Israel Disebut Sudah Dikendalikan Hamas, Pakar Israel: Netanyahu Susah Lanjutkan Perang Gaza
PEMBEBASAN SANDERA - Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dikerahkan ke Palestine Square di Gaza Tengah, dalam proses pembebasan empat sandera perempuan Israel berstatus tentara, Sabtu (25/1/2025). Pakar Israel mengklaim pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan kesulitan meneruskan perang di Gaza. 
11:00
30 Januari 2025

Israel Disebut Sudah Dikendalikan Hamas, Pakar Israel: Netanyahu Susah Lanjutkan Perang Gaza

– Setelah gencatan dengan Hamas disepakati, Israel disebut akan kesusahan melanjutkan perang di Jalur Gaza.

Ketika perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah berjanji akan melenyapkan Hamas dan mencapai “kemenangan total”.

Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Israel bahkan terpaksa harus menyepakati gencatan senjata. Lain daripada itu, kekuatan Hamas juga masih utuh.

Ofer Shelah, seorang pakar pada Institut Kajian keamanan Nasional di Israel, mengklaim Israel akan susah mengobarkan kembali perang di Gaza.

Dia mengatakan tidak ada jaminan semua sandera akan dibebaskan saat gencatan senjata. Lalu, banyak warga Palestina mulai kembali ke Gaza utara.

“Tidak ada perang yang akan dilanjutkan,” kata Shelah dikutip dari Associated Press.

“Apa yang akan kita lakukan sekarang? Kembali memindahkan penduduk ke [Gaza] selatan?”

Dengan tegas dia menyebut tidak ada kemenangan total di Gaza.

Adapun gencatan senjata Israel dengan Hamas kini masih berada pada tahap pertama.  Perundingan untuk membahas tahap kedua digelar minggu depan.

Jika tahap kedua berhasil, akan ada lebih banyak sandera yang bebas. Akan tetapi jika tahap kedua gagal, masih akan ada puluhan sandera yang masih di Gaza.

Hamas disebut akan menyatakan kemenangannya

Hamas yang menjadi target utama Israel disebut akan menyatakan kemenangannya dalam perang di Gaza

“Hamas akan berkata, ‘Israel tidak mencapai tujuannya dan tidak mengalahkan kami, jadi kami menang,’” kata Michael Milshtein, seorang pakar Israel tentang kajian Palestina.

Menurut Milshtein, kembalinya pengungsi Palestina ke Gaza utara merupakan pencapaian penting Hamas. Dia mengatakan Hamas sudah lama meminta penarikan mundur tentara Israel dan penghentian perang sebagai syarat gencatan senjata.

Saat ini Israel sudah membuka Koridor Netzarim agar warga Palestina bisa pulang ke Gaza utara.

Giora Eiland, seorang eks jenderal Israel, menyebut hal itu membuat Hamas punya lebih banyak kebebasan untuk beroperasi.

“Kita sepenuhnya dikendalikan Hamas,” kata Eiland ketika diwawancarai Army Radio.

Dia mengklaim perang di Gaza berakhir “buruk sekali” bagi Israel, sedangkan Hamas berhasil mendapatkan apa pun yang diinginkannya.

Dalam pada itu, Netanyahu mengatakan Israel masih berusaha mencapai semua tujuannya dalam perang Gaza.

Menurut dia, Israel ingin mempertahankan kemampuannya untuk melanjutkan perang jika memang diperlukan.

Para pakar militer berujar Israel bisa saja kembali mengobarkan perang. Namun, hal itu akan menyulitkan.

Netanyahu sudah ditekan oleh para politikus sayap kanan Israel untuk melanjutkan perang. Mereka ingin Hamas dihancurkan dan adanya pembangunan pemukiman Yahudi di Gaza.

Salah satu politikus itu adalah Itamar Ben Gvir yang memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Keamanan Nasional karena menolak gencatan senjata.

“Mana kemenangan total yang telah dijanjikan oleh pemerintah,” tanya Ben Gvir hari Senin lalu.

Sekutu-sekutu Netanyahu lainnya juga sudah mengancam bakal meruntuhkan kabinet Netanyahu apabila perang tidak dilanjukan setelah tahap pertama gencatan senjata.

Sementara itu, seorang pensiun jenderal Israel bernama Israel Ziv mengatakan dibutuhkan motivasi dan tujuan baru jika Israel memang ingin meneruskan perang.

“Perang yang kita lakukan sudah berakhir,” kata Ziv.

“Selain karena alasan politik, saya tidak melihat ada alasan lain untuk meneruskan perang.”

(*)

Editor: Nuryanti

Tag:  #israel #disebut #sudah #dikendalikan #hamas #pakar #israel #netanyahu #susah #lanjutkan #perang #gaza

KOMENTAR