Apa Itu Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD? Berikut Pengertian dan Gejalanya
– Tahukah kamu, bahwa Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu kondisi perkembangan saraf yang ditandai dengan pola ketidakpedulian, hiperaktivitas, dan impulsif yang berkelanjutan.
Dikutip dari Health Shots, Selasa (3/12), anak-anak dengan ADHD akan kesulitan untuk fokus, mengendalikan tindakan impulsif, dan mengelola tingkat aktivitas yang berlebihan, seperti yang dicatat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Penyakit ini secara umum dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu Inattentive, ditandai dengan kesulitan untuk fokus, mudah lupa dan kesulitan menyelesaikan tugas atau sering disebut sebagai Attention Deficit Disorder (ADD).
Hyperactive-impulsive, biasanya ini ditandai dengan kegelisahan yang berlebihan, kesulitan untuk tetap duduk, impulsivitas, dan mengganggu orang lain, umumnya terjadi pada anak-anak.
Combined, ini melibatkan campuran gejala kurang perhatian dan hiperaktif-impulsif, dimana individu dapat menunjukkan kedua rangkaian tantangan tersebut, menjadikannya jenis ADHD yang paling umum.
Lalu, untuk gejala ADHD pada anak biasanya kesulitan memperhatikan atau tetap fokus, mudah terganggu oleh rangsangan eksternal, pelupa dalam aktivitas sehari-hari, gelisah, sulit duduk diam.
Gejala ADHD pada orang dewasa yaitu sering datang terlambat, melupakan sesuatu, rasa gelisah, kesulitan mengelola amarah, perilaku impulsive, menunda-nunda, cepat frustrasi, kecenderungan merasa mudah bosan.
Kombinasi faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko gangguan mental ini yang pertama yaitu genetika, dimana ADHD sering kali diturunkan dalam keluarga dan dapat meningkatkan risiko.
Struktur dan fungsi otak, dimana perbedaan dalam ukuran, aktivitas, serta keseimbangan kimiawi di area otak tertentu, terutama yang terlibat dalam perhatian, pengendalian impuls, mungkin juga menjadi penyebab berkembangnya ADHD.
Kelahiran premature, dimana lahir prematur atau dengan berat badan rendah dapat meningkatkan risiko gangguan ini.
Faktor prenatal, seperti merokok, penggunaan alkohol, atau penyalahgunaan narkoba selama kehamilan dapat meningkatkan risiko ADHD pada anak-anak.
Tag: #attention #deficit #hyperactivity #disorder #atau #adhd #berikut #pengertian #gejalanya