Hamas Pantang Mundur, Sudah 25.000 Warga Gaza Tewas Digempur Zionis
Orang-orang berduka atas jenazah orang-orang terkasih yang tewas dalam pemboman Israel pada 13 Januari 2024, di halaman rumah sakit Al-Najjar di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 
05:50
22 Januari 2024

Hamas Pantang Mundur, Sudah 25.000 Warga Gaza Tewas Digempur Zionis

Serangan brutal negara zionis Israel ke Gaza membuat korban tewas semakin banyak.

Hingga Minggu (2i/1/2024) korban yang tercatat telah melampaui 24.000 orang warga di Gaza.

Dengan alasan memberantas kelompok Hamas di kota tersebut, negara yahudi tersebut membunuhi warga Gaza tanpa pandang bulu, termasuk wanita,anak dan orang tua sejak 7 Oktober 2023.

Namun demikian, hingga kini pejuang Hamas masih tetap mampu memberikan perlawanan. Bentrokan terjadi antara Hamas dengan pasukan Israel (IDF)di beberapa lokasi, dari Jabalia di utara hingga Khan Younis jauh di selatan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, 178 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir, salah satu hari paling mematikan dalam perang tersebut. Militer Israel mengatakan, seorang tentara tewas dalam pertempuran.

Dalam sebuah pernyataanya Minggu (21/1), sebanyak 25.105 warga Palestina telah tewas dan 62.681 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

Laporan tersebut tidak membedakan antara kematian warga sipil dan militan, namun menyatakan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil.

Israel melancarkan serangan untuk melenyapkan Hamas setelah kelompok Islam tersebut menyerbu Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang.

Pasukan Israel mengatakan, mereka telah membersihkan sebagian besar wilayah utara Gaza dari jaringan militer Hamas dan lebih dari satu juta penduduk wilayah tersebut telah pindah ke selatan untuk menghindari pemboman.

Namun pertempuran terus berlanjut di kamp pengungsi Jabalia dan daerah lain di sekitar Kota Gaza.

Warga Palestina yang masih berada di wilayah tersebut menggambarkan kondisi yang mengerikan.

“Kami berjuang untuk bertahan hidup dari bom, tapi sejujurnya kami berusaha untuk lebih bertahan dari kelaparan. Mencari makanan untuk keluarga, untuk anak-anak, telah menjadi petualangan yang lebih menantang daripada bertahan dari perang,” Amer, 32, ayah dari tiga anak yang tinggal di Gaza utara kepada Reuters.

Dia mengirim pesan melalui kartu eSIM, satu-satunya alat warga Gaza untuk terhubung dengan dunia luar di tengah gangguan komunikasi yang terjadi selama sembilan hari.

Harga tepung, misalnya, melonjak seiring dengan melonjaknya bahan pangan lain yang sulit didapat di wilayah yang sudah miskin.

“Di tengah kelaparan yang mengancam warga Gaza utara, masyarakat mulai menggiling apa yang tersedia untuk membuat tepung, mulai dari jagung hingga makanan hewani,” Anas Al-Sharif, seorang jurnalis lepas Palestina yang melaporkan dari Gaza utara, memposting di X.

Militer Israel mengatakan, tentaranya telah membunuh 15 pria bersenjata Palestina dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.

Sementara penembak jitu, yang mendapatkan dukungan udara, telah “menghilangkan sejumlah teroris” di Khan Younis.

Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri menolak pernyataan Israel dan laporan jumlah korban tewas, dengan mengatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk "menggambarkan kemenangan palsu dan khayalan".

Warga Palestina mengatakan, pertempuran sengit telah terjadi di Jabalia selama tiga hari terakhir. Suara tembakan dari udara dan tanah tidak henti-hentinya, kata mereka. Beberapa bangunan terbakar dan asap mengepul di lokasi jatuhnya bom.

Di sepanjang pantai selatan Gaza, para saksi mata mengatakan kapal-kapal angkatan laut Israel menembaki pantai tersebut.

Di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta pengungsi terkonsentrasi, tiga warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah mobil.

"Mobil lain ditabrak di Kota Gaza, menewaskan tiga orang lainnya," kata pejabat kesehatan.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana saingan Hamas, Otoritas Palestina, mempunyai pemerintahan sendiri yang terbatas.

Kementerian Kesehatan Palestina di sana mengatakan, pasukan Israel telah membunuh 360 warga Palestina sejak 7 Oktober.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #hamas #pantang #mundur #sudah #25000 #warga #gaza #tewas #digempur #zionis

KOMENTAR