukan Israel telah melakukan beberapa penggerebekan di rumah keluarga tahanan yang akan dibebaskan.

Ketika ditanya oleh AFP mengenai tuduhan Fakhri dan penggerebekan di desa Kobar, militer Israel menyatakan tidak mengetahui adanya insiden kekerasan selama operasi mereka di daerah tersebut.

Militer Israel sebelumnya menyampaikan pernyataan, perayaan dan prosesi untuk mendukung terorisme dilarang selama pembebasan para tahanan.

Shadi Barghouti (47) telah dipenjara sejak 2003 dan menjalani hukuman 27 tahun penjara karena kepemilikan senjata, keanggotaan dalam organisasi ilegal, dan keterlibatan dalam pembunuhan, menurut Kementerian Kehakiman Israel.

Pada Sabtu, total 183 warga Palestina dibebaskan sebagai imbalan atas tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan kelompok Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Dari jumlah tersebut, 41 orang dikembalikan ke kota Ramallah di Tepi Barat, empat orang dibebaskan di Yerusalem Timur yang dianeksasi Israel, 131 orang dikirim ke Gaza, dan tujuh orang dideportasi ke Mesir.

Di Ramallah, ratusan orang berkumpul untuk menyambut para tahanan yang dibebaskan, melambaikan bendera Palestina, mengenakan syal keffiyeh, dan bertepuk tangan saat bus yang membawa para tahanan mendekat.

Polisi berusaha keras untuk menjauhkan kerumunan dari para tahanan yang turun dari bus satu per satu, yang disambut dengan sorak-sorai dan nyanyian.

Fakhri Barghouti sendiri juga pernah dibebaskan dalam pertukaran tahanan serupa, ketika pada 2011 Israel melepaskan 1.027 warga Palestina sebagai imbalan untuk pengembalian prajuritnya, Gilad Shalit.

Fakhri Barghouti telah menjalani hukuman seumur hidup karena terlibat dalam pembunuhan seorang prajurit Israel, di antara dakwaan lainnya.

Tag:  #shadi #barghouti #dibebaskan #ayahnya #mengalami #kekerasan #oleh #israel