DNA Bebek Ditemukan di Mesin Jeju Air, Penyebab Kecelakaan Masih Misteri
Jeju Air jatuh kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). Foto ini adalah bangkai pesawat dalam insiden yang menewaskan 179 orang, dari total 181 orang di dalamnya.(AFP/JUNG YEON-JE)
22:36
27 Januari 2025

DNA Bebek Ditemukan di Mesin Jeju Air, Penyebab Kecelakaan Masih Misteri

- Dalam perkembangan terbaru terkait penyelidikan kecelakaan pesawat Jeju Air, otoritas Korea Selatan mengungkapkan temuan DNA bebek di kedua mesin pesawat.

Menurut laporan awal yang dirilis pada Senin (27/1/2025), terdapat DNA dari darah itik Baikal, sejenis bebek migrasi, yang tercatat di mesin Boeing 737-800 tersebut.

Bebek Baikal dikenal sebagai spesies migrasi yang datang dalam kawanan besar ke Korea Selatan saat musim dingin.

Namun, laporan enam halaman itu tidak menyertakan kesimpulan awal mengenai penyebab kecelakaan yang membuat Jeju Air mendarat tanpa roda pendaratan.

Kronologi singkat Jeju Air jatuh

Kecelakaan yang melibatkan Jeju Air terjadi pada 29 Desember 2024, ketika pesawat yang terbang dari Bangkok, Thailand, itu mengalami kegagalan saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.

Roda pendaratan yang tidak keluar mengakibatkan pesawat tergelincir di landasan pacu dan menghantam dinding beton yang berfungsi sebagai alat navigasi bernama localiser.

Kejadian ini menewaskan 179 dari 181 orang yang berada di dalam pesawat.

"Setelah pesawat menabrak dinding, terjadi kebakaran dan ledakan parsial. Kedua mesin terkubur di gundukan puing dinding, dan badan pesawat bagian depan berserakan hingga 30-200 meter dari dinding," tulis laporan itu, yang dikutip dari Reuters.

Localiser berfungsi untuk membantu navigasi pesawat saat mendekati landasan pacu dan strukturnya, yang terbuat dari beton dan tanah, kemungkinan besar berkontribusi pada tingginya jumlah korban tewas, menurut para ahli.

Penyelidikan Jeju Air selanjutnya

Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk membongkar mesin, memeriksa komponen secara mendalam, menganalisis data kontrol lalu lintas udara dan penerbangan, serta menyelidiki localiser dan bukti tabrakan burung.

"Aktivitas investigasi menyeluruh ini bertujuan menentukan penyebab kecelakaan yang akurat," ujar laporan penyelidikan tersebut.

Kehati-hatian dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tragedi ini adalah kunci dalam mencegah kejadian serupa di masa depan, serta memastikan keselamatan penerbangan yang lebih baik bagi seluruh penumpang.

Tag:  #bebek #ditemukan #mesin #jeju #penyebab #kecelakaan #masih #misteri

KOMENTAR