



Apakah Puasa Ramadhan Picu Gangguan Pencernaan? Ini Penjelasannya...
Puasa Ramadhan 2025 kurang menghitung hari, sebagian orang mungkin cemas akan mengalami gangguan pencernaan.
Puasa Ramadhan membuat umat Muslim tidak makan dan minum dari terbit fajar hingga maghrib tiba.
Terkadang, puasa Ramadhan dianggap sebagai pemicu gangguan pencernaan.
Gangguan pencernaan yang sering kali dilaporkan selama puasa Ramadhan, meliputi diare, nyeri ulu hati, dan refluks asam.
Sebenarnya, gangguan pencernaan yang sering kali terjadi selama puasa Ramadhan disebabkan oleh pola makan dan pilihan makanan yang tidak benar saat berbuka dan sahur.
Menurut Dr. Ifa Mufida dalam pernyataannya di situs resmi Universitas Negeri Malang, sebagian besar orang mengalami gangguan pencernaan selama puasa Ramadhan karena tidak sahur, kurang minum air putih, atau makan makanan yang merangsang asam lambung.
Selama puasa Ramadhan sangat penting untuk memerhatikan apa yang dimakan dan minum selama berbuka dan sahur.
Artikel ini selanjutnya akan menjelaskan pola makan yang harus diperhatikan untuk menghindari gangguan pencernaan selama puasa Ramadhan.
Pola makan untuk mencegah gangguan pencernaan selama puasa Ramadhan
Disarikan dari Cleveland Clinic dan penjelasan dari Ifa, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dari pola makan Anda selama puasa untuk mencegah gangguan pencernaan:
-
Menghindari makanan yang merangsang asam lambung
Ifa mengatakan bahwa setelah sekitar 14 jam berpuasa, semestinya lambung sudah dalam kondisi kosong.
Namun, jika diisi dengan jenis makanan yang merangsang asam lambung akan menyebabkan gangguan pencernaan terjadi.
Jenis makanan yang merangsang asam lambung, meliputi makanan pedas, makanan berminyak, makanan bersantan, dan makanan berlemak.
Makanan yang mengandung gas tinggi juga bisa merangsang asam lambung. Contoh makanan ini adalah kol durian, dan nangka.
Makanan instan juga umum menyebabkan naiknya asam lambung selama puasa Ramadhan.
Hal itu karena banyaknya kandungan bahan kimia dari penyedap, pengawet, dan mungkin adanya pewarna dalam makanan yang bersifat iritatif.
-
Menghindari makan berlebihan
Untuk mencegah gangguan pencernaan selama puasa Ramadhan, menghindari makan berlebihan adalah hal yang penting, meski mungkin sulit.
Makan berlebihan dapat menyebabkan kram perut dan refluks asam yang parah, yang berisiko merusak tenggorokan dalam jangka waktu yang lama.
Anda bisa mengaturnya dengan makan makanan ringan di awal berbuka puasa.
Sementara itu, Ifa menyarankan, memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks saat berbuka dan sahur untuk menghindari energi cepat hilang dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Karbohidrat kompleks dilepaskan secara perlahan-lahan oleh tubuh untuk dicerna.
Makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, gandum utuh dan polong-polongan.
-
Minum banyak air putih
Selama puasa Ramadhan, Anda perlu memerhatikan tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik.
Caranya adalah dengan banyak minum air putih selama berbuka dan sahur.
Hidrasi tubuh yang cukup membantu melancarkan pencernaan dan mendukung kesehatan lainnya.
Jika dehidrasi, Anda berisiko mengalami sembelit, sakit kepala, dan nyeri punggung.
Kurang mengkonsumsi air putih selama puasa juga akan berpengaruh terhadap naiknya asam lambung.
Ifa mengatakan bahwa faktanya, sebagian besar orang yang mengeluhkan gangguan pencernaan ternyata memang kurang minum air putih.
Kebutuhan rata-rata orang dewasa minum air setiap hari adalah 8 gelas atau sekitar dua liter.
Selama puasa Ramadhan, kebutuhan itu bisa diatur dengan minum setidaknya 4 gelas ketika berbuka dan 4 gelas saat makan sahur.
-
Menghindari tidur dalam keadaan perut kenyang
Tidur dengan perut yang terlalu kenyang dapat mencegah sistem pencernaan bekerja dengan baik.
Akibatnya, Anda berisiko mengalami gangguan pencernaan setelahnya.
Untuk mencegah itu terjadi, disarankan untuk Anda berhenti makan setidaknya dua jam sebelum tidur.
Hal ini bisa sulit, jika Anda membiasakan diri makan besar dalam sekali waktu dan langsung tidur.
Sangat dianjurkan untuk membagi waktu makan dengan baik selama puasa Ramadhan.
Demikianlah beberapa tips untuk mencegah gangguan pencernaan selama puasa Ramadhan.
Mengkombinasikan semua pola tersebut, menurut Ifa, bisa membantu tubuh tetap fit selama menjalankan ibadah Ramadhan 2025 esok.
Tag: #apakah #puasa #ramadhan #picu #gangguan #pencernaan #penjelasannya