Apa Fungsi WHO dan Mengapa Trump Menarik Keanggotaan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan surat ke PBB yang berisi AS keluar dari Paris Agreement (perjanjian iklim), saat pelantikannya di Capital One Area, Washington DC, Senin (20/1/2025).(AFP/JIM WATSON)
13:00
22 Januari 2025

Apa Fungsi WHO dan Mengapa Trump Menarik Keanggotaan

Begitu dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025), Donald Trump langsung mengumumkan 200 perintah eksekutif, salah satunya adalah keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Apa yang melatarbelakangi langkah tersebut, dan apa dampaknya? WHO, badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membantu melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat dunia, menerima sekitar seperlima anggarannya dari Amerika Serikat.

Trump mengecam WHO "korup" dan menuduhnya menipu Amerika, dan jutaan warga Amerika yang memilihnya semakin skeptis terhadap nilai struktur internasional semacam itu.

Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa penarikan anggota WHO yang paling berpengaruh dapat membahayakan kesehatan global.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, WHO mengatakan bahwa mereka menyesalkan keputusan AS, dengan menyatakan bahwa mereka telah, “selama 7 tahun terakhir menerapkan serangkaian reformasi terbesar dalam sejarahnya, untuk mengubah akuntabilitas, efektivitas biaya, dan dampak kami di berbagai negara.”

Profesor hukum kesehatan masyarakat di Universitas Georgetown, menyebutkan penarikan diri AS adalah yang “paling penting” dari semua perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari Senin.

Ia memperingatkan, hal itu “dapat menabur benih untuk pandemi berikutnya.”

Apa fungsi WHO

Dikutip dari CNN, WHO adalah salah satu dari beberapa lembaga global yang muncul dari reruntuhan Perang Dunia II.

Setelah dunia terkoyak oleh nasionalisme dan konflik, negara-negara sepakat untuk mengorbankan beberapa aspek kedaulatan mereka demi kebaikan bersama.

Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap flu burung H5N1, menyusul peningkatan kasus di Amerika Serikat.Freepik Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap flu burung H5N1, menyusul peningkatan kasus di Amerika Serikat.

Badan ini didirikan pada tahun 1948 dalam upaya untuk melindungi kesehatan dunia. Konstitusinya, yang ditandatangani oleh semua anggota PBB saat itu, memperingatkan bahwa "pembangunan yang tidak merata" dalam sistem kesehatan di berbagai negara merupakan "bahaya bersama".

Tujuan organisasi ini adalah pencapaian tingkat kesehatan setinggi mungkin oleh semua orang.

Juru bicara utama pemerintah AS untuk isu-isu kesehatan, Thomas Parran, mengatakan WHO lebih dari sebuah organisasi kesehatan tetapi sebuah “instrumen kuat yang diciptakan untuk perdamaian” yang berkontribusi pada keharmonisan hubungan antarmanusia.

Saat ini, WHO bekerja di lebih dari 150 lokasi di seluruh dunia, memimpin upaya untuk memperluas cakupan kesehatan universal, dan mengarahkan respons internasional terhadap keadaan darurat kesehatan, mulai dari wabah campak, hingga kolera dan Ebola.

Namun, badan tersebut telah dikritik karena tidak efisien, tidak transparan, terlalu bergantung pada donor swasta, dan terhambat oleh masalah politik.

Alasan Trump

Trump pertama kali mencoba keluar dari WHO pada masa jabatan pertamanya di tahun 2020. Ia menuduh organisasi tersebut "sangat salah mengelola dan menutupi" penyebaran Covid-19.

Trump telah lama mengatakan bahwa ia yakin virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China, yang berusaha disembunyikan oleh Beijing.

Secara khusus WHO juga telah mengungkapkan beberapa kekhawatiran serupa dengan Trump dan pada bulan Desember (lima tahun sejak kasus pertama Covid-19 terdeteksi), menyerukan agar China lebih transparan untuk membantu dunia memahami bagaimana pandemi ini bermula.

Tenaga kesehatan melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19 diruang ICU di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja menjadi rumah sakit (RS) khusus untuk pasien virus corona (Covid-19) sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemkes).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tenaga kesehatan melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19 diruang ICU di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja menjadi rumah sakit (RS) khusus untuk pasien virus corona (Covid-19) sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemkes).

Selama kampanye pemilihan terakhirnya, Trump lebih berani, menyebut WHO "tidak lebih dari penipuan globalis yang korup" yang "secara memalukan menutupi jejak Partai Komunis China."

Para ahli mengatakan, Trump terlalu fokus pada asal-usul Covid-19 dan mengabaikan peran penting WHO, yang dipimpin oleh AS, dalam melawan penyebaran virus ini.

Direktur Global Health, sebuah inisiatif dari Universitas Oxford, Alan Bernstein, mengatakan WHO berperan penting dalam meyakinkan Tiongkok untuk merilis urutan genetika di awal tahun 2020, yang menjadi dasar vaksin yang dikembangkan di AS.

“Kita tidak dapat melawan pandemi secara efektif tanpa semacam meja global tempat negara-negara di seluruh dunia bisa bertemu dan berdiskusi, serta saling bekerja sama untuk merilis data,” kata Bernstein kepada CNN.

Ada pula aspek finansial di balik ketidaksukaan Trump. Presiden sebelumnya mengatakan bahwa AS menyumbang sekitar $500 juta per tahun untuk WHO, dibandingkan dengan $40 juta yang diberikan China, meskipun populasinya jauh lebih besar.

Saat menandatangani perintah eksekutif hari Senin, Trump ditanya apakah sebagai presiden selama pandemi Covid-19, ia menghargai pentingnya lembaga seperti WHO.

"Ya, tetapi tidak saat Anda ditipu seperti kami," jawabnya.

Pakar kesehatan masyarakat global dari Universitas Edinburgh, Devi Sridhar mengatakan pandangan seperti yang dimiliki Trump mengabaikan manfaat dari kerjama slobal.

"AS akan lebih lemah dalam hal keamanan nasional jika tidak menjadi bagian dari WHO, mengingat tidak akan ada kerja sama dengan negara lain untuk mengetahui apa yang terjadi dalam hal wabah dan membantu mengelola respons," kata Sridhar.

Apa yang akan terjadi selanjutnya

Diperlukan waktu satu tahun untuk menarik diri sepenuhnya dari WHO, itulah sebabnya Presiden Joe Biden mampu menghentikan keluarnya AS empat tahun lalu, dalam salah satu tindakan pertama kepresidenannya.

Namun, ada tanda-tanda bahwa keluarnya AS bisa lebih cepat kali ini.

Perintah eksekutif hari Senin meminta menteri luar negeri dan direktur Kantor Manajemen dan Anggaran untuk menghentikan pendanaan “dengan kecepatan yang memungkinkan.”

Mungkin mengantisipasi Trump, WHO sendiri telah meluncurkan permintaan awal bulan ini untuk pendanaan sebesar $1,5 miliar guna mengatasi 42 keadaan darurat kesehatan yang sedang berlangsung.

Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Selasa bahwa ia "menyesalkan" keputusan Trump, menekankan bahwa AS juga memperoleh keuntungan dari badan yang menjadi tempat tugasnya ini.

Keputusan yang diambil Trump ini dikhawatirkan akan memperlambat upaya eradikasi polio dan menghambat upaya penanggulangan tuberkulosis dan HIV.

Tag:  #fungsi #mengapa #trump #menarik #keanggotaan

KOMENTAR