Mengapa Wanita Usia Menopause Rentan Osteoporosis
Seorang perempuan bermain padel di lapangan padel rumput hijau dalam ruangan.()
08:48
27 Oktober 2025

Mengapa Wanita Usia Menopause Rentan Osteoporosis

 

Satu dari tiga perempuan berusia di atas 50 tahun diperkirakan akan mengalami patah tulang akibat osteoporosis, kondisi kerapuhan tulang yang kerap datang tanpa gejala hingga terjadi kerusakan serius. 

Bahkan, hampir 50 persen masyarakat Indonesia berisiko mengalami osteopenia, tahap awal penurunan kepadatan tulang. 

"Osteoporosis adalah kondisi kepadatan tulang yang menurun, sehingga tulang menjadi keropos, dan mudah patah. Di Indonesia angkanya cukup tinggi dan perempuan jumlahnya lebih banyak dibanding laki-laki," papar dokter spesialis ortopedi Aldico Sapardan, dalam acara media diskusi yang diadakan Bayer di Jakarta (23/10/2025).

Ia menjelaskan, risiko osteoporosis lebih tinggi pada perempuan karena terjadinya menopause.

"Ketika menopause akan terjadi ketidakseimbangan hormonal sehingga menyebabkan gangguan penyerapan kalsium ke dalam tulang," ujar dr.Aldico.

Penurunan hormon estrogen yang signifikan setelah menopause juga dapat mempercepat kehilangan massa tulang pada wanita.

Pemeriksaan kepadatan tulang

Osteoporosis bukanlah takdir yang datang tiba-tiba. Memang penyakit ini sering disebut sebagai silent disease karena hampir tidak ada gejala.

"Yang sering terjadi, seseorang tidak ada keluhan apa-apa, tidak ada rasa enggak nyaman, tiba-tiba jatuh dan tulangnya patah," kata dr.Aldico.

Meski tidak ada gejala, kita bisa melakukan pemeriksaan kepadatan tulang. Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain dengan USG atau tes kepadatan tulang sederhana.

Praktisi kebugaran tubuh Ade Rai dalam acara diskusi media memeringati Hari Osteoporosis Sedunia di Jakarta (23/10/2025).KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Praktisi kebugaran tubuh Ade Rai dalam acara diskusi media memeringati Hari Osteoporosis Sedunia di Jakarta (23/10/2025).

Menurut dr.Aldico, yang menjadi standar dalam dunia medis adalah pemeriksaan DXA (dual energy X-ray absorptiometry) yaitu pemeriksaan menggunakan sinar X-ray dosis rendah. Pemeriksaan ini dilakukan di rumah sakit.

"Pemeriksaan ini cukup akurat dan biasanya akan diperiksa kepadatan tulang di tiga tempat, yaitu di area pergelangan tangan, area lumbal atau tulang punggung bagian belakang, dan area panggul," katanya.

Hasil pemeriksaan akan menunjukkan kondisi kepadatan tulang. Yang normal dan sehat itu akan ada di bagian hijau, warna kuning untuk kondisi osteopenia atau satu fase sebelum osteoporosis, dan di bagian merah yang berarti sudah oseteoporosis.

Pentingnya kalsium dan olahraga ketahanan

Dengan gaya hidup sehat, asupan gizi seimbang, serta kebiasaan aktif bergerak, kepadatan tulang dapat dijaga sejak dini hingga usia lanjut, sehingga risiko patah tulang di masa tua bisa diminimalkan.

“Selfcare untuk pencegahan osteoporosis harus dimulai sejak dini seperti beraktivitas dan latihan fisik secara rutin dan teratur, diet seimbang kaya akan kandungan kalsium. Jika diperlukan bisa mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D," kata dr.Aldico.

Selain menjaga asupan makan, lakukan gaya hidup sehat yang berdampak langsung pada tulang, yaitu berhenti merokok, membatasi kafein, serta rutin berolahraga.

Praktisi kebugaran Ade Rai mengatakan, gaya hidup harus diubah sejak muda agar kita bisa tetap sehat sampai lanjut usia.

"Latihannya jangan cuma kardio, tapi juga ketahanan. Kalau untuk kepadatan tulang dan kekuatan otot, lakukan latihan ketahanan," ujar Ade Rai di acara yang sama.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat, terutama yang lebih banyak duduk, untuk meningkatkan durasi bergerak aktif.

"Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak. Jangan cuma 30 menit sehari, tapi terus lakukan di sela kegiatan. Misalnya lakukan latihan olahraga 5 menit setelah waktu shalat. Jadi gaya hidupnya harus aktif," paparnya.

 

 

Tag:  #mengapa #wanita #usia #menopause #rentan #osteoporosis

KOMENTAR