Turki Mulai Penyelidikan Pembunuhan Aktivis Eygi oleh IDF, Gugat Israel ke Mahkamah Internasional
Mendiang aktivis kemanusiaan Amerika Serikat asal Turki, Esnor Ezki (26 tahun) yang dilaporkan tewas tertembak di kepala oleh pasukan Israel saat menjadi peserta demo anti-pendudukan di Kota Beita, Nablus, Tepi Barat, Jumat (6/9/2024). 
19:40
12 September 2024

Turki Mulai Penyelidikan Pembunuhan Aktivis Eygi oleh IDF, Gugat Israel ke Mahkamah Internasional

Turki dengan sangat cepat merespons kematian aktivis AS-Turki, Aysenur Ezgi Eygi yang dibunuh oleh tentara Israel (IDF) saat demonstrasi di Tepi Barat.

"Turki tidak bisa tinggal diam atas terbunuhnya warganya dalam serangan ilegal oleh penyerang Israel," kata Tunc, Kamis (12/9/2024) dikutip dari Anadolu Anjansi.

Tunc mengumumkan bahwa negaranya telah memulai penyelidikan atas pembunuhan Eygi oleh IDF hari ini.

"Kantor Kejaksaan Umum Ankara telah meluncurkan penyelidikan berdasarkan hukum domestik," jelas Tunc.

Dengan tegas, Tunc mengatakan bahwa Turki akan terus berusaha menegakkan keadilan secara Internasional.

Berbagai upaya dilakukan Turki hingga membentuk komisi penyelidikan independen.

"Kami akan bekerja untuk pelapor khusus PBB mengenai eksekusi di luar hukum, eksekusi singkat, atau sewenang-wenang untuk mengambil tindakan segera, membentuk komisi penyelidikan independen, dan menyiapkan laporan," katanya.

Tidak hanya itu, sebagai upaya penyelidikan, Turki juga segera melaporkan Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Tunc berjanji, Turki akan membela hak-hak Eygi dan warga Palestina.

"Kami akan terus membela hak-hak Aysenur dan menghentikan pertumpahan darah di Gaza," tegas Tunc.

Pembunuhan Eygi oleh Tentara Israel

Pasukan Pendudukan Israel (IDF) menembak mati seorang aktivis AS-Turki saat menggelar aksi demonstrasi di Tepi Barat pada hari Jumat (6/9/2024).

Peluru tajam ditembakkan oleh IDF tepat di kepala aktivis hak asasi manusia, Aysenur Ezgi Eygi.

Aktivis berusia 26 tahun ini tiba di Tepi Barat pada hari Selasa (3/9/2024).

Kedatangan Eygi ke Tepi Barat adalah untuk menjadi sukarelawan di Gerakan Solidaritas Internasional (ISM) sebagai bagian dari kampanye untuk melindungi petani Palestina dari kekerasan pemukim dan IDF, dikutip dari Al Mayadeen.

Namun ketika ia mengikuti demonstrasi aksi damai, pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat hingga gas air mata ke demonstran.

Salah satu peluru tajam menyasar Eygi yang ikut dalam aksi demonstrasi tersebut.

Menurut seorang saksi mata, Jonathan Pollak, ia menemukan Ezgi Eygi terbaring di tanah di bawah kebun zaitun dengan berlumuran darah, dikutip dari Al Jazeera.

Pollak kemudian sempat meletakkan tangannya untuk menahan darah di kepala Eygi.

Ia juga sempat memeriksa denyut nadi Eygi yang lemah.

Pollak langsung mengubungi ambulans untuk membawa Eygi ke rumah sakit.

“Saya meletakkan tangan saya di bawah kepalanya untuk mencoba menghentikan pendarahan dan memeriksa denyut nadinya. Denyut nadinya sangat lemah. Kami memanggil ambulans, dan memasukkannya ke dalam ambulans yang mengevakuasinya," jelasnya.

Direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa mengatakan Eygi tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis.

"Seorang aktivis solidaritas Amerika tiba di rumah sakit dengan luka tembak di kepala," kata Nafaa.

Saat medis mencoba melakukan upaya penyelamatan, sayangnya nyawa Eygi tidak dapat tertolong.

“Kami mencoba melakukan operasi resusitasi padanya, tetapi sayangnya, dia meninggal,” katanya.

"Kami mengumumkan kematiannya sekitar pukul 14:30," tambahnya.

Sebelumnya, aktivis berusia 26 tahun ini tiba tiba di Tepi Barat pada hari Selasa (3/9/2024).

Kedatangan Eygi ke Tepi Barat adalah untuk menjadi sukarelawan di Gerakan Solidaritas Internasional (ISM) sebagai bagian dari kampanye untuk melindungi petani Palestina dari kekerasan pemukim dan IDF, dikutip dari Al Mayadeen.

Namun ketika ia mengikuti demonstrasi aksi damai, pasukan Israel menembakkan peluru tajam, granat hingga gas air mata ke demonstran.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Aysenur Ezgi Eygi dan Turki

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #turki #mulai #penyelidikan #pembunuhan #aktivis #eygi #oleh #gugat #israel #mahkamah #internasional

KOMENTAR