![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![IDAI: Cek Kesehatan Gratis Deteksi Awal Masalah Kesehatan Anak](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/kompas/idai-cek-kesehatan-gratis-deteksi-awal-masalah-kesehatan-anak-1204665.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
IDAI: Cek Kesehatan Gratis Deteksi Awal Masalah Kesehatan Anak
-Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). mengatakan, Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dimulai Senin (10/2/2025) bisa menjadi langkah awal untuk deteksi awal berbagai masalah kesehatan pada anak.
"Semoga bisa deteksi awal berbagai masalah kesehatan pada anak-anak," kata Piprim, seperti ditulis Antara, Senin (10/2/2025).
Ia mengatakan, komponen CKG yang bervariasi mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata dan tekanan darah cukup lengkap untuk membantu pencegahan dini penyakit tidak menular terutama pada anak.
Deteksi dini yang tepat akan membuat terapi pengobatan lebih terarah dan penyembuhan lebih optimal.
"Kunci dari penyakit tidak menular terutama adalah deteksi awal, karena bisa memengaruhi terapi, jika terdeteksi sejak dini maka terapi bisa lebih optimal," katanya.
Ia juga menambahkan, jika ada indikasi penyakit pada pemeriksaan CKG, terutama pada anak harus segera dirujuk untuk mendapatkan terapi yang optimal.
Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang pediatri sosial Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. DR. dr. Rini Sekartini Sp.A (K) mengatakan pemeriksaan kesehatan dan laboratorium dari program cek kesehatan gratis sudah sesuai dengan kebutuhan usia anak.
"Jadi upaya pemerintah harus ditanggapi dengan baik, dan dijalankan sesuai prosedur dan dilakukan oleh petugas yang kompeten," kata Rini, ditulis Antara.
Rini mengatakan, pemeriksaan kesehatan berupa skrining bisa dilakukan dengan perangkat kuesioner dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan kesehatan dapat menggunakan wawancara dan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan mata terkait tajamnya penglihatan dan fungsi pendengaran.
Ada juga pemeriksaan dengan parameter pertumbuhan untuk mengukur berat badan dan tinggi badan yang harus dilakukan pemeriksaan rutin, seperti pada bayi setiap bulan, balita setiap tiga bulan dan anak hingga remaja setiap enam bulan sekali.
Dengan CKG, kata Rini, bisa mempermudah untuk melanjutkan pemeriksaan penunjang, termasuk menjaring kejadian anemia yang banyak dijumpai pada anak Indonesia.
"Bila pada pemeriksaan fisik ditemukan ada masalah dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah perifer termasuk menjaring kejadian anemia defisiensi besi yang banyak dijumpai pada anak di Indonesia, mulai usia bayi sampai remaja, pemeriksaan radiologi dapat dilakukan bila dijumpai atau terdeteksi mengalami infeksi tuberculosis," katanya.
Pemeriksaan darah dan urin
Selain pemeriksaan fisik dan pertumbuhan, pemeriksaan darah dan urin juga perlu dilengkapi dalam program CKG, agar dapat mendeteksi secara dini adanya masalah penyakit metabolik seperti hipertensi, gangguan ginjal, maupun kecurigaan terhadap diabetes melitus.
Dengan deteksi dini, harapannya dapat dilakukan penetapan diagnosis dan tatalaksana yang lebih komprehensif.
Rini berharap pemeriksaan ini bisa digelar rutin sesuai tahapan usia dan dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten seperti dari pusat pelayanan kesehatan primer atau puskesmas dengan datang ke sekolah untuk pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan harus dilaporkan kepada orangtua, dan puskesmas dapat melakukan rujukan ke rumah sakit.
Menurut laman Sehat Negeriku, Kementerian Kesehatan akan melaksanakan CKG berdasarkan siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momentum yakni CKG ulang tahun, CKG sekolah, dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.
CKG ulang tahun dimulai pada 10 Februari 2025 dan melibatkan pemeriksaan untuk anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas.
Pemeriksaan kesehatan ini akan dilakukan di puskesmas dan klinik yang telah bekerja sama.
Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.
Kementerian Kesehatan juga berupaya memudahkan masyarakat yang ingin mendapatkan program CKG, yakni dengan menghubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp dan datang langsung ke puskesmas.
Dirjen Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Yuli Farianti mengatakan bahwa selain daftar lewat aplikasi "Satu Sehat Mobile" (SSM), masyarakat juga bisa menghubungi nomor WA layanan Kementerian Kesehatan di nomor 0811500567.
Tag: #idai #kesehatan #gratis #deteksi #awal #masalah #kesehatan #anak