



Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Stres merupakan kondisi umum yang pernah dialami oleh semua orang, tetapi ada beberapa tanda ketika stres sudah membutuhkan bantuan psikolog atau psikiater.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ mengatakan bahwa stres sebenarnya adalah tanda seseorang menghadapi tantangan atau ancaman.
“Karena setiap orang yang mengalami perubahan tantangan atau ancaman itu akan mengalami reaksi di tubuhnya. Entah fight, melawan; flight, lari; atau freeze, membeku,” ujar Jiemi kepada Kompas.com pada Jumat (14/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa tiga respons tubuh tersebut terjadi berdasarkan pengalaman dan sumber daya yang dimiliki oleh orang tersebut.
“Tapi, ini bukan dipilih secara sadar biasanya. Tubuhnya yang memberi respons apakah dia melawan (fight), melarikan diri (flight), atau diam saja (freeze),” terangnya.
Dari urutan tersebut, ada tanda ketika stres sudah membutuhkan bantuan psikolog atau psikiater, yang akan dijelaskan oleh Jiemi.
Tanda stres sudah membutuhkan bantuan
Jiemi mengatakan bahwa tanda stres sudah membutuhkan bantuan psikolog atau psikiater adalah ketika respons tubuh terhadap stres sudah tidak adaptif.
Artinya, orang tersebut sudah tidak bisa menghadapi atau mengerjakan tantangan yang ada.
“Ketika ada pekerjaan, dan pekerjaan ini membuat seseorang fight, maka itu bagus. Tapi, kalau jadi enggak adaptif, misalnya kalau anaknya nangis dan dia membentak anaknya sambil mukul, maka sudah tidak adaptif,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa stres yang tidak adaptif dan membutuhkan bantuan psikolog atau psikiater cenderung yang bisa mengganggu atau merugikan lingkungan sekitar atau orang terdekat.
“Respons tidak adaptif ini memunculkan distress atau penderitaan, bisa pada individu tersebut atau pada individu di sekitarnya,” ungkapnya.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa respons tubuh yang diam saja terhadap tantangan atau ancaman juga bisa menandakan stres yang sudah membutuhkan pertolongan profesional kejiwaan.
“Dalam kondisi (stres) yang berat, (respons tubuh) bisa menimbulkan disability atau masalah dalam melakukan aktivitas. Jadi, diam saja tidak bisa ngapa-ngapain,” ucapnya.
Tanda stres yang membutuhkan bantuan lainnya adalah muncul gejala fisik yang berkelanjutan dan tidak mudah diobati seperti biasa.
Gejala fisik yang bisa menandakan stres sudah membutuhkan bantuan ahli, contohnya mengalami susah tidur, nyeri kepala, migrain, nyeri tengkuk, nyeri otot, yang berkelanjutan.
“Stres juga bisa memperburuk keadaan penyakit fisik seseorang, seperti diabetes, hipertensi, jadi susah turun tensinya atau susah turun gulanya,” ujarnya.
Stres yang sudah parah dan membutuhkan bantuan juga bisa menyebabkan orang dengan penyakit jantung diliputi rasa kecemasan yang berlarut-larut.
Efek stres yang memengaruhi tubuh
Mengutip American Psychological Association (APA), stres memang bisa memengaruhi semua sistem tubuh, termasuk sistem muskuloskeletal, pernapasan, kardiovaskular, endokrin, gastrointestinal, saraf, dan reproduksi.
Oleh karena pengaruhnya pada banyak sistem tubuh, penting untuk mengetahui tanda stres yang sudah membutuhkan bantuan ahli.
Sementara itu, berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai efek stres pada berbagai sistem dalam tubuh.
-
Sistem muskuloskeletal
Ketika tubuh stres, otot-otot menegang.
Ketegangan otot hampir merupakan reaksi refleks terhadap stres, cara tubuh melindungi diri dari cedera dan rasa sakit.
-
Sistem pernapasan
Stres dan emosi yang kuat dapat menimbulkan gejala pernapasan, seperti napas pendek dan napas cepat, karena saluran udara antara hidung dan paru-paru menyempit.
Hal ini dapat memperburuk masalah pernapasan bagi orang yang sudah memiliki penyakit pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Sistem kardiovaskular
Baik stres akut maupun kronis dapat memengaruhi sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Stres akut, seperti mengejar deadline pekerjaan dan terjebak macet, bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung dan kontraksi otot jantung yang lebih kuat.
Saat stres kronis terjadi, masalah pada jantung dan pembuluh darah dapat berlangsung jangka panjang, yang meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, atau stroke.
-
Sistem endokrin
Stres bisa meningkatkan produksi hormon steroid yang disebut glukokortikoid, yang meliputi kortisol, yang sering disebut sebagai "hormon stres".
Jika hal itu berlangsung terus-menerut, produksi hormon stres yang tinggi bisa mengakibatkan kelelahan kronis, gangguan metabolisme (misalnya, diabetes dan obesitas), depresi, dan gangguan kekebalan tubuh.
-
Sistem gastrointestinal
Usus dalam sistem ini dapat terhubung dengan otak melalui ratusan juta neuron untuk berkomunikasi.
Sehingga, stres psikologis dapat juga memengaruhi kondisi pencernaan, seperti sakit perut, kembung, dan ketidaknyamanan di usus.
Usus juga terdapat jutaan bakteri yang bisa memengaruhi kesehatan otak.
Stres dikaitkan dengan perubahan bakteri usus yang pada gilirannya dapat memengaruhi suasana hati.
Dengan demikian, saraf dan bakteri usus sangat memengaruhi otak dan sebaliknya.
-
Sistem saraf
Sistem saraf otonom memiliki peran langsung dalam respons fisik terhadap stres dan terbagi menjadi sistem saraf simpatik (SNS), dan sistem saraf parasimpatik (PNS).
Saat tubuh stres, SNS berkontribusi untuk memberi respons "fight or flight".
Tubuh mengalihkan sumber daya energinya untuk pilihan tersebut.
Stres kronis, yang disebabkan oleh stresor dalam jangka waktu yang lama, dapat mengakibatkan kelelahan jangka panjang pada tubuh.
-
Sistem reproduksi
Pada pria, stres kronis dapat memengaruhi produksi testosteron yang mengakibatkan menurunnya gairah seks atau libido, dan bahkan dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi.
Stres kronis juga dapat berdampak negatif pada produksi dan pematangan sperma, yang menyebabkan kesulitan pada pasangan yang sedang berusaha untuk hamil.
Pada wanita, stres dapat memengaruhi menstruasi.
Misalnya, tingkat stres yang tinggi dapat dikaitkan dengan siklus menstruasi yang tidak ada atau tidak teratur, periode menstruasi yang lebih menyakitkan, dan perubahan dalam durasi siklus.
Stres pada wanita juga bisa berdampak negatif pada kemampuannya untuk hamil.
Demikianlah bermacam-macam masalah kesehatan yang bisa muncul sebagai efek stres. Sehingga, penting untuk mengetahui tanda stres sudah membutuhkan bantuan psikolog atau psikiater.
Tag: #menurut #dokter #tanda #stres #sudah #butuh #bantuan #ahli