Sepanjang 2024, Kemenkes Catat 290 Kematian dan 35 Ribu Kasus DBD
Ilustrasi perawatan pasien DBD di Grobogan. 
10:40
22 Maret 2024

Sepanjang 2024, Kemenkes Catat 290 Kematian dan 35 Ribu Kasus DBD

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mencatat sepanjang 2024 ini, angka kasus kematian karena Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 290 kasus.

Kemudian dalam data yang sama, jumlah kasus DBD hingga minggu ke-11 sebanyak 35.556 kasus.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, MPHM, menyatakan, sebaran kasusnya berada di 350 kabupaten/kota di 24 provinsi. 

Sementara kematian karena DBD tersebar terjadi di 92 kabupaten/kota.

"Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian," kata dr Imran dalam kegiatan temu media bersama Takeda di Jakarta, Kamis (21/3/2024). 

Ia menyebut jumlah kasus DBD tertinggi terjadi pada Januari 2024 sebanyak 21.600 kasus. 

Dan jumlah kematian juga terjadi pada Januari sebanyak 154 kasus.

"Kasus terbanyak ada di Jawa Barat dan yang meninggal juga di Jawa Barat, ada 94 kasus kematian," ungkapnya.

Salah satu yang disorot Kemenkes terkait angka kasus DBD di tahun ini adalah cuaca panas yang terjadi sela-sela musim hujan.

Menurut dia kondisi ini menyebabkan kasus DBD naik.

"Akhir-akhir ini hujan deras, kemudian tiga hari ini panas. Ini yang menyebabkan genangan akibat hujan itu berpotensi menimbulkan banyak sarang nyamuk untuk berkembang biak," ungkap Imran.

Genangan air inilah yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti yng jika panas maka genangan itu semakin kotor dan tidak terbilas air baru.

“Sebetulnya dari sisi epidemiologi, lebih aman kalau hujan terus ada karena airnya akan terganti. Kalau sekarang hujannya berbahaya terkait dengue,” imbuhnya.

Ditambahkan Kasie Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari Jakarta dr. Ngabila Salama, MKM, puncak kasus DBD akan terjadi pada April 2024 ini.

Karena itu masyarakat sebaiknya menggencarkan G1R1J. Gerakan 1 rumah 1 Kader Jumantik dengab menunjuk petugas Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumah.

"Dan melakukan dengan prinsip 3 x 10 setiap jumat pagi. Apa itu 3 x 10? Jam 10 pagi, selama 10 menit, selama minimal 10 minggu," tutur Ngabila.

Adapun nyamuk DBD aktif pada jam 8-10 pagi dan pada sore hari jam 15-17.

"Kita bisa memanfaatkan TOA masjid, musholla, surau, rumah ibadah untuk saling mengingatkan RT, RW, kader membantu warga mengajak melakukan PSN 3M plus," pesan dia.

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #sepanjang #2024 #kemenkes #catat #kematian #ribu #kasus

KOMENTAR