3 Faktor Penyebab Gangguan Mental pada Remaja, Ini Kata Psikolog
ilustrasi remaja(freepik)
18:06
11 Mei 2025

3 Faktor Penyebab Gangguan Mental pada Remaja, Ini Kata Psikolog

Kesehatan mental remaja menjadi isu yang semakin relevan, terutama di tengah meningkatnya kasus gangguan psikologis di usia muda.

Hasil survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022 mengungkap bahwa sekitar 15,5 juta remaja, atau 34,9 persen dari total populasi, mengalami masalah kesehatan mental. Itu artinya, satu dari tiga remaja di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental.

Sementara itu, data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa satu dari tujuh anak usia 10–19 tahun di dunia juga menghadapi gangguan serupa.

Psikolog Klinis Alifia Noor Laily Fauziah, M.Psi, Psikolog, menekankan bahwa menjaga kesehatan mental remaja sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Kondisi mental yang stabil akan memengaruhi cara berpikir, pengendalian emosi, serta pengambilan keputusan sehari-hari.

“Mental yang sehat membuat pikiran menjadi jernih, emosi lebih terkontrol, dan aktivitas belajar pun bisa berjalan lebih optimal,” ujar Alifia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/5/2025).

Tak hanya itu, psikolog pemilik Rumah Konsultasi Hear to Heal ini juga membagikan tiga faktor penyebab yang berpengaruh pada gangguan kesehatan mental remaja.

Lingkungan sosial pengaruhi stabilitas mental

Menurut Alifia, lingkungan sosial berperan besar dalam membentuk kondisi mental remaja. Ketika seorang remaja tumbuh di lingkungan yang mendukung, aman, dan penuh apresiasi, risiko mengalami stres atau tekanan psikologis akan jauh lebih kecil.

Sebaliknya, berada di lingkungan toksik, seperti relasi pertemanan yang tidak sehat, konflik keluarga, atau paparan komentar negatif di media sosial, dapat menjadi pemicu gangguan emosional hingga mental jangka panjang.

“Remaja sangat sensitif terhadap penilaian orang lain. Bila lingkungannya cenderung menghakimi atau tidak memberi ruang berkembang, mereka bisa merasa tidak berharga, cemas, bahkan menarik diri dari pergaulan,” jelas Alifia.

pentingnya menjaga kesehatan mental pelajarfreepik pentingnya menjaga kesehatan mental pelajar

Keluarga, teman sebaya, dan media sosial jadi faktor utama

Tiga aspek lingkungan sosial yang disebut paling memengaruhi kesehatan mental remaja adalah keluarga, teman sebaya, dan media sosial.

Di dalam keluarga, komunikasi yang terbuka dan empatik membantu remaja merasa didukung dan diterima. Sebaliknya, pola asuh yang terlalu menekan atau abai terhadap perubahan emosional anak bisa memperburuk kondisi mentalnya.

Di lingkungan sekolah dan pertemanan, kehadiran teman yang suportif dan tidak menghakimi dapat membangun kepercayaan diri. Namun, tekanan dari kelompok sebaya seperti bullying, body shaming, atau persaingan akademik juga bisa menyebabkan stres berkepanjangan.

Sementara itu, media sosial menjadi bagian dari realitas sosial remaja yang tak terhindarkan. Aktivitas seperti membandingkan diri dengan orang lain, melihat standar kecantikan yang tidak realistis, atau menerima komentar negatif, bisa mengganggu citra diri dan kestabilan emosi.

Remaja perlu bangun kendali diri

Meski pengaruh lingkungan sangat kuat, Alifia menegaskan bahwa remaja tetap bisa membekali diri dengan kemampuan mengelola respon terhadap tekanan sosial. Kemampuan ini mencakup kesadaran emosi, mengenali stres, hingga belajar menyaring pengaruh eksternal.

“Lingkungan memang di luar kendali kita, tapi cara kita merespons lingkungan adalah hal yang bisa kita atur. Self control jadi kunci menjaga kesehatan mental,” ujarnya.

Remaja juga dianjurkan untuk tidak ragu mencari bantuan ketika mulai merasa kewalahan secara emosional. Saat ini, layanan konseling dengan psikolog dapat diakses di sekolah, puskesmas, maupun secara daring melalui platform tepercaya.

Peran orang dewasa sangat penting

Ia juga mengatakan, untuk menciptakan lingkungan yang suportif, peran orangtua, guru, dan orang dewasa lain sangat krusial. Kebiasaan seperti mendengarkan tanpa menghakimi, memberi apresiasi, serta membuka ruang diskusi soal emosi bisa membuat remaja merasa dihargai.

Membangun kesehatan mental remaja bukan hanya tugas individu, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen sosial. Lingkungan yang sehat dan suportif adalah fondasi penting bagi remaja untuk tumbuh menjadi pribadi yang tangguh secara mental dan emosional.

Tag:  #faktor #penyebab #gangguan #mental #pada #remaja #kata #psikolog

KOMENTAR