ICRC: Kenetralan dan Tantangan dalam Konflik Israel-Palestina
PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL - Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan kerumunan warga Palestina dan anggota Brigade Al-Qassam menyaksikan pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). ICRC membela diri dalam kritik terkait proses pertukaran sandera Israel-Hamas. 
20:50
1 Februari 2025

ICRC: Kenetralan dan Tantangan dalam Konflik Israel-Palestina

- Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menghadapi kritik terkait perannya dalam membantu sandera di Gaza dan tahanan Palestina di Israel.

Dalam sebuah pernyataan langka, Palang Merah membela diri dengan menjelaskan batasan-batasan yang ada dalam operasi mereka.

Palang Merah menegaskan pentingnya kenetralan mereka di tengah eskalasi kekerasan di Israel dan wilayah Palestina.

Mereka menyatakan bahwa situasi ini telah memicu penyebaran informasi yang salah tentang ICRC dan pekerjaannya dalam konflik saat ini.

Dalam beberapa hari terakhir, kendaraan ICRC telah memfasilitasi pemindahan warga Palestina dari tahanan Israel dan sandera yang ditahan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Namun, pemindahan sandera pada 30 Januari 2025 menuai kritik.

Pejuang bertopeng dari Hamas dan Jihad Islam terlihat membawa senjata otomatis untuk mengendalikan kerumunan.

"Memastikan keselamatan dan keamanan operasi serah terima adalah tanggung jawab para pihak dalam perjanjian," kata Gerald Steinberg, presiden LSM Monitor, dalam majalah online Quillette.

Ia menambahkan bahwa campur tangan personel keamanan bersenjata dapat membahayakan keselamatan staf ICRC dan para sandera.

Kerja Sama dengan Otoritas Israel

ICRC juga menyatakan bahwa mereka tidak memberikan izin bagi orang-orang yang membawa bendera Hamas untuk naik ke bus selama pembebasan tahanan Palestina.

"Kami juga tidak memiliki kapasitas untuk mencegah orang-orang melakukan hal itu," tegas mereka.

Organisasi kemanusiaan ini mengungkapkan bahwa mereka telah aktif bekerja sama dengan otoritas Israel untuk memulai kembali kunjungan dan kontak keluarga bagi para tahanan.

Namun, mereka menghadapi tantangan dalam mengevakuasi rumah sakit di utara Gaza akibat situasi keamanan yang sulit dan jalan yang diblokir.

Kritik dari Pejabat Israel

Menteri Luar Negeri Israel saat itu, Eli Cohen, mengkritik Palang Merah, menyatakan bahwa organisasi tersebut tidak berhak untuk eksis jika tidak mengunjungi para sandera di Gaza.

Namun, ICRC menegaskan bahwa mereka bergantung pada niat baik dari semua pihak yang terlibat.

"Sejak hari pertama, kami telah menyerukan pembebasan segera semua sandera dan akses kepada mereka," kata pihak ICRC.

Sejarah Kritik terhadap ICRC

Sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025, ICRC telah mengerahkan lebih banyak personel, termasuk dokter, untuk membantu situasi kemanusiaan di Gaza.

Kritik terhadap ICRC bukanlah hal baru. Pada tahun 1968, mantan presiden ICRC, Leopold Boissier, mencatat bahwa kritik paling sering ditujukan kepada organisasi tersebut adalah sikap diamnya terhadap berbagai kegiatan.

Hampir 60 tahun kemudian, ICRC kembali menghadapi tuduhan serupa, terutama sejak invasi Rusia ke Ukraina dan perang antara Israel dan Hamas.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Editor: timtribunsolo

Tag:  #icrc #kenetralan #tantangan #dalam #konflik #israel #palestina

KOMENTAR