Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Hipertensi?
Jalan kaki bisa menyehatkan tubuh apabila dilakukan secara rutin dan dibarengi dengan gaya hidup sehat lainnya. Namun, apakah jalani kaki bisa menurunkan hipertensi?
Sebelum menyimak penjelasan mengenai manfaat jalan kaki dalam menurunkan tekanan darah tinggi, ketahui dahulu apa itu hipertensi.
Apa itu hipertensi?
Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis akibat tekanan darah tinggi.
Dilansir dari Medical News Today, hipertensi terjadi ketika tekanan sistolik berada di atas 130 mmHg dan tekanan diastolik berada pada 80 mmHg atau lebih tinggi.
Hipertensi dapat terjadi tanpa gejala atau keluhan kesehatan sehingga membuat penderita tidak menyadari kondisinya.
Namun, saat kondisi semakin parah atau tekanan darah terus mengalami kenaikan, ada beberapa gejala hipertensi yang bisa terjadi, meliputi:
- Sakit kepala atau pusing dengan sensasi berputar
- Mimisan
- Sesak napas
- Dada terasa nyeri
- Kulit memerah, terutama pada wajah dan leher
- Mual muntah
- Gangguan penglihatan.
Jika dibiarkan, ada beberapa efek hipertensi yang membahayakan kesehatan.
Efek hipertensi bisa memengaruhi pembuluh darah, mengganggu sistem saraf, memengaruhi sistem pernapasan, memicu disfungsi seksual, dan mengakibatkan gagal ginjal.
Untuk mencegah efek tersebut, penderita hipertensi memerlukan perawatan atau pengobatan sesuai anjuran dokter.
Perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan dan rutin berolahraga juga bisa mendukung kesembuhan serta menjaga kadar tekanan darah tetap stabil.
Apakah jalan kaki bisa menurunkan hipertensi?
Jalan kaki adalah olahraga sederhana namun memiliki beragam manfaat, salah satunya bisa untuk menurunkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Dilansir dari Yankes Kemkes, aktivitas jalan kaki dapat memberikan manfaat yang cukup banyak seperti meningkatkan kerja otot-otot dan peredaran darah dan meningkatkan elastisitas pembuluh darah.
Dengan begitu, darah yang dipompa oleh jantung akan lebih banyak karena kerja jantung menjadi lebih efisien.
Menurut penelitian, jalan kaki bisa menurunkan hipertensi apabila dilakukan secara teratur selama 30 menit, dalam jangka waktu 6 minggu dengan frekuensi tiga kali per minggu.
Meskipun banyak faktor yang memengaruhi tekanan darah, aktivitas jalan kaki minimal 30 menit bisa dijadikan alternatif untuk mengatasi hipertensi.
Akan tetapi, aktivitas jalan kaki mungkin belum cukup untuk mengembalikan tekanan darah ke dalam batas normal.
Penderita tetap perlu berobat sesuai anjuran dokter dan dibarengi dengan mengontrol faktor hipertensi lain seperti pola makan pasien, kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, konsumsi alkohol, obesitas, stres, dan lain sebagainya.