Benarkah Campuran Santan pada Mpasi Berbahaya bagi Bayi? Simak, Jumlah Takaran yang Aman bagi Si Kecil
Ilustrasi Ibu memberi asupan MPASI untuk bayi. (Freepik)
07:30
7 Oktober 2024

Benarkah Campuran Santan pada Mpasi Berbahaya bagi Bayi? Simak, Jumlah Takaran yang Aman bagi Si Kecil

 – Saat si kecil memasuki usia enam bulan, artinya orang tua sudah bisa memperkenalkannya pada makanan padat atau yang lebih dikenal sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Sebagai orang tua baru tentu akan banyak hal yang membuat bingung dalam menentukan bahan makanan terbaik untuk sang buah hatinya.

Santan menjadi salah satu bahan MPASI yang kerap kali membuat bingung, apakah aman atau tidak untuk dikonsumsi si kecil. Pada umumnya orang tua baru akan ragu, lantaran menganggap bahwa santan mengandung kolesterol.

Melansir dari mom junction, santan juga memiliki beberapa manfaat kesehatan untuk bayi. Unsur gizi seperti trigliserida rantai menengah (MCT) dan senyawa bioaktif yang terdapat pada santan dapat memberikan manfaat kesehatan dalam jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa manfaat penting dari santan yang dapat diperoleh bayi.

  1. Memberikan Nutrisi

Santan mengandung, serat, zat besi, magnesium, kalium, selenium, seng, dan berbagai vitamin B. Nutrisi tersebut dapat menjadikannya pilihan yang baik bagi bayi guna mendorong pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi yang diberikan oleh santan bermanfaat bagi kesehatan bayi secara keseluruhan.

  1. Meningkatkan Pencernaan

Santan kelapa dianggap dapat meningkatkan pencernaan dan meringankan sembelit pada bayi karena kandungan airnya yang tinggi dan senyawa bioaktif. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait teori tersebut.

Lauren Mahesri , ahli gizi dan ahli diet dari Houston, Texas berpendapat, “Santan tidak berfungsi sebagai pencahar untuk bayi. Namun, kandungan air, elektrolit, dan lemaknya yang tinggi dapat membantu pencernaan. Saya tidak akan merekomendasikan penggunaan santan untuk mengobati sembelit kronis, tetapi santan merupakan bagian dari diet yang menyehatkan usus”.

  1. Memperkuat Kekebalan Tubuh

Komponen nutrisi dalam santan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh. Selain itu, santan mengandung senyawa bioaktif yang memiliki sifat antioksidan. Trigliserida rantai menengah (MCT), seperti asam laurat, yang ada dalam santan, dapat membantu melawan infeksi dan penyakit.

  1. Mendukung Perkembangan Otak

Penelitian menunjukkan bahwa santan mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh. Asam lemak ini dapat mendukung perkembangan otak bayi yang sehat dalam jangka panjang. Selain itu, santan juga dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung dari waktu ke waktu.

Melihat banyak manfaat dari santan untuk kesehatan bayi, tentulah santan merupakan bahan makanan yang aman dikonsumsi bayi. Namun pada usia berapa bayi boleh mengonsumsi santan?

Dikutip dari situs Solid Starts, Santan dapat digunakan sebagai bahan makanan padat setelah bayi siap untuk makanan padat atau saat fase MPASI, biasanya sekitar usia enam bulan. Namun jangan minum santan sampai setelah usia 12 bulan, karena ASI dan susu formula bayi merupakan minuman utama bayi di tahun pertama kehidupannya.

Meski dianggap aman, pemberian santan tidak boleh sembarangan. Terlalu banyak memberikan santan saat MPASI, bisa saja membuat si kecil cepat kenyang dan mudah enek.  Untuk itu, perhatikan takarannya agar tidak berlebihan. Jumlah rata-rata santan yang dapat digunakan per sekali makan adalah 20-50 gram atau kira-kira dua sampai tiga sendok makan.

Santan yang baik dan aman untuk MPASI ialah santan buatan sendiri. Santan seperti ini lebih baik ketimbang produk santan kemasan. Perhatikan juga kebersihan dalam menyiapkan makanan yang dicampur santan. Dengan begitu, bayi dapat merasakan manfaat santan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan MPASI berbahan santan kepada bayi yang dikutip dari klik dokter

  1. Alergi

Alergi kelapa memang tergolong jarang terjadi, tetapi mungkin saja bisa terjadi. Waspadai tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal , ruam , muntah , diare , atau kesulitan bernapas. Jika muncul salah satu gejala tersebut, jangan tunda untuk membawanya berobat ke dokter.

  1. Dimasak

Hindari memberikan MPASI santan mentah atau yang belum diolah kepada bayi. Akan lebih baik jika santan tersebut dimasak hingga matang.

  1. Porsi

Batasi porsi MPASI santan yang diberikan kepada bayi. Santan mengandung banyak lemak jenuh, jadi konsumsilah secukupnya. Selingi juga sajian bersantan dengan menu MPASI sehat lainnya agar bayi bisa mengenali rasa dengan lebih optimal.

  1. Pengenceran

Jika menggunakan santan kemasan, pertimbangkan untuk mengencerkannya dengan air, guna mengurangi kekentalan dan kekayaan rasanya. Rasio pencampurannya yaitu, satu banding satu antara santan dan air.

  1. Olahan Sendiri

Upayakan untuk menggunakan santan hasil perasan sendiri. Sebisa mungkin hindari menggunakan santan dalam kemasan. Karena, produk ini dikhawatirkan mengandung bahan pengawet yang tidak ramah untuk bayi. Simpan santan yang diperas sendiri di wadah tertutup dan masukkan ke lemari es agar lebih awet. Jangan menyimpannya terlalu lama agar tidak mempengaruhi kualitasnya.

Apabila Anda menggunakan santan kemasan, pilih santan tanpa pemanis atau diberi perasa yang mungkin mengandung gula tambahan. Perhatikan juga penyimpanannya dan usahakan tidak menyimpannya terlalu lama.

  1. Pantau Pencernaan

Perhatikan pencernaan pada bayi saat memperkenalkan makanan baru. Beberapa bayi mungkin akan mengalami kesulitan dalam mencerna santan, jadi perhatikan tanda-tanda kolik, gas, atau sembelit. Jika mengalami diare setelah bayi mengonsumsi makanan yang mengandung santan, segera bawa ke dokter.

 ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #benarkah #campuran #santan #pada #mpasi #berbahaya #bagi #bayi #simak #jumlah #takaran #yang #aman #bagi #kecil

KOMENTAR