Kemenlu Thailand Apresiasi Langkah Hamas Bebaskan 5 Warga Mereka ke Israel dalam Pertukaran Sandera
Hal ini terjadi karena dalam pertukaran tersebut, lima warga Thailand termasuk dalam 11 sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata Gaza.
Dilansir Al Arabiya, pembebasan itu dinyatakan Hamas sebagai imbalan atas 110 tahanan Palestina yang sebelumnya juga telah dikembalikan oleh pihak Israel.
Adapun rencana pertukaran sandera akan dilakukan secara bertahap selama dua hari pada pekan ini.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya telah menerima daftar dari Hamas berisi delapan sandera yang akan dibebaskan pada Kamis, termasuk warga Thailand, dan tiga lainnya. Semuanya pria dan akan dibebaskan pada hari Sabtu.
Menanggapi kabar tersebut, Kementerian Luar Negeri Thailand pun menyampaikan apresiasinya kepada kedua belah pihak yang mengupayakan terjadinya pembebasan 5 warga negara mereka tersebut.
Kemenlu Thailand meminta keluarga atau kerabat para sandera untuk sabar menunggu sampai 5 warga negara tersebut resmi diserahkan dengan aman kepada pihak duta besar di Israel.
Dikutip dari TNA-MCOT, Kemenlu Thailand juga telah mengonfirmasi bahwa Kedutaan Besar mereka di Tel Aviv, Israel, telah menerima informasi internal mengenai rencana pembebasan sandera tersebut sekitar pukul 10.00 waktu setempat
Meski demikian, pihak Kemenlu Thailand belum memberikan pernyataan resmi lebih lanjut sampai mereka memastikan bahwa sandera benar-benar dibebaskan.
Sebagaimana prosedur pada pembebasan sandera sebelumnya, helikopter akan membawa sandera dari perbatasan kedua negara ke tempat pembebasan yang telah disepakati.
Setelah itu, para sandera akan melalui pemeriksaan kesehatan menuju pusat medis yang telah disiapkan.
Setelah Duta Besar Thailand di Tel Aviv menerima sandera dan memastikan identitas mereka sesuai dengan data yang diberikan, barulah Pihak Kemenlu akan memberikan pernyataan resmi lebih lanjut.
Delegasi senior dari Thailand akan datang untuk mengunjungi dan menjemput sandera.
Diperkirakan Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa akan ikut terbang untuk menjemput mereka di Tel Aviv secara langsung.
Kedekatan Hubungan Thailand dan Israel
Terkait hubungan antara Thailand dan Israel, Negeri Gajah Putih tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu sekutu terdekat pemerintahan Benjamin Netanyahu di Asia.
Status sekutu utama Israel di Asia ini bisa dilihat dalam kesepakatan bilateral antara kedua negara pada 16 Januari 2025 lalu.
Dikutip dari Bangkok Post, hubungan kerjasama tersebut tercermin dalam pembukaan 13.000 lowongan pekerjaan di sektor pertanian Israel yang khusus ditujukan untuk warga Thailand pada tahun ini.
Kerjasama bilateral tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Israel, Avi Dichter.
Kesepakatan ini terwujud setelah Menteri Tenaga Kerja Thailand, Phiphat Ratchakitprakarn, bersama Direktur Jenderal Departemen Ketenagakerjaan Thailand, Somchai Morakotsriwan, melakukan pembicaraan dengan Avi Dichter.
Pernyataan ini juga dibenarkan oleh Phiphat Ratchakitprakarn yang mengungkapkan bahwa ia bertemu langsung dengan Avi Dichter pada hari Selasa (14/1/2025) di Beit Hilkia Moshav.
Dalam kunjungan tersebut, Phiphat dan Somchai diajak oleh Avi untuk mengunjungi peternakan Leafresh yang fokus pada budidaya sayuran hidroponik.
Selama kunjungan itu, mereka bertemu dengan 15 pekerja Thailand yang tengah mempelajari teknologi pertanian pintar di Israel, termasuk penggunaan sistem komputer untuk mengontrol sensor kualitas air, suhu, dan pemupukan tanaman.
HUBUNGAN ISRAEL THAILAND - Avi Dichter, Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Israel (kiri) dan Menteri Tenaga Kerja Thailand, Phiphat Ratchakitprakarn bertemu pada Selasa (14/1/2025). Keduanya meresmikan kerjasama di bidang pertanian antara Thailand dan Israel (dokumen gov.il)Selain itu, delegasi Thailand juga mengunjungi peternakan agrivoltaik yang mengintegrasikan energi surya dengan teknik pertanian canggih. Peternakan ini mempekerjakan 74 pekerja, termasuk pekerja Thailand yang memperoleh pendapatan sekitar 60.000 baht atau Rp 28,45 juta per bulan.
Setelah mengunjungi peternakan, delegasi Thailand melanjutkan diskusi dengan Avi Dichter mengenai penambahan kuota pekerja pertanian dari Thailand.
Setelah beberapa pembicaraan, Israel akhirnya mengumumkan kerjasama eksklusif ini.
Phiphat menyambut baik pembukaan 13.000 lowongan pekerjaan dari Israel. Ia mengungkapkan bahwa kementeriannya siap menyediakan lebih banyak pekerja untuk sektor pertanian di Israel dan berharap kerjasama ini akan membawa hubungan yang saling menguntungkan antara kedua negara.
Phiphat juga berharap Israel dapat terus berbagi pengetahuan dan informasi terkait sektor pertanian dan peternakan dengan pekerja Thailand, sementara pekerja Thailand dapat membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi pertanian di Israel.
Ia juga menegaskan bahwa otoritas terkait, khususnya Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel (PIBA), akan mendukung proses kerjasama ini.
(Tribunnews.com/Bobby)
Tag: #kemenlu #thailand #apresiasi #langkah #hamas #bebaskan #warga #mereka #israel #dalam #pertukaran #sandera