Kasus Hepatitis A di Eropa Meningkat Tajam, Otoritas Kesehatan Peringatkan Ancaman Serius
Ilustrasi hepatitis A.Kasus hepatitis A di Eropa melonjak hampir dua kali lipat dalam lima bulan terakhir, memicu peringatan serius dari otoritas kesehatan.(fda.gov)
13:42
25 Juni 2025

Kasus Hepatitis A di Eropa Meningkat Tajam, Otoritas Kesehatan Peringatkan Ancaman Serius

Kasus hepatitis A mengalami peningkatan signifikan di sejumlah negara Eropa.

Laporan European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) per 18 Juni 2025 mencatat lebih dari 670 kasus hepatitis A dalam lima bulan terakhir, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan kasus paling signifikan tercatat di Spanyol, Prancis, dan Jerman.

Menurut laporan Fox News pada 24 Juni 2025, otoritas kesehatan mencurigai penyebabnya adalah penyebaran dari makanan impor yang terkontaminasi dan rendahnya cakupan vaksinasi di kelompok populasi tertentu.

“Ini adalah situasi yang perlu mendapatkan perhatian publik, terutama bagi pelancong dan kelompok berisiko tinggi,” kata Dr. Julia Neumann, pakar penyakit menular di ECDC, seperti dikutip Fox News.

Lonjakan kasus hepatitis A di Eropa

Berdasarkan data ECDC, jumlah kasus hepatitis A di kawasan Eropa mengalami kenaikan tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari Januari hingga Mei 2025, tercatat lebih dari 670 kasus, naik hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun 2024.

Negara-negara dengan peningkatan tertinggi meliputi:

  • Spanyol: Peningkatan lebih dari 120 persen dibandingkan tahun lalu
  • Prancis: Meningkat 85 persen, terutama di wilayah selatan
  • Jerman: Kenaikan 70 persen, dengan sebagian besar kasus ditemukan di kalangan dewasa muda

ECDC memperingatkan bahwa tren ini kemungkinan besar akan terus berlanjut selama musim panas, seiring dengan meningkatnya perjalanan dan konsumsi makanan di luar rumah.

Apa itu hepatitis A?

Hepatitis A adalah penyakit infeksius yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV).

Penyakit ini menyebar terutama melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan penderita.

Berbeda dari hepatitis B dan C, hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis, tetapi dapat menimbulkan gejala berat, terutama pada orang dewasa dan mereka yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya.

Gejala hepatitis A yang perlu diwaspadai

Gejala hepatitis A biasanya muncul dalam 2–6 minggu setelah paparan virus. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:

  • Demam mendadak

Suhu tubuh meningkat cepat tanpa penyebab jelas, sering kali disertai rasa tidak enak badan.

  • Mual dan muntah

Penderita mengalami gangguan pencernaan yang cukup parah, terutama dalam fase awal infeksi.

  • Nyeri perut (terutama di bagian kanan atas)

Lokasi ini menunjukkan peradangan hati akibat infeksi virus.

  • Kehilangan nafsu makan dan kelelahan ekstrem

Tubuh terasa sangat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.

  • Warna urine gelap dan tinja berwarna pucat

Gejala khas gangguan fungsi hati.

  • Kulit dan mata menguning (jaundice)

Ini adalah tanda bahwa infeksi sudah memengaruhi kerja hati secara signifikan.

“Gejala hepatitis A bisa ringan hingga berat. Namun yang berbahaya adalah ketika pasien tidak menyadari telah terinfeksi dan tetap beraktivitas sehingga menularkan virus lebih luas,” ujar Dr. Neumann.

Peningkatan kasus hepatitis A di Eropa menjadi peringatan bagi masyarakat dunia untuk lebih waspada terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin ini.

Otoritas kesehatan menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan, menghindari makanan mentah yang tidak higienis, dan mempertimbangkan vaksinasi, terutama bagi yang hendak bepergian ke wilayah terdampak.

“Kesadaran masyarakat adalah kunci dalam memutus rantai penyebaran hepatitis A,” tutup Dr. Neumann.

Tag:  #kasus #hepatitis #eropa #meningkat #tajam #otoritas #kesehatan #peringatkan #ancaman #serius

KOMENTAR