Look Back, Sebuah Alih Wahana Sekaligus Pengingat Agar Tak Lupa Menengok ke Belakang
Karakter Ayumu Fujino. (istimewa)
17:52
12 September 2024

Look Back, Sebuah Alih Wahana Sekaligus Pengingat Agar Tak Lupa Menengok ke Belakang

Look Back, merupakan salah satu judul dari manga one-shot (edisi tunggal) karya Tatsuki Fujimoto (mangaka Chainsaw Man) yang terbit di majalah Shōnen Jump+ pada 2021 dan populer di Jepang.

Manga Look Back dibaca 2,5 juta orang pada hari pertama rilis dan terus bertambah sampai 4 juta orang pada hari kedua. Edisi tankōbon-nya pun sukses terjual sebanyak 70 ribu eksemplar pada minggu pertama serta 80 ribu eksemplar pada minggu kedua. Bahkan, melansir dari situs MAL (MyAnimeList), manga ini juga mendapat skor yang cukup tinggi dari para responden, yaitu 8,37.

Tak mengherankan apabila manga one-shot ini mendapat banyak perhatian dari komunitas otaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Manga Look Back ini akhirnya diadaptasi menjadi sebuah film animasi yang digarap oleh Studio Durian dan Kiyotaka Oyashima didapuk sebagai sutradara menjadi animasi berdurasi 57 menit.

Lalu, apa, sih, yang membuat Look Back ramai dibahas di berbagai forum bahkan sampai jauh setelah turun dari layar-layar bioskop? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Sinopsis Singkat

Bercerita tentang Ayumu Fujino, seorang gadis yang energik nan ambisius, yang sedang ingin dilihat orang-orang di sekitarnya dengan keahlian menggambar komik 4-koma (sebuah format komik yang terdiri dari 4 kolom gambar per halaman).

Pujian membuat Fujino sombong dan lupa bahwa di atas langit ternyata masih ada langit lagi. Dan kesombongan itulah yang membuatnya lengah sesaat dan meremehkan orang lain di sekitarnya.

Seolah-olah ada yang menekan kesadaran Fujino, dia pun bergegas pulang dan berlatih menggambar mati-matian. Dia memulai segalanya dari awal. Gadis itu kembali belajar seni menggambar dari dasar dengan tekun dan tak kenal lelah.

Namun dia menyadari, sekeras apapun usaha untuk menggambar lebih baik dari Kyomoto, gambarnya tidak akan pernah bisa sebagus rivalnya.

Fujino akhirbya bertemu dengan sosok rivalnya di slot komik koran mingguan sekolah. Peristiwa itu menjadi titik balik kedua murid yang tak pernah bertatap muka di kelas kemudian menjadi duo mangaka berbakat di usia muda. Kira-kira kejutan apa yang menunggu Fujino dan Kyomoto di ujung sana yang membuat mereka menengok ke belakang?

Tokoh dan Karakter yang Dekat dengan Kita

Ayumu Fujino, si gadis supel dengan kepercayaan diri tinggi. Kyomoto, si kikuk dengan muka selalu tertunduk. Siapa yang menyangka bahwa dua kepribadian yang bertolak belakang itu menjadi duo mangaka dengan bakat luar biasa di usia muda.

Fujino adalah seorang gadis yang sangat ambisius dan tidak suka kalah dalam hal apapun, apalagi di bidang seni lukis atau menggambar. Penonton dan pembaca Look Back mungkin akan merasa dekat dengan Fujino pada momen karakter tersebut menemukan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih daripada yang sekarang.

Kyomoto adalah gadis kikuk yang bahkan rupa wajah orang lain pun ia tak tahu, sebab dia selalu tertunduk malu.

Mengamati perkembangan karakter dari kedua tokoh utama di sepanjang film inilah yang membuat pengalaman menonton Look Back jadi meninggalkan kesan yang begitu dalam di benak orang-orang.

Plot Cerita yang Lugas dan Kejutan Tak Terduga

Secara garis besar, plot cerita Look Back terbilang sederhana dan mudah dicerna. Pada Look Back, Tatsuki Fujimoto menyiapkan sebuah kejutan menjelang babak akhir cerita.

Bagi pembaca manga, mungkin sudah bisa menebak di mana letak kejutan tersebut. Namun, hal ini sama sekali tidak mengurangi pengalaman menonton adaptasi film animasinya.

Salah satu sekuen yang patut mendapat perhatian lebih adalah ketika Fujino-Kyomoto pergi jalan-jalan ke Tokyo untuk menghabiskan uang honor pertama mereka sebagai mangaka. Semua selain kedua tokoh utama, dibuat seolah-olah hanya latar belakang yang diam dan tak berwarna. Tatsuki Fujimoto menyelipkan kejutan menjelang babak akhir yang membuat siapapun akan terperangah bahkan sampai mereka meninggalkan studio bioskop.

Animasi yang Indah dan Hidup, Perlawanan Terhadap Penggunaan AI

Sebagai seniman, Kiyotaka Oshiyama tidak mempercayai orang lain untuk ikut menangani karyanya. Kiyotaka Oshiyama mengerjakan karya-karyanya bersama dengan orang-orang yang juga sepaham. Ketidaksempurnaan karya seni dapat dilihat sebagai hasil tangan manusia yang dikerjakan dengan sepenuh hati dan bukan bikinan kecerdasan buatan yang tak berperasaan.

Sehingga animasinya terlihat hidup dan ekspresif. Kiyotaka Oshiyama berhasil menyampaikan secara tepat gaya Tatsuki Fujimoto ke dalam medium gambar bergerak yang menyentuh hati.

Look Back, merupakan hasil proyek alih wahana salah satu karya Tatsuki Fujimoto yang dikerjakan dengan penuh cinta dan dedikasi orang-orang kreatif. Itu menjadi sebuah pengingat bagi siapapun agar senantiasa menengok ke belakang dan menanyakan kembali alasan mereka melakukan suatu hal sampai detik ini.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #look #back #sebuah #alih #wahana #sekaligus #pengingat #agar #lupa #menengok #belakang

KOMENTAR