Temuan Unik! Ekstrak Beras Hitam Ampuh Mereduksi Dampak Kemoterapi Penderita Kanker

 

Di balik harganya yang sedikit lebih mahal dibanding beras putih, beras hitam memiliki segudang manfaat kesehatan yang belum banyak orang ketahui. Salah satunya ampuh menangkal Kanker. 

Pakar Teknologi Pangan Universitas Dr. Soetomo, Fadjar Kurnia Hartati membuktikan khasiatnya dalam penelitian berjudul "Aktivitas Anti-Kanker Ekstrak Air Dan Etanol Beras Hitam (Oryza Sativa L. Indica) Terhadap Sel Kanker Serviks HeLa".

"Saya tertarik meneliti beras hitam karena banyak penderita kanker yang kalau kemoterapi itu sampai rambut rontok. Kalau pakai beras hitam ini nggak ada efek samping," tutur Prof Hartati saat menjadi narasumber di Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) Surabaya, Jumat (13/6).

Penelitian yang dilakukan Prof Hartati ini sudah mendapat hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM. Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa beras hitam mengandung senyawa farmakologis (obat) antikanker.

"Yang perlu teman-teman garis bawahi, beras hitam bukan ketan hitam, ya. Beras hitam punya indeks glikemik rendah dan tidak ada efek samping sebagai bahan pangan ilmiah. Beras hitam juga mengandung antiaging," imbuhnya.

Prof Hartati juga sudah menguji beras hitam penelitiannya kepada penderita kanker serviks, kanker payudara, dan kanker tulang ganas (Sarkoma). Paling ampuh untuk mengobati kanker payudara.

"Beras hitam ini dulunya dianggap forbidden rice, jadi hanya dikonsumsi raja-raja. Padahal kan kesehatan itu hak semua orang," sambung Dosen yang aktif mengajar di Fakultas Pertanian Universitas Dr. Soetomo.

Selain dapat menangkal penyakit kanker, beras hitam juga dinilai menjadi alternatif makanan yang dapat meningkatkan imun tubuh. Terlebih di tengah meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Indonesia.

"Saya sudah baca, isunya meningkat (Covid-19) di Jakarta dan sekitarnya, mengonsumsi makanan-makanan yang bisa meningkatkan sistem imun ini penting, salah satunya beras hitam," tukas Prof Hartati.

Tag:  #temuan #unik #ekstrak #beras #hitam #ampuh #mereduksi #dampak #kemoterapi #penderita #kanker